Gelombang maritim adalah gerakan air secara osilasi yang dicirikan oleh naik turunnya permukaan air laut. Gelombang maritim memiliki panjang, tinggi periode, kecepatan, energi dan lain-lain dan terbentuk akhir adanya efek angin, gempa bumi, gunung api bawah laut, longsoran, kapal, dan acara insan lainnya.
Perbedaan fundamental antara getaran dengan gelombang ialah sifat gelombang akan selalu bergerak memindahkan massa air dan bergerak dari sumber atau sentra gelombang ke arah yang lebih jauh sedangkan getaran tidak memindahkan massa air. Sifat gelombang tergantung pada waktu dan kecepatan angin yang menciptakan gelombang serta posisinya.
Baca juga: Jenis-Jenis Pasang Surut Air Laut dan Cara Pengambilan Datanya
Semakin usang gelombang bergerak maka semakin besar pula gelombang itu sampai mencapai batas maksimumnya dan begitu pula kecepatan angin yang tinggi serta besarnya tenaga pencetus gelombang maupun keterbukaan muka maritim sanggup menjadikan terjadinya panjang gelombang besar. Berdasarkan pada kedalaman lautnya maka gelombang sanggup dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
A. Gelombang Laut Dangkal
Adalah suatu gelombang dimana panjangnya lebih besar daripada kedalaman airnya. Kecepatan rambat dari gelombang tersebut sanggup dicari dengan memakai rumus:
B. Gelombang Laut Dalam
Gelombang maritim dalam dengan panjang gelombang lebih kecil daripada kedalaman perairan merupakan gelombang pendek. Kecepatan gelombangnya dihitung dengan memakai rumus:
dimana : T ialah periode, g ialah grafitasi, dan nilai konstanta sebesar 3,14.
Baca juga: Jenis-Jenis Arus Laut dan Proses Terjadinya
Tibanya gelombang di pantai akan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Shoaling wave zone, yaitu zona dangkal gelombang atau build up.
- Breaker zone, yaitu zona pecahnya gelombang sebelum datang di darat.
- Surf zone, yaitu zona sehabis gelombang pecah.
- Swash, yaitu gelombang datang di darat.
- Back Swash, yaitu hempasan gelombang dari darat kembali ke laut.
Pergerakan gelombang secara terus menerus usang kelamaan akan mengalami perubahan arah akhir gangguan angin pulau atau arus pantai dan gelombang balik. Perubahan ini sanggup berupa refleksi, refraksi, dan difraksi.
- Refleksi; merupakan gelombang yang datang tegak lurus terhadap garis pantai atau datang pada pantai yang cekung dan terpantul kembali.
- Refraksi; merupakan gelombang yang mendekati pantai dan mengalami pembelokan arah pertama jikalau arah gelombang miring terhadap garis pantai atau gelombang datang relatif searah ujung memanjang pulau.
- Difraksi; merupakan gelombang yang terpisah-pisah (memencar) akhir terhalang oleh barrier atau pulau-pulau.
Sumber http://www.geologinesia.com