Random post

Saturday, March 2, 2019

√ Genk Mushola


Entahlah apa Aku juga jadi panas alasannya yaitu pemberitaan di metro mini yang menyebutkan bahwa contoh pengkaderan t3r0ris yaitu dari diskusi yang dilakukan di masjid sekolah. Tapi yang terperinci malam ini saya mau posting wacana kegiatanku selama di mushola sekolah.. Seandainya saya yaitu orang baik-baik yang selalu berbaik hati dan melaksanakan kegiatan-kegiatan baik, mungkin blog ini sudah ramai pengunjung yang ingin menerima pencerahan. Tetapi sayangnya tidak! Saya selalu punya aktivitas yang menyimpang yang menciptakan orang ingat saya, ohh.. maaf.. mereka ingat dendamnya kepadaku.




Suatu malam di mushola. Kami telah melaksanakan sholat isya’, sekarang sedang  sama-sama mengobrol. Aku emang doyan berkumpul dengan temanku, tak hanya di mushola, di tepian, di rumahpun saya suka. Tapi malam itu kami berencana menginap di mushola. Tapi di mushola Aku malah smsan, main game di HP atau nelpon dengan bonus gratisan.




“Ayoo fuzh!! Main Kartu!!” Ardy berseru mengajakku.


“Enggak ahh. Ini mushola broo!” Aku menolak dengan lembut, walau bekerjsama tidak ada bedanya main kartu atau main Hape, sama sia-sia!





Tetapi penolakanku tidak menciptakan usaha teman-temanku surut, mereka membalik hijab(Pembatas putra-putri) kemudian bermain di bab belakang kawasan putri sholat. Permainan berlangsung seru, riuh dan semakin memanas. demi melihat wajah Arif yang Kuning Langsat sudah penuh dengan tepung, tanganku gatal, Aku ingin sekali menimpali wajah Ardy yang Hitam Lada dengan tepung. Aku ikut bermain juga akhirnya, tapi semua sahabat oke untuk bermain di teras Mushola. Kami bermain usang sekali sampai dikala sepertiga malam seorang Guru di kompleks perumahan sekolah tiba ke mushola. Kami pribadi menghilangkan barang bukti, kami masuk dan berpura-pura tidur. Namun itu bekerjsama sudah sia-sia. Ketika guru kami masuk Ia bertanya “Habis main badut-badutan yahh?”


Ohh no!! Aku belum menghapus tepung diwajahku. reflek saya berkata “Oy!! Siapa yang ngasih bedak pas Aku tidur??” semua temanku menoleh bingung. Tak perlu pengakuan, Malam itu kami semua tertangkap basah.




Tiada hukuman, hanya berakhir dengan tahaajjud dan sedikit tausiyah dari guru kami. Tentang keutamaan Sholat di Masjid.


“Allah senantiasa menyukai perjaka yang rindu dengan Masjid” terang guruku,


“Pak jikalau besok main kartu di sini lagi boleh” permintaan Ardy.. dan hening… Aku tahu seharusnya ada bogem mentah yang mendarat di wajah Ardy.




Tolonglah Metro Mini jangan cari sensasi yang nggak lucu.. Anak baik-baik kok malah di bilang t3r0ris, lha yang tawuran ngak pernah di tegur..


Sumber https://mystupidtheory.com