Random post

Tuesday, November 21, 2017

√ Macam-Macam Jenis Patahan (Sesar) | Lengkap Dengan Klasifikasinya

Apa itu Patahan (Sesar) ?

Patahan (Sesar) ialah satu bidang rekahan atau zona rekahan yang mengalami pergeseran (D.M Ragan, 1973).  Menurut Billings, 1990, Sesar atau Patahan atau Fault  ialah "are reptures along with opposites wall have moved past each other". Makara sesar merupakan suatu rekahan yang telah mengalami pergeseran.

Berdasarkan tipe gerakannya, secara umum, sesar dibedakan atas:
  1. Sesar translasi: sesar yang pergeserannya sepanjang garis lurus.
  2. Sesar rotasi: sesar yang pergeserannya mengalami perputaran

Baca juga: Bagaimana sanggup terbentuk Patahan ?

Komponen dari suatu sesar antara lain separation yang merupakan jarak tegak lurus antara 2 bidang yang tergeser dan diukur pada bidang sesar. Komponen separation yang sanggup diukur sejajar strike sesar disebut strike separation sedangkan yang sanggup diukur dengan dip sesar disebut dip separation.

Slip merupakan pergeseran relatif pada sesar yang nilainya diukur dari  blok yang satu ke blok yang lainnya  yang merupakan pergeseran titik-titik sebelumnya yang berimpit. Total pergeseran relatifnya disebut dengan net slip.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam suatu bidang yang telah tersesarkan antara lain:
  1. Bidang sesar, yaitu suatu bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang tergeser.
  2. Dip sesar, yaitu sudut antara bidang sesar dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus dengan jurus sesar.
  3. Strike sesar, mengatakan arah dari bidang sesar.
  4. Throw, yaitu komponen vertikal dari slip/ separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.
  5. Heave, komponen horizontal dari slip/separation yang diukur pada bidang vertikal yang tegak lurus dengan jurus sesar.
  6. Hanging wall dan footwall yaitu blok yang terletak di atas bidang sesar dan di bawah bidang sesar.

Klasifikasi Patahan (Sesar)

Klasifikasi penamaan sebuah sesar sangat mengacu pada dasar penjabaran yang digunakan, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan orientasi teladan tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951)
  • Thrust fault, jikalau tegasan utama maksimum dan intermediet ialah horizontal.
  • Normal fault, jikalau teladan tegasan utama maksimum ialah vertikal
  • Wrench fault / strike slip fault,jika teladan tegasan utama maksimum dan minimum ialah horizontal.

2. Menurut Billings, 1977, thrust fault dipakai untuk sesar naik dengan dip sesar  < 45 derajat sedangkan jikalau > 45 derajad disebut reverse fault dan apabila dip sesar relatif landai disebut overthrust fault. Sesar normal yang kemiringan bidangnya kecil disebut detachment fault.

3. Berdasarkan separation dan slip
Separation
  • Dip separation, yang terdiri dari normal separation fault, reverse separation fault, thrust separation fault.
  • Strike separation, yang terdiri dari left lateral separation fault dan right lateral separation fault.

Slip
  • Dip slip yang terdiri dari normal slip fault, reverse slip fault dan thrust slip fault
  • Strike slip, terdiri dari right lateral slip fault, left lateral slip fault.
  • Oblique slip, terdiri dari normal right lateral slip fault dan reverse left lateral slip fault.

Baca juga: Patahan Lembang Jawa Barat Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat

4. Berdasarkan besar rake dari netslip (Billings, 1977)
  • Strike slip fault, jikalau net slipnya sejajar dengan strike sesar tidak ada komponen dip slip.
  • Dip slip fault, jikalau rake netslip ialah 90 derajat sehingga tidak ada komponen strike slip.
  • Diagonal slip fault, jikalau rake net slip lebih besar dari 0 derajat dan lebih kecil dari 90 derajat.

5. Berdasarkan orientasi teladan tegasan utama yang menyebabkannya (Anderson, 1951)
  • Thrust fault, jikalau tegasan utama maksimum dan intermediate ialah horizontal
  • Normal fault, jikalau teladan tegasan utama ialah vertikal 
  • Wrench fault, jikalau teladan tegasan utama maksimum dan minimum ialah horizontal.

Sumber http://www.geologinesia.com