Saat itu saya masih duduk di dingklik Kelas X SMA. Jaman itu, FB, Twitter, Koprol dan bahasa ALay belum diciptakan. Kaprikornus anak paling gaul ialah anak yang jumlah Inbox SMSnya paling penuh.. entah itu SMS lucu, SMS romantis, ataupun SMS minta Pulsa. Pertama kalinya saya punya HaPe, Aku sangat gembira, riang bahkan ingin rasanya saya mengheningkan cipta untuk para Koko cina yang telah menjual HaPe.
Yang paling pertama dilakukan dikala saya punya Handphone Baru ialah mengerjain Teman. yahh semua sahabat sekelasku ku kirimi SMS. sms sok kenal, sms akal-akalan salah nomer dan sms gombal kukirimkan. Ada yang dengan mudahnya tertipu, dan ada pula yang curiga mati hingga tak dapat kuladeni lagi SMSnya. permainan SMS gelap ini bertahan selama satu minggu, hingga saya ketahuan. Ketika itu saya membawa HaPe ke kelas dan bunyi. Saat itu semua sahabat tertawa, menertawai kelakuan kami masing-masing.
Permainan SMS gelap berakhir, Kami punya permainan gres untuk dinikmati. Yahh itu yaitu ngerjain operator seluler. Kaprikornus kami akan menelpon operator seluler, dengan was-was berharap diangkat. katika diangkat maka denah berjalan
“Halo ini dengan bapak siapa? ada yang dapat kami bantu?” bunyi bapak-bapak terdengar,
“Iya, Ini bapak Budi. di kalimantan” ini suaraku
“Ya pak Budi ada yang dapat kami bantu?”
“Iya mas.. saya lagi beres-beres rumah nihh.. bantu angkat kursi dapat nggak?” jawabku
“Ohh.. mohon maaf bapak bidi, itu diluar kesanggupan kami”
“Halah apaan? bantu gitu aja gak mau..tut..tut..tut..” yah telpon berakhir, sebab operatornya jahat.
Tidak tahu mengalah kami menelpon lagi….
“Halo ini dengan bapak siapa? ada yang dapat kami bantu?” bunyi perempuan ramah terdengar disana
“Iya, dapat tolong panggilkan Mbak Erna? Saya Budi anaknya” ini suaraku
“Mohon maaf mbak Erna yang mana yahh?”
“Mbak Erna yang pinter nari itu lhoo..”
“……Tut..tut..tut…” telpon terputus
Ohh.. teganya Ia menyia-nyiakan seorang anak yang mencari ibunya..
Bukan Mahfuzh kalau berhenti hingga disini.. Aku kembali menelpon…
“Halo ini dengan bapak siapa? ada yang dapat kami bantu?” bunyi perempuan ramah terdengar disana
“Iya saya Huda, dari Kaltim”
“Ya bapak ada yang dapat kami bantu?”
“Ini mbak SMS saya kok gak dapat terkirim yahh?” ini suaraku,
“Iya, Bisa minta nomer HPnya bapak Huda berapa yahh?”
“Nomer HP saya cuma satu mbak, kalau diminta, saya pakai apa donk?”
“Iya bapak maksudnyabisa sebutkan nomer HP bapak?”
“0852**##***”
“Nomer HP bapak tidak mempunyai pulsa yang mencukupi jadi silahkan di isi pulsanya pak..”
“Ohh.. gitu yahh mbak? saya kira gratiss.. TUT..TUT..TUT” sambungan terputus.
Cobalah menelpon operator tiga kali dengan alasan yang tidak penting, kalau kalian beruntung sepertiku, maka NO HP anda akan di blokir. Itulah yang terjadi.. Nomer HaPeku di blokir dan tidak dapat digunakan.. Alamat Aku harus ganti nomer HP nihh..
Keusilan tak kenal kapok, itulah Kami. Beberapa hari kemudian.. Malam itu malam yang indah, kami mabit di musholah sekolah. Usai sholat isya kami asik dengan acara masing, masing. beberapa anak mengaji, ada yang main game dan sisanya keluyuran. Maklum sebab memang mabit kami tanpa pengawasan. Usai main game yaitu saatnya kami ngaji, yahh kami yang di kloter kedua dikala tengah malam. Entahlah kenapa malam itu saya ingin menelpon seseorang, menelpon dengan nomer HaPe baruku yang belum diketahui. Mungkin saja saya rindu dengan temanku itu. Aku harus menelponnya malam itu juga.. Aku telpon nomer hapenya, beberapa dikala lalu kuaktifkan loudspeaker. dan mulailah kami mengaji “Yaaaasiin..dst…dst..”. Hape itu mengoceh tak karuan, tapi kami khusyuk dalam bacaan kami, hingga 15 menit Ia matikan panggilan HaPe itu.
Paginya Ia mengaku dibacakan yasin menyerupai ada orang meninggal. Kami diam, tak ada tawa, hanya siulan lirih dipagi itu..
Maafkan saya teman.. Aku hanya ingin mengirim pengantar tidur yang spesial..
Mahfuzh TnT
Sumber https://mystupidtheory.com