Random post

Friday, February 22, 2019

√ Pelajar Prematur


Aku termasuk salah satu yang termuda di kelas selama kuliah bersama Kimia 2009, normalnya yang masuk kelas kami yaitu kelahiran 1991, tapi saya terlalu muda satu tahun. Aku lahir di tanggal 29 maret 1992, kalau tidak  salah itu  sudah sekitar 20 tahun yang lalu. Selama sekolah saya memang selalu menjadi yang paling muda diantara sahabat sebangku. Ini bisa menjadi alasan yang berpengaruh bagi saya bila saya tidak menjadi juara kelas. Banyak sekali alasan yang muncul. “Ahh .. Wajar.. Aku khan lebih muda”, “Yaiyalah Aku kalah, otakku khan belum berkembang penuh”




Itu semua Alasan. Sebenarnya Aku mendapatkan bahan yang sama, menerima guru yang sama dan semua akomodasi yang sama. Makara harusnya Aku sanggup dengan gampang menyamai kemampuan sahabat sekelas saya, bahkan bersaing untuk berada di posisi teratas di kelas…




Berbicara perihal penyebab mengapa Aku terlalu muda dikelas ialah alasannya yaitu Aku sekolah Taman Kanak-kanak hanya satu tahun, sehabis satu tahun Ibuku berkata “Halah di Taman Kanak-kanak kau cuma main-main aja” (Lha memangnya di Taman Kanak-kanak mau ngapain lagi? khan mottonya Taman Kanak-kanak berguru sambil bermain). Lalu ayahku menimpali “Yaudah didaftarkan kelas 1 aja tahun ini”. Keputusan orang tuaku sudah tak sanggup diganggu gugat. Sehingga saya harus naik ke kelas satu tanpa ijazah TK, alasannya yaitu ini di Kalimantan maka sah-sah saja.




aku menjalani hari yang tetap menyenangkan selama sekolah di kelas satu. Aku masih suka bermain, suka keluyuran dan jarang mengerjakan kiprah alasannya yaitu memang tidak ada tugas. Melihat hal ini ibuku resah, beliau merasa Aku ini kurang serius dalam belajar. Mungkin bayangan ibu saya saya ini harusnya lebih menyerupai mozart yang bisa menggambar sebuah peta kota di usia 6tahun, atau mungkin menyerupai salman al farisi, atau muhammad al-fatih yang menghaffal Al-qur’an diusia dini. Padahal saya hanya rakyat jelata yang suka keluyuran.




Ibuku berkata “Tahun ini kau tidak akan naik kelas, alasannya yaitu kau keseringan main, dan nggak pernah belajar”. Iya maksud ibu, itu yaitu ancaman. Tapi mengngat dikala itu Aku masih bocah, Aku hanya terbayang bila tidak naik kelas, maka saya akan kembali ketemu teman-teman yang kutinggalkan dikala di TK. Tidak naik kelas itu hal yang menyenangkan, Aku kembali sanggup bertemu sahabat main yang kutinggalkan dikala di TK, sanggup beberapa tean sekelas yang gres dengan bahan pelajaran yang sama. Bayangkan, saya bisa menjadi yang paling cerdas dan keren alasannya yaitu tahu semua bahan pelajaran.




Tak sekedar gretakan Ibuk benar-benar berusaha dan berjuang keras semoga anaknya ini tidak naik kelas. Ia mendatangi kepala sekolah dan meminta semoga saya tidak dinaikkan kelass, tetapi kepala sekolah menyerahkan urusan ini pada guru kelas.


“Pak, ini mahfuzh masih malas belajar, mungkin alasannya yaitu terlalu muda, jadi rasa ingin pintarnya kurang. tolong mahfuzh itu tahun ini ditahan di kelas ini saja ya pak?” itu ibu saya yang bicara.


“Mmm.. Iya Bu Win, kita lihat saja nanti sehabis ulangan catur wulan” ini guru saya




Waktupun berlalu, dan tibalah pembagian rapot. Aku ditemani Ibuk, wajah ibuk tenang dan damai. Kemudian pembagian rapot diterima oleh ibuk, Aku sama sekali tak perduli, yang niscaya Aku makan lezat hari ini. Ketika rapot dibuka, wajah ibuk membatu, beliau kebingungan, dan terpaksa menemui guru kelas saya.


“Pak, kan saya udah minta Mahfuzh nggak usah dinaikan kelas, beliau masih belum cukup cukup umur untuk mau belajar”


“Bu win, saya juga galau ini, Lha Mahfuzh itu rangking 3 dikelasnya, kalau saya tidak naikkan kelas, otomatis sahabat sekelasnya yang rangking 4,5,6,7 dal yang lainnya juga tidak naik kelas. Bagaimana mungkin sekelas cuma naik 2orang anak?”


“Iya, tapi pak apa rangking ini tidak salah?”


“sudahlah Bu, anaknya Bu win naik kelas, syukuri saja”


Dan itulah hasil akhirnya, Aku tetap naik kelas. Aku yakin guru kelasku niscaya mengalami ke-Galauan yang luar biasa.  Dia tak lezat dan merasa bersalah alasannya yaitu tidak meng-aminkan ajakan ibu muda itu, tapi disisi lain beliau akan kerepotan bila harus menjinakkanku setahun lagi. Karena itulah balasannya Aku dinaikkan kelas. Agar beliau tak bertemu Aku lagi


Sumber https://mystupidtheory.com