Random post

Sunday, July 23, 2017

√ Askep Kasus Abortus Imminens



 
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN REPRODUKSI
PADA NY. R DENGAN ABORTUS IMMINENS


Tanggal masuk            : 17 Maret 2009                                   Jam masuk       : 11.30 WIB
Ruang                          : -                                                         No. Register    : XXXXXXX
Pengkajian tanggal      : 17 Maret  2009                                  Jam                  : 12.30 WIB.
3.1  Pengkajian
3.1.1        Identitas
Nama               : Ny. R
Umur               : 24  tahun
Suku/bangsa     : Jawa/Indonesia
Agama             : Islam
Pendidikan       : SMA
Pekerjaan         : Ibu RT
Alamat             : Klampis -  Sby.
Status perkawinan  : Kawin
Nama               : Tn. S
Umur               : 28 tahun
Suku/bangsa     : Jawa/Indonesia
Agama             : Islam
Pendidikan       : SMA
Pekerjaan         : Swasta (± Rp.1.200.000,-)
Alamat             : Klampis -  Sby
Status perkawinan  : Kawin
3.1.2        Status Kesehatan
a.    Alasan tiba ke rumah sakit : Ibu mengeluh terlambat menstruasi semenjak 4 bulan yang lalu, kemudian semenjak tadi pagi dirasakan keluar darah sedikit dari kemaluan serta ibu mencicipi mules pada perut bab bawah. Ibu menyampaikan tidak melaksanakan relasi secual kemarin malam, ibu menyampaikan habis jalan-jalan di mall.
b.    Keluhan utama ketika ini : Ibu takut jikalau kehamilannya tidak bisa dipertahankan atau terdapat apa-apa dengan janin yang dikandungnya.
c.    Timbulnya keluhan : Mendadak.
d.   Faktor yang memperberat : Jika ibu beraktifitas atau berjalan, perdarahan dirasakan semakin bertambah.
e.    Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : Istirahat dan duduk.
f.      Diagnosa medik : Abortus imminens.


21
 
 

3.1.3        Riwayat Keperawatan
a.    Riwayat obstetri:
b.    Riwayat menstruasi:
1)      Menarche umur 12 tahun
2)      Banyak darah menstruasi sedang
3)      Siklus teratur
4)      Lama menstruasi: 5 -7 hari.
5)      HPHT: 16  November 2008
6)      Keluhan selama menstruasi tidak ada.
c.     Riwayat perkawinan : Ibu menikah 6 bulan yang kemudian dan ini yaitu janji nikah yang pertama.
d.    Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang kemudian : Ibu pada ketika ini hamil pertama dan tidak ada riwayat abortus/keguguran sebelumnya.
e.     Riwayat Keluarga berencana : Ibu tidak melaksanakan KB, kesudahannya data lain tidak dikaji.
f.      Riwayat kesehatan:
1)      Penyakit yang pernah dialami ibu: tidak ada, ibu tidak pernah menderita penyakit abses menyerupai typhus, pneumonia, penyakit pada kandungan.
2)      Pengobatan yang didapat: tidak ada.
g.    Riwayat penyakit keluarga: Hipertensi (ibu Ny.R).
h.    Riwayat lingkungan:
1)      Kebersihan: berdasarkan ibu kebersihan rumah dan lingkungannya cukup bersih.
2)      Bahaya: bahaya dalam rumah dan sekitar rumah menyerupai pabrik bersahabat rumah tidak ada, lantai licin tidak ada. Ibu mengatakan tidak pernah menerima kecelakaan atau stress berat selama masa kehamilan ini.
i.      Aspek psikososial:
Persepsi ibu wacana keluhan/penyakit : Ibu merasa akan mengalami keguguran.
Apakah keadaan ini menyebabkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari? Tidak alasannya ibu memang harus beristirahat. Ibu berharap kehamilannya sanggup diperthanakan alasannya ibu sangat ingin punya anak. Ibu menyampaikan sangat khawatir dengan keselamatan bayinya dan bertanya bagaimana caranya biar bayinya sanggup dipertahankan. Orang terpenting bagi ibu yaitu keluarga. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan ketika ini yaitu sangat mendukung. Kesiapan mental untuk menjadi ibu: siap.

3.1.4        Aktifitas Sehari - Sehari:
a.     Pola  nutrisi:
1)      Frekuensi makan: 3 kali sehari.
2)      Nafsu makan baik.
3)      Jenis masakan rumah: nasi, lauk, sayur dan buah. Ibu menyampaikan tidak begitu suka minum susu.
4)      Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan: tidak ada.
b.     Pola eleminasi:
1)      BAK:
·      Frekuensi: 5 kali sehari.
·      Warna: Kuning jernih.
·      Keluhan ketika BAK: Tidak ada.
2)      BAB:
·      Frekuensi: 1 kali sehari.
·      Warna: kuning khas feses.
·      Bau: khas feses.
·      Konsistensi: padat.
·      Keluhan: tidak ada.
c.       Pola personal hygiene:
1)      Mandi:
·      Frekuensi: 2 kali sehari.
·      Penggunaan sabun: ya.
2)      Oral hygiene:
·      Frekuensi: 2 kali sehari.
·      Waktu: pagi dan sore.
3)      Cuci rambut:
·      Frekuensi: 3 kali seminggu.
·      Penggunaan shampo: ya.
d. Pola istirahat dan tidur:
1)   Lama tidur: 8 jam sehari.
2)   Kebiasaan sebelum tidur: tidak ada.
3)   Keluhan tidur; tidak ada.
e. Pola aktifitas dan latihan:
1)    Kegiatan dalam pekerjaan: membantu memasak. Ibu tinggal dengan mertua, sehingga banyak pekerjaan rumah tangga yang diselesaikan oleh ibu mertua menyerupai mencuci, menyetrika, bersih-bersih rumah dan memasak.
2)    Waktu bekerja: tidak tentu.
3)    Olahraga: ya, jalan-jalan pagi, frekuensi kadang-kadang.
4)    Kegiatan waktu luang: tidak ada.
5)    Keluhan dalam aktifitas: tidak ada.
f. Pola kebiasaan yang mensugesti kesehatan:
1)       Merokok: tidak.
2)       Minuman keras; tidak.
3)       Ketergantungan obat: tidak.



3.1.5        Pemeriksaan fisik:
a.  Umum:
·       Keadaan umum: baik.
·       Kesadaran: CM, E4V5M6
·       Tekanan darah: 120/80 mmHg.
·       Respirasi: 18 x/mnt.
·       Nadi: 88 x/mnt
·       Suhu: 370C.
·       Berat badan: 48 kg.
·       Tinggi badan: 154 cm.
b. Khusus:
1)   Kepala:
·      Bentuk: normal.
·      Keluhan: tidak ada.
2)   Mata:
·      Kelopak mata: simetris, oedem palpebra tidak ada.
·      Gerakan mata: normal.
·      Konjungtiva: merah muda.
·      Sklera: putih, icetrus tidak ada.
·      Pupil: normal, isokor.
·      Akomodasi: baik (tidak menggunakan kacamata).
3)   Hidung:
·      Reaksi alergi: tidak ada.
·      Sinus: normal.
4)   Mulut dan tenggorokan:
·      Gigi geligi: lengkap, 32 buah.
·      Kesulitan menelan: tidak ada.
5)   Dada dan axilla:
·      Mamae: membesar
·      Areolla mamae: hiperpigmentasi.
·      Papila mamae: menonjol.
·      Colostrum: belum keluar.
6)   Pernafasan:
·      Jalan nafas: bebas.
·      Suara nafas: bersih, tidak ada bunyi nafas tambahan.
·      Menggunakan otot-otot bantu pernafasan: tidak.
7)   Sirkulasi jantung:
·      Kecepatan denyut apikal: 88 x/mnt.
·      Irama: reguler.
·      Kelainan bunyi jantung: tidak ada.
·      Sakit dada: tidak ada.
8)   Abdomen:
·      Mengecil: tidak
·      Linea dan striae: tidak ada, tidak ada nyeri tekan.
·      Luka bekas operasi: tidak ada.
·      Kontraksi: tidak ada.
·      TFU: 2 jari bawah pusat, djj: (+) 12-12-12
9)   Genitourinary:
·      Perineum: intak.
·      Vesika urinaria: kosong.
10) Ekstremitas:
·      Turgor kulit: baik.
·      Warn akulit: sawo matang.
·      Kontraktur pada persendian ekstremitas: tidak ada.
·      Kesulitan dalam pergerakan: tidak ada.

3.1.6        Data Penunjang
a.    laboratorium: --
b.    USG: --
c.    Rontgen: --
d.    Pemeriksaan dalam (v@gin@l toucher):
·     Vulva: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
·     ghnk: fleks ada sedikit, fluxus tidak ada.
·     Porsio: tertutup, licin, nyeri tekan (-).
·     Cavum uteri: AF (18 – 20 mg).
·     Adnexa parametrium ka: soepel, mass (-), nyeri (-).
·     Adnexa parametrium ki: soepel, mass (-), nyeri (-).
·     Cavum douglas: tidak menonjol.
e.    Terapi yang didapat:
·     Premaston: 2x1 tablet.
·     Mefenamic acid 3x500 mg.
·     Bed rest, KIE, Kontrol 1 bulan lagi atau ada keluhan.

3.1.7        Data Tambahan :
·     Ibu sangat menginginkan anak dan berharap kandungannya bisa diselamatkan.
·     Ibu menyakan apakah kondisi janinnya baik.
·     Saat dilakukan pemeriksaan, ibu tampak gelisah, verbal wajah tegang dan postur tubuh kaku dan tegang.

3.1.8        Analisa Data

Data
Etiologi
Patofisiologi
Masalah
S: Ibu menyampaikan keluar darah dari kemaluan semenjak tadi pagi, perut bab bawah dirasakan mules, Ibu menyampaikan tidak  nyeri waktu dilakukan periksa dalam.
O: Ibu hamil 18-20 minggu, TFU 2 jbpst, djj: 12-12-12, kontraksi tidak ada, gerakan janin aktif, fleks (+), fluxus (-). VT: ditemukan porsio tertutup, TD: 120/80 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 16 x/mnt.
Penurunan suplay O2 dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta.
Implantasi plasenta di endometrium lepas.
 


Suplay Odan nutrisi ke jaringan plasenta terputus
 


Janin kekurangan Odan nutrisi
 


Gawat janin (Hipoksia)
 


Kematian janin intra uteri/abortus

Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia).
S: Ibu menyampaikan sangat khawatir dengan perdarahan yang dialami, ibu bertanya-tanya mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu menyampaikan sangat ingin punya bayi dan ini yaitu kehamilan yang pertama.
O: Ibu tampak gelisah, ketika dilakukan pemeriksaan   ibu banyak bertanya kepada petugas. Ekspresi wajah ibu tampak tegang, postur tubuh ketika dilakukan investigasi kaku dan tegang.
Krisis situasi (perdarahan dan ancaman terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya).
Perdarahan
 


Perubahan respon psikologis ibu

 


Maladaptif
 


Cemas meningkat
Ansietas.
S: Ibu banyak bertanya wacana kemungkinan bayi sanggup diselamatkan. Ibu juga bertanya wacana pantangan yang harus dilakukan biar bayinya selamat. Ibu berkali-kali menyampaikan sangat ingin punya bayi.
O: Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasiswa. Pendidikan ibu SMA, ibu tidak bekerja. Ibu gres menikah 6 bulan, ini yaitu kehamilan pertama  dan usia ibu 23 tahun.
Kurang informasi.
Kurang informasi mengenai penyakit, prognosis, kebutuhan pengobatan
 


Ketidakmampuan mengenal informasi
 


Ketidaktahuan wacana kondisi dan pengobatan.
 


Tidak taat terhadap kegiatan pengobatan.
 


Program pengobatan tidak berhasil.

Defisit knowledge (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

3.1.9   Diagnosa Keperawatan
1.      Resiko terjadi gawat janin intra uteri (hipoksia) b/d penurunan suplay O2 dan nutrisi ke jaringan plasenta skunder terhadap terlepasnya separasi plasenta.
Data penunjang:
S: Ibu menyampaikan keluar darah dari kemaluan semenjak tadi pagi, perut bab bawah dirasakan mules, Ibu menyampaikan tidak nyeri waktu dilakukan periksa dalam.
O: Ibu hamil 18-20 minggu, TFU 2 jbpst, djj: 12-12-12, kontraksi tidak ada, gerakan janin aktif, fleks (+), fluxus (-). VT: ditemukan porsio tertutup, nyeri tidak ada, TD: 120/80 mmHg, N: 88 x/mnt, RR: 16 x/mnt.
2.      Ansietas b/d krisis situasi (perdarahan dan ancaman terhadap keselamatan bayi yang dikandungnya).
Data penunjang:
S: Ibu menyampaikan sangat khawatir denagn perdarahan yang dialami, ibu bertanya-tanya mengenai keselamatan bayi yang dikandungnya. Ibu menyampaikan sangat ingin punya bayi dan ini yaitu kehamilan yang pertama.
O: Ibu tampak gelisah, ketika dilakukan investigasi ibu banyak bertanya kepada petugas. Ekspresi wajah ibu tampak tegang, postur tubuh ketika dilakukan investigasi kaku dan tegang.
3.      Defisit knowledge (kebutuhan belajar) mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang informasi.
Data penunjang:
S: Ibu banyak bertanya wacana kemungkinan bayi sanggup diselamatkan. Ibu juga bertanya tentang  pantangan yang harus dilakukan biar bayinya selamat. Ibu berkali-kali menyampaikan sangat ingin punya bayi.
O: Ibu banyak bertanya kepada petugas dan mahasiswa. Pendidikan ibu SMA, ibu tidak bekerja. Ibu gres menikah 6 bulan, ini yaitu kehamilan pertama dan usia ibu 23 tahun.

Sumber http://macrofag.blogspot.com