Random post

Monday, December 31, 2018

√ Penyanyi Dan Penulis Sebuah Komparasi Asal Jadi

Penyanyi dan Penulis Sebuah Komparasi Asal Jadi– Mau protes sama judulnya? Silahkan, hitung-hitung kalian bisa nambahin komentar di blog ini yang sepi sunyi dan senyap.. XD


Blog macam apa ini? Entahlah.. Blog yang isinya saling jotos dan tabrak otot antara penulis dan pengunjung! Ahh.. Whatever.:X


Anyway, Aku lagi buka jasa penulisan artikel untuk para blogger yang tidak sempat menulis alasannya kesibukan membangun bisnisnya. Usaha ini saya namain:  Shadow Writers. Keren kan? Keren yakk? yak? Ala ala ninja gitu, dan sudah terang tugasnya ngapain aja.. Hehe


Oke balik ke tema, beberapa hari lalu, Ibuk menyetel Youtube di Tabletnya, terus kebetulan saya tertarik alasannya yang di setel ialah jadwal Abu-abu *ehh.. Hitam Putih maksudnya*.


Di jadwal Kang Dedy Korbuserrr itu, diceritakan perjalanan penyanyi dari ngamen sampai masuk dapur rekaman dan sukses, kemudian dibandingkan dengan penyayi berkualitas lainnya yang masih belum beruntung dan masih mengamen.


Ada sebuah pernyataan dimana berbagai pengamen yang suaranya emas, tetapi belum mempunyai kesempatan emas. Dari sini saya berfikir bahwa penulis juga menyerupai itu. Dan semua orang dalam dunia kreatif, menyerupai itu!



Menyanyi untuk Hidup dan Menulis untuk Kehidupan.



Penyanyi profesional jelaslah mereka yang telah masuk dalam dapur rekaman dan studio untuk menyanyi. Bayaran mereka tentu sudah melangit jumlahnya.











hitung kalian bisa nambahin komentar di blog ini yang sepi sunyi dan senyap √ Penyanyi dan Penulis Sebuah Komparasi Asal Jadi
Penyanyi dan pengamen

Tetapi penyanyi yang hanya menyanyi tanpa tujuan jelas, hanyalah penyanyi kamar mandi. Yang teriak nggak jelas, mengikuti nada tak jelas, dan tentunya tidak mengharap uang bayaran.


Sedangkan ada lagi pengamen ialah mereka yang setiap harinya bernyanyi dengan semangat, dengan menjiwai, dengan perilaku yang seperti setiap lagu yang Ia nyanyikan di bis menyerupai di atas panggung bisa saja menemukan peruntungannya di panggung sebenarnya. Jika kalian bertanya pada pengamen menyerupai ini “Kalau saya suruh nyanyi satu lagu penuh berapa Mbak/Mas bayarannya?” mereka niscaya bisa memilih harganya. Kenapa? Karena ia sanggup menilai karyanya, dan siap dengan panggungnya! Mereka ini lebih andal daripada penyanyi kamar mandi, dan ini yang saya sebut sebagai Pengamen Profesional.


Sama halnya dengan penulis, penulis profesional yang sudah bisa bersaing dalam dunia Penerbit Mayor ialah

penulis dengan skill dan peruntungan emas. Maksudku tidak cuma mereka

yang andal dalam menulis, namun mereka juga telah menemukan

peruntungannya.


Kalau dikala ini saya mendefinisikan

bahwa seorang penulis ialah orang yang bisa bertahan hidup dengan

menulis, maka orang-orang diatas itu telah menjadi penulis.


Sekarang

saya melihat berbagai penulis pemula, yang belum bisa bersaing di

penerbit mayor sehingga belum bisa menghidupi diri dari menulis(seperti

aku). Mereka terus menulis tanpa mengharapkan bayaran, balasannya kualitas karyanya asal-asalan, tulisannya asal jadi, dan ini mengarah pada ceritaku perihal penyanyi kamar mandi. Pengamen lebih baik daripada mereka ini!


Lebih baik menjadi penulis pengamen kan? yang bisa meningkatkan kualitas tulisannya sambil memperoleh penghasilan untuk hidup.




Penulis pemula vs Pengamen


Jika

penyanyi pemula yang belum menemukan peruntungannya di industri musik

mencari uang dengan cara mengamen, maka ada baiknya mereka para penulis

pemula(termasuk aku) mencari uang dengan cara mengamen lainnya.


Mereka bisa

menulis untuk majalah-majalah kecil, dengan bayaran Rp. 30.000,- s/d Rp.

150.000 untuk satu cerpen, ataupun menulis di media online dengan

bayaran yang lebih kecil. Tidak sebanding ya? Memang! Tetapi orang dengan niat total untuk menjadi penulis profesional tidak akan melewatkan kesempatan sekecil ini.


Jika penyanyi yang telah mempunyai panggung dibayar jutaan atau bahkan puluhan juta untuk menyanyi, maka para pengamen harus menyanyikan ribuan lagu untuk sanggup jumlah yang sama.


Logikanya adalah, kalau kalian penulis yang hanya sanggup Rp. 1.000 atau Rp. 10.000 untuk setiap tulisan, maka kalian harus menulis sebanyak mungkin dalam sehari semoga kau sanggup bertahan hidup dari menulis.



Kemudian Tingkatkan Kualitas Tulisanmu!


Walaupun saya bukan orang yang sempurna untuk bicara mengenai kualitas, tetapi saya akan bilang satu hal, kualitas karya ialah rajanya!


Menjadi pengamen yang menyanyikan ribuan lagu, tanpa mempelajari nada dengan baik, hanya akan membuatnya menjadi pengamen terus. Tetapi pengamen yang berusaha memahami nada dengan baik akan meningkat kualitasnya.


Menulis juga menyerupai itu, usahakan meningkatkan kualitas goresan pena kita, ke taraf yang lebih baik. Pahami alurnya dan mulailah banyak menulis.



Mustahil pengamen yang tidak punya kualitas akan masuk ke industri hiburan!Begitu pula dengan kau penulis! 




Temukan Panggungmu


Pengamen yang diceritakan dalam jadwal agenda Abu-abu itu, mempunyai kualitas bunyi yang mengagumkan! Tetapi bisa di bilang ia tidak punya panggung. Kenapa saya bilang begitu? Karena ia masih berkeliling bus, dan rumah makan untuk bisa sanggup uang dari menyanyi.


Seharusnya, penyanyi menyerupai itu bisa menemukan panggungnya jikalau saja Ia mau. Pertama ia bisa mencoba meminta pemilik restoran yang bagus untuk menyanyi di tempatnya, awalnya minta saja percobaan dengan gratisan, selanjutnya tentu minta bayaran yang tepat. Atau ia bisa mengikuti lomba-lomba untuk meningkatkan reputasinya. Jika belum menemukan, ulangi cara diatas.


Jujur saja saya telah menulis dengan harga yang sangat rendah sebelumnya. Ibaratnya fasa awal pengamen lah. Kemudian saya menempuh cara pertama, yaitu menjadi penulis gratisan di blog besar, gres kemudian minta untuk menjadi penulis berbayar.


Trik ini cukup untuk menopang hidup sebagai penulis online. Langkah selanjutnya ialah mencari panggung saya, dikala ini saya mengincar lomba-lomba menulis dengan spesifikasi khusus. Tujuannya jelas, meningkatkan reputasi, semoga goresan pena saya berharga lebih! Bukankah penulis profesional itu harga tulisannya lebih mahal?




Harga Tidak Menunjukkan Kualitas


Setuju!

Tetapi kualitas menyerupai apa yang kau maksud?


Kualitas itu dinilai dari banyak hal. Seorang penyanyi profesional yang notabenenya dibayar lebih mahal, bisa jadi mempunyai kualitas bunyi yang tidak sebaik pengamen jalanan.


Lalu kenapa orang mau membayar lebih? Karena merk yang dibangun! Dia lebih percaya diri, lebih cantik, lebih terkenal, lebih profesional, dan banyak kelebihan lainnya yang menimbulkan karyanya berharga tinggi.


Kalau dalam dunia penulisan, mungkin ilham tulisanmu klise, gampang ditebak, dan hambar. Tapi bisa saja harga tulisannya mahal. Masih juga alasannya merk yang dibangun!


Idenya klise, tapi alur menulismu asik, pembacamu sudah banyak, dan gaya bahasa yang kau gunakan lebih menarik. Maka tulisanmu akan berharga mahal.



Tulisan Berharga mahal, belum tentu berkualitas. Apalagi goresan pena yang tidak berharga?


So pikirkan lagi, Anda ingin menjadi penulis menyerupai apa? Penulis Pengamen atau Penulis kamar Mandi?


Thanks for all..


Jika tertarik menyewa jasa penulisan artikel saya , silahkan menuju link ini   Shadow Writers.



Sumber https://mystupidtheory.com