Random post

Wednesday, October 3, 2018

√ Surat Cinta Dari Saintis

Sebenarnya udah dari kemarin-kemarin sih mau nulis ini. Awalnya galau mau dikasih judul Puisi Saintis, atau apalah.. Akhirnya saya buat aja judul Surat Cinta dari Saintis. Toh kan bisa aja di surat berisi puisi. Ini hanyalah iseng belaka sesudah mendengar beberapa puisi saintis di Youtube.


Anyway, hari ini saya sanggup surat dari belum dewasa di Jepang. Sweet banget deh amplopnya. Tapi saya belum bisa baca isinya. Isinya goresan pena kanji dan kana yang masih sangat abnormal buatku. Mungkin akan saya ceritakan di postingan berikutnya.


Oh ya, balik ke topik, inilah hasil isengku Surat Cinta dari Saintis



Surat Cinta dari Saintis


Hai.. Apa yang sedang kau lakukan?


Sepertiku, agar kau juga sedang menikmati seduhan kopi.


Unik yah? Aku rela melaksanakan ekstraksi dan filtrasi pada 353 Kelvin hanya untuk menikmati secangkir larutan caffeine.


Tapi saya bisa menjelaskan atas rasa canduku kepada caffeine.


Caffeine masuk ke pemikiran darah dan tersebar ke seluruh organ tubuh. Caffeine akan bereaksi dengan reseptor adenosin.


Peristiwa ini, memaksa otak kita bereaksi dengan memproduksi dopamin, epineprin dan serotonin yang membuatnya sangat aktif.


Produksi enzim secara massal ini menjadikan kelenjar adrenal memproduksi adrenalin dan menciptakan badan kita sangat aktif.


Inilah yang menjadikan saya candu pada caffeine. Ahh.. kau tau itu kan?


Sedangkan kamu.. Aku masih heran bagaimana saya bisa begitu candu padamu?


Aku tak pernah punya hipotesis untuk memulai analisanya.


Kamu.. Masih begitu misterius buatku.


Ahh.. Ya, ya gres saja terfikirkan. Apakah itu alasannya aromamu yang mengandung feromon? Tapi bagaimana? Kau bahkan berjarak puluhan mill dariku, mana mungkin terjadi reaksi.


Kenapa kau begitu menarik buatku? Kau bahkan bisa melengkungkan ruang dan waktuku untuk memikirkanmu.


Sebentar. Apakah itu Teori Relativitas Einstein? Tapi niscaya  tubuhmu yang mungil tak punya massa yang cukup untuk menarik ruang dan waktuku. Lalu bagaimana?


Apa bahwasanya rahasiamu? Kenapa tulang martil telingaku begitu mengenali frekuensi suaramu?


Dan lagi, bagaimana caramu menciptakan hatiku beresonansi saat melihat gambarmu di sosial media?


Sampel galaksi mana sebenarnya, yang dipakai Tuhan untuk menghias matamu?


Ini begitu tak masuk akal.. Seolah olah kau menguasai sains dari dimensi lain.


Atau kau memang berasal dari dimensi ke empat? bersama dengan mobius strip dan botol klein?


Kalau begitu bagaimana caraku mencapaimu?


Kukira kita harus sepakat, bahwa makhluk dimensi tiga sepertiku hanya bisa berharap


Aku hanya bisa menunggumu, alasannya kau yang berada di dimensi empatlah yang bisa menemuiku disini.


Aku akan menunggu..


Mahfuzh TNT


Silahkan share jikalau ini cukup menarik.. 😀



Sumber https://mystupidtheory.com