Random post

Friday, March 8, 2019

√ Nginap Gratiss


Di malam hening, dingin, gelap, sunyi dan silahkan ditambahkan gosip lainnya. Aku seorang pendatang di kota pelajar, Malang. Malam itu menyerupai biasa ada niatan keras dari diriku untuk mengerjakan kiprah dari dosen, walaupun niatan untuk tidak mengerjakan kiprah jauh lebih besar. Aku harus mengerjakan tugasku di sebuah warnet, alasannya ialah di zaman itu Aku belum punya koneksi internet menyerupai sekarang(yang juga masih kredit), Aku berangkat ke Warnet dengan sebotol kopi paas yang gres saja ku buat, sengaja Aku bawa dari kos-kosan semoga tidak perlu beli lagi kopi di warnet yang tidak enak, tidak lezat alasannya ialah harganya mahal. Aku sedang asik mengerjakan tugas, walaupun situs jejaring Facebook memanggil-manggilku. Ahh.. siapa yang tidak kenal situs itu “Muka Buku”.




Seperti dugaan kebanyakan orang, sesudah beberapa jam Aku tidak tahan dan pribadi mengantuk, tapi Aku sudah jauh mengenal diriku (walau ilahi jauh lebih mengenalku), Aku mengeluarkan kopi yang telah kusiapkan meminum separuh dari isinya, dan menyerupai dugaan kalian sebelumnya, Aku tertidur pulas di warnet itu. Warnet yang membantuku mengerjakan tugas, warnet yang memberiku mimpi di malam itu. Ketika Aku berdiri Aku lihat waktu telah larut malam, maka dengan gembira kuselesaikan kiprah dosenku.




Tidak usang berlalu, Aku menuju kos-kosanku, mencoba kembali pada kamar kecilku yang kecil. Kuketuk pintu kos-kosan berharap ini belum terlalu malam, tidak ada jawaban, kucoba ketuk lagi,…dan hening. Udara malam di malang semakin dingin, semakin membuatku gemetar. Dengan sangat terpakasa Aku akan menggunakan  sebuah cara kurang latih yang sering kulakukan saat tidak saya terkunci di luar kos. Praktis saja, saya ceklekkan listrik kos dari luar rumah, dan semua lampu akan mati, berharap bawah umur kos sedang menonton televisi, bermain komputer sehinga mereka harus keluar menghidupkan lampu yang mati, seperti keajaiban menghidupkan sesuatu yang mati. Lama Ku tunggu, tidak juga ada yang keluar dari kos. Aku tidak dapat berharap lebih usang lagi, Malang semakin jahat, semakin mendinginkan dirinya.




Aku menyerah… tidak dapat lagi menahan hawa hambar Malang, hasilnya saya kembali menuju warnet, warnet yang baik, yang membantuku mengerjakan tugas. Kali ini engkau berjasa lagi, menghangatkan anak yang tak punya daerah tinggal ini. Aku masuk warnet itu lagi, warnet yang sama. Aku naik ke lantai dua warnet semoga tidak ada operator melihat kegiatanku. Aku naik ke lantai 2, dan dengan kurang ajarnya kumatikan komputernya, kemudian Aku tidur di dalam ruangan hangat itu. Ruang warnet yang cukup luas. Mohon maaf duhai pemilik warnet, Aku terpaksa menginap di ruang warnetmu, mematikan komputermu, tidak lain semoga Aku dapat menginap gratis di warnet ini..




Thanks.. warnet yang baik, dan mohon maaf hai pemilik warnet, kudoakan rezekimu lancar..

Mahfuzh TnT


Sumber https://mystupidtheory.com