Akurasi dan presisi ialah dua faktor penting untuk dipertimbangkan ketika mengambil pengukuran data. Baik akurasi dan presisi mencerminkan seberapa bersahabat pengukuran dengan nilai aktual, tetapi akurasi mencerminkan seberapa bersahabat pengukuran dengan nilai yang diketahui atau diterima, sementara presisi mencerminkan seberapa pengukuran yang sanggup direproduksi, bahkan bila mereka jauh dari nilai yang diterima.
Kunci perbedaan Akurasi dan Presisi
- Akurasi ialah seberapa bersahabat suatu nilai dengan nilai sebenarnya. Contohnya ialah seberapa bersahabat panah ke sentra sasaran (bullseye).
- Presisi ialah bagaimana pengulangan pengukuran. Contohnya ialah seberapa bersahabat panah kedua dengan panah pertama (terlepas dari apakah keduanya bersahabat atau tidak dengan tanda sasaran).
- Persen kesalahan dipakai untuk menilai apakah cukup akurat dan tepat.
Anda sanggup memikirkan akurasi dan presisi dalam hal memukul bullseye. Memukul sasaran dengan akurasi tinggi berarti Anda bersahabat dengan sentra target, meskipun semua tanda berada di sisi yang berbeda dari pusat. Mengenai presisi sasaran, berarti semua pukulan mempunyai jarak yang dekat, bahkan bila mereka sangat jauh dari sentra target. Pengukuran yang sempurna dan akurat sanggup diulang dan nilai benar sangat dekat.

Definisi Akurasi
Ada dua definisi umum perihal akurasi istilah. Dalam matematika, sains, dan teknik, akurasi mengacu pada seberapa bersahabat pengukuran dengan nilai sebenarnya.
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) menerapkan definisi yang lebih kaku, di mana akurasi mengacu pada pengukuran dengan hasil yang benar dan konsisten. Definisi ISO berarti pengukuran yang akurat tidak mempunyai kesalahan sistematis dan tidak ada kesalahan acak. Pada dasarnya, ISO menyarankan istilah akurasi dipakai ketika pengukuran akurat dan tepat.
Definisi Presisi
Presisi ialah seberapa konsisten hasil ketika pengukuran diulang. Nilai presisi berbeda satu sama lain sebab kesalahan acak, yang merupakan bentuk kesalahan pengamatan.
Contoh Akurasi dan Presisi
Anda sanggup memikirkan akurasi dan presisi dalam hal pemain bola basket. Jika pemain selalu memasukan ke keranjang, meskipun ia memukul cuilan pelek yang berbeda, ia mempunyai tingkat akurasi yang tinggi. Jika beliau tidak banyak memasukan ke keranjang, tetapi selalu memukul cuilan yang sama dari pelek, beliau mempunyai tingkat presisi yang tinggi. Seorang pemain yang melempar lemparan bebas yang selalu memasukan ke keranjang dengan cara yang sama persis mempunyai tingkat akurasi dan presisi yang tinggi.
Ambil pengukuran eksperimental untuk teladan presisi dan akurasi lainnya. Jika Anda melaksanakan pengukuran massa sampel standar 50,0 gram dan mendapat nilai 47,5, 47,6, 47,5, dan 47,7 gram, skala Anda presisi, tetapi tidak terlalu akurat. Jika skala Anda memberi Anda nilai 49,8, 50,5, 51,0, 49,6, itu lebih akurat daripada pengukuran pertama, tetapi tidak terlalu presisi. Skala yang lebih presisi akan lebih baik dipakai di lab, asalkan Anda menciptakan pembiasaan untuk kesalahannya.
Akurasi, Presisi, dan Kalibrasi
Apakah berdasarkan Anda lebih baik memakai instrumen yang mencatat pengukuran akurat atau yang mencatat pengukuran presisi? Jika Anda menimbang diri Anda pada skala tiga kali dan setiap kali angkanya berbeda, namun mendekati berat sebenarnya, timbangan itu akurat. Namun, mungkin lebih baik memakai skala yang tepat, bahkan bila itu tidak akurat. Dalam hal ini, semua pengukuran akan sangat bersahabat satu sama lain dan “mati” dari nilai bekerjsama dengan jumlah yang sama. Ini ialah persoalan umum dengan skala, yang sering kali mempunyai tombol “tara” untuk menguranginya.
Meskipun skala dan keseimbangan memungkinkan Anda melaksanakan tara atau menciptakan pembiasaan untuk menciptakan pengukuran menjadi akurat dan presisi, banyak instrumen membutuhkan kalibrasi. Contoh yang anggun ialah termometer. Termometer sering membaca lebih ahli dalam rentang tertentu dan menunjukkan nilai yang semakin tidak akurat (tetapi tidak selalu tidak tepat) di luar rentang itu. Untuk mengkalibrasi instrumen, catat seberapa jauh pengukurannya dari nilai yang diketahui atau benar. Catat kalibrasi untuk memastikan pembacaan yang tepat. Banyak peralatan yang membutuhkan kalibrasi bersiklus untuk memastikan pembacaan yang akurat dan presisi.
Belajarlah lagi
Akurasi dan presisi hanyalah dua konsep penting yang dipakai dalam pengukuran ilmiah. Dua keterampilan penting lainnya yang harus dikuasai ialah angka penting dan notasi ilmiah. Para ilmuwan memakai persen kesalahan sebagai salah satu metode untuk menggambarkan seberapa akurat dan presisi suatu nilai. Ini perhitungan sederhana dan bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com