Random post

Tuesday, January 10, 2017

√ Suasana Buka Puasa Bersama Di Alun-Alun Ciamis

Waktu menerangkan pukul 17.00 WIB. Kesibukan di alun-alun Ciamis mulai terasa. Para pedagang menyiapkan lapak serta barang dagangannya. Pengunjung yang berniat berbuka di lokasi alun-alun mulai berdatangan.

Tikar digelar di atas rerumputan oleh para pedagang. Mereka berharap para pengunjung yang berniat buka bersama keluarganya di alun-alun memesan kuliner dari lapaknya. Sebagai imbalannya, pedagang menyediakan tikar untuk dipakai langganannya. Ada pula pengunjung yang membawa bekal sendiri dari rumah. Mereka umumnya membawa serta tikar dan perlengkapan makan lainnya. 

Di sebelah barat alun-alaun, persis di batas timur pagar mesjid agung Ciamis, bangkit panggung kecil. Panggung tersebut menampilkan hiburan berupa pemain organ berkolaborasi dengan penggesek biola. Selain itu sesekali tampil beberapa penyanyi lokal Kota Ciamis menyemarakan suasana.

Menjelang magrib, para pengunjung sudah bersiap di kawasan duduknya masing-masing. Di hadapan mereka tampak aneka minuman serta kuliner untuk buka puasa. Tak usang kemudian terdengar sirine tanda adzan magrib telah tiba. Para pengunjung berbuka puasa bersama keluarga, teman, atau pacar masing-masing. 

Sampah acak-acakan di lokasi Alun-Alun Ciamis

Alun-alun Ciamis memang menjadi kawasan favorit bagi warga Ciamis untuk berbuka puasa bersama keluarganya. Mereka tiba ke alun-alun bertujuan ingin mencari suasana gres berbuka puasa. 

Pengunjung yang tiba dapat satu keluarga, satu komunitas, teman, alumni sekolah, atau orang yang sedang berpacaran. Semua orang berbaur lesehan di atas tikar makan bersama. Tak peduli orang kaya atau orang miskin, semua bergembira berbuka puasa di alam terbuka.

Hanya ada sedikit hal disayangkan. Kepedulian pengunjung akan sampah sisa buka bersama masih kurang. Selesai makan, mereka beranjak pergi tanpa memperdulikan sampah yang mereka hasilkan. Gelas plastik sisa minuman, pembungkus makanan, kantong plastik dan lain-lain acak-acakan di atas rumput.

Alangkah indahnya jikalau setelah makan, sampah yang ada dikumpulkan, dimasukan kedalam kantong kresek dan dibuang di kawasan sampah. Meskipun ada petugas kebersihan alun-alun yang esoknya bertugas membersihkan sampah, tapi alangkah baiknya jikalau tiap-tiap pengunjung mempunyai kepedulian terhadap kebersihan.

Agama Islam yakni agama yang peduli terhadap kebersihan. Bahkan ada hadist yang menyampaikan bahwa kebersihan yakni sebagian dari iman. Jangan hingga kita kalah oleh bangsa Jepang yang bukan penganut Islam. Mereka yakni bangsa yang sangat peduli terhadap kebersihan.

Ayo, mari kita biasakan peduli terhadap kebersihan.

Sumber http://selalusiapbelajar.blogspot.com