Random post

Monday, November 19, 2018

√ Pengertian Sistem Koloid, Jenis Dan Pembuatannya

Produk sehari-hari yang sering kita jumpai umumnya merupakan jenis materi kimia koloid. Sampo, sabun ataupun asap kesemuanya merupakan koloid. Lalu apakah pengertian sistem koloid? dan bagaimana pembuatannya? Simak pembahasanku di bawah ini:


Pengertian Koloid


Sistem koloid merupakan adonan dari dua zat atau lebih, yang mana salah satu zatnya terdispersi menjadi partikel-partikel kecil dan tersebar di seluruh potongan zat lainnya. Partikel-partikel yang tersebar itu mempunyai ukuran yang lebih kecil daripada ukuran partikel pada Suspensi, dan lebih besar dari ukuran partikel pada larutan.


Ukuran diameter partikelnya berkisar antara 1-1000 nanometer. Sistem koloid ini sanggup dikatakan sebagai fasa ditengah-tengah antara suspensi dan larutan, namun mempunyai karakteristik yang berbeda dari keduanya.


 


hari yang sering kita jumpai umumnya merupakan jenis materi kimia koloid √ Pengertian Sistem Koloid, Jenis dan Pembuatannya
gambaran koloid

Pada sistem koloid, partikel kecil yang tersebar/terdispersi disebut fasa terdispersi (dispersed phase), sedangkan partikel yang lainnya disebut dengan media pendispersi (continous phase). Koloid sanggup berupa kombinasi dari tiga jenis wujud dari materi yaitu gas, cair, dan padatan.


Karakteristik Koloid


Koloid seringkali berupa agregat(kumpulan) dari banyak atom dan molekul ibarat protein. Mereka tidak sanggup dipisahkan dengan kertas saring namun sanggup dianalisis dengan penyebaran cahaya(light-scattering), sedimentasi, dan osmosis. Karakteristik lainnya dari koloid yakni kemampuannya mengabsorpsi di dalam partikel terdispersinya dimana hal ini dipengaruhi oleh luas permukaan yang dimiliki koloid.


Sifat kimia dan sifat fisik dari koloid sanggup berubah drastis saat ukuran partikel koloid berubah. Ini disebabkan lantaran perubahan luas permukaan dari partikel koloid yang berubah.


Partikel koloid sanggup menyerap ion dan menghasilkan muatan listrik. Kestabilan kinetik koloid disebabkan lantaran muatan listrik di permukaan partikel ini. Muatan pada permukaan partikel mengakibatkan terjadinya tolakan antar partikel koloid, sehingga terjadi pergerakan partikel koloid secara acak dan terus menerus.


Koloid sanggup menyebbarkan cahaya. Kemampuan berbagi cahaya ini disebut imbas Tyndal. Efek Tyndal pertama kali diamati oleh seorang fisikawan Inggris John Tyndal. John tyndal. Efek tyndal sanggup teramati eksklusif oleh mata, salah satu misalnya yakni saat lampu kendaraan beroda empat menyinari kabut, maka cahaya lampu akan disebarkan oleh partikel air yang terdispersi di udara(kabut).


Karakteristik dari koloid inilah yang dimanfaatkan untuk mengukur konsentrasi koloid. Dengan cara menembakkan sinar ke permukaan koloid kemudian mengamati intensitas persebaran cahaya yang disebarkan maka kita sanggup memilih konsentrasi koloid tersebut. Tetapi ini tidak sanggup dilakukan pada koloid yang berwarna ibarat cat, susu kental dan tinta.


Jenis Koloid


Jenis koloid umumnya diklasifikasikan menurut medium pendispersi dan fasa terdispersinya. Berikut ini tabel mengenai jenis koloid:


hari yang sering kita jumpai umumnya merupakan jenis materi kimia koloid √ Pengertian Sistem Koloid, Jenis dan Pembuatannya
pengertian koloid dan penggunaanya


Fasa terdispersi yakni zat yang lebih sedikit keberadaanya pada koloid. Medium pendispersi merupakan zat yang keberadaanya lebih banyak daripada zat lainnya.

Pembuatan Koloid


Proses pembuatan koloid umumnya memakai dua metode, yang pertama yakni dengan pemecahan partikel yang besar menjadi partikel kecil ukuran koloid atau dengan cara membentuk agregat dari partikel berukuran kecil.  Berikut ini beberapa aplikasi industri dalam pembuatan koloid.



  1. Pembuatan arerosol. Yaitu dengan cara memecah suatu cairan dengan cara menyemprotkannya memakai jet gas, kemudian proses ini dibantu dengan memperlihatkan gaya tolakan elektrostatik antar partikel dengan cara mengalirkan muatan listrik pada cairan.

  2. Koloid Emulsi padat/gel, pembentukan koloid ini dengan cara pendinginan adonan cairan dan padatan yang mempunyai ukuran molekul yang besar dan viskositas yang lebih besar dari larutan. Contohnya yakni pada pembuatan koloid agar-agar.

  3. Emulsi diproduksi dengan cara mengocok dua zat yang tidak larut dengan kecepatan yang tinggi, kemudian proses ini dibantu dengan adanya emulsifier(agen pengemulsi), misalnya pada sabun terdapat emulsifier surfaktan.

  4. Semen diproduksi dengan cara memecah partikel padatan menjadi partikel kecil ukuran koloid kemudian mencampurnya dengan materi yang mempunyai muatan sehingga sement menjadi stabil dan tidak eksklusif mengeras.

  5. Pemurnian koloid dilakukan dengan metode dialisis, yaitu dengan melewatkan larutan dan ion melalui membran dan memerangkap koloid sehingga diperoleh koloid murni.


Mengetahui pengertian koloid, jenis dan pembuatannya akan sangat penting jikalau kau ingin bekerja di perusahaan kimia dan industri. Industri shampoo, pembersih wajah, dan banyak sekali produk make up merupakan koloid. Semoga materi ini membantu dan memperlihatkan manfaat.


Pustaka


  • Peter A. Kralchevsky, Krassimir D. Danov, and Nikolai D. Denkov. 2009. Chemical Physics of Colloid Systems and Interfaces. Taylor and Francis Group LLC

  • http://www.chm.bris.ac.uk/webprojects2002/pdavies/

  • http://chemwiki.ucdavis.edu/Physical_Chemistry/Physical_Properties_of_Matter/Solutions_and_Mixtures/Colloid


Thanks!








Unduh


Sumber https://mystupidtheory.com