Baiklah goresan pena kali ini InsyaAllah bisa meluruskan persepsi beberapa orang dari kalian perihal racun sianida. Bukannya apa-apa, tapi kok belakangan saya malah melihat pendapat-pendapat ngawur dari sebagian orang mengenai sianida. Ada yang bilang sianida bisa dengan gampang diperoleh dari materi organik bahkan ada juga yang bilang sianida ini racun yang hanya digunakan oleh kalangan militer.
Racun Sianida
Kalau berbicara mengenai racun sianida, maka aneka macam jenis-jenis senyawa sianida, dan setiap sianida punya sifat dan wujud yang berbeda-beda, ada cyanogen cloride dan hydrogen cyanide yang berbentuk cairan dan ada pula natrium cyanide dan potassium cyanide (kalium sianida). Kebanyakan senyawaan dari sianida memang beracun, tetapi beberapa tidak beracun.
Racun Sianida Yang Sebenarnya
Racun sianida yang sebenarnya digunakan dalam kasus kopi maut, telah dinyatakan pihak kepolisian ialah Potassium Cyanide (Kalium Sianida, KCN) yang berbentuk debu putih atau kristal, debu yang digunakan sebanyak kurang lebih 15 gr.
Sifat dari Potassium Cyanide ialah beracun ketika terhirup atau ditelan. Potassium Cyanide beracun lantaran sifatnya yang mirip Oksigen, yakni sanggup berikatan dengan Hb (hemoglobin), tetapi masalahnya Cyanide lebih berpengaruh dalam mengikat Hb, sehingga Hb tidak akan bisa mengikat Oksigen, dan tanpa oksigen kita akan pribadi mati. Karena otak kita butuh pasokan oksigen setiap detiknya.
Artinya, racun ini hanya bekerja kalau tersambung ke fatwa darah, melalui jalur terhirup melalui hidung (jalur pernafasan) atau tergoda (jalur pencernaan).
Kesalahan Fatal Tentang Racun Sianida
Jadi pernyataan pengacara bahwa “Tidak mungkin diracun dengan sianida, lantaran kalau diracun dengan sianida akan melepuh bibirnya” ini jelas-jelas ngawur.
Apalagi ada portal isu IDNtimes.com yang nggak kalah ngawurnya, hanya lantaran pernyataan dari pengacara terdakwa dia menuliskan “Ini 5 Bukti Jessica Tidak Menaruh Sianida di Celananya! Percaya Gak?”
Ini rangkuman beritanya:
Point 1: Jika Jesika menyimpannya di dalam celana, maka kakinya bisa ikut lumpuh terkena zat kimia tersebut.
Point 2: Tidak ada kekerabatan antara racun sianida dengan celana tersebut. Celana tersebut dibuang lantaran robek, bukan lantaran ada cairan sianida-nya.
Point 3: Jika racun tersebut tumpah pada dikala membopong Mirna, kaki Jesika akan melepuh terkena racun tersebut.
Point 4: Kalaupun polisi mengusut kaki Jesika, polisi tidak akan menemukan luka atau bekas melepuh.
Komentarku:
MABOK!
Penulis isu yang main comot dan pengacara sama-sama maboknya. Kalian tahu apa yang sedang terjadi? Pak pengacara ini salah browsing teman-teman. Anggapan dia bahwa racun yang digunakan ialah berupa cairan dan bisa melepuh ketika terkena kulit itu ialah sifat dari Hidrogen Cyanide (Hidrogen sianida HCN). HCN mempunyai sifat berbentuk cairan dan sanggup merusak jaringan kulit ketika terkena langsung, ini disebabkan lantaran HCN punya sifat asam yang mengakibatkan iritasi kulit.
Jadi pengacara itu mungkin googling untuk pengertian racun sianida, kemudian yang muncul ialah perihal HCN dimana tidak ada hubungannya dengan masalah ini. Atau bahkan pengacaranya tahunya cuma HCN dan nggak paham kalau polisi bilang Kalium Sianida.
Jadi tahu khan kualitas pengacara yang membela terdakwa? Jangan dipesan! XD
Oke kalian udah lihat kan betapa pentingnya pengetahuan sains untuk hal-hal sepele mirip ini. Hanya dengan berfikir logis dan terus melengkapi informasi, setidaknya kalian bisa menciptakan kejahatan yang lebih pintar. Yahh.. nggak malu-malu-in kayak yang ini lah.
Sianida Tidak Beracun!
Oh ya, harus kutuliskan juga kalau saya sengaja memasukkan subjudul ini, biar banyak yang baca. Tapi InsyaAllah bermanfaat. Kaprikornus sianida memang bisa didapat dari beberapa materi makanan. Kalium sianida banyak didapat di biji apel dan biji almond, Hidrogen sianida banyak terkandung dalam singkong (ubi kayu). Kok makan biji almond dan singkong nggak papa? Nahh inilah yang kubilang kalau Sianida itu tidak beracun. Dasarnya semua senyawa kimia itu tidak beracun, yang beracun itu ialah takaran aman!
Setiap kali kita mengkonsumsi almond maka kita mengkonsumsi racun sianida, tetapi kadar sianida dari almond sangat-sangat-sangat sedikit, sehingga kita tidak perlu khawatir, tentu saja kalau makan 2kg almond akan mengkhawatirkan juga, lantaran itu jangan berlebih-lebihan lahh.
Singkong memang mempunyai kadar cyanogenic glucosid, zat ini ketika dihidrolisis di dalam badan akan menghasilkan HCN yang bersifat racun. Untuk beberapa jenis singkong HCN yang dikandungnya ada yang tergolong berbahaya, oleh kesannya perlu berhati-hati dalam mengolah singkong jenis terntentu. Singkong yang mengandung banyak HCN ini sanggup diketahui dari rasa pahit yang dikandungnya, sianida mempunyai rasa pahit, itulah sebabnya seringkali dicampurkan dalam kopi semoga tidak terasa oleh korban. Kaprikornus hindari atau berhati-hatilah dalam mengolah singkong yang rasanya pahit.
Jadi sianida itu tidak beracun kalau terkonsumsi dibawah ambang batas toksisitasnya. Ingat ini, semua senyawa kimia tidak beracun, yang beracun ialah kalau melebihi kadarnya atau dosisnya. Kan sudah diingatkan kalau yang berlebih-lebihan itu selalu buruk. 😀
Apakah bisa mengisolasi HCN dari bahan-bahan organik tersebut? Ya, bisa, tetapi untuk mendapatkannya dalam bentuk kristal sebanyak 15 gram itu tidak mudah, perlu peralatan dan pengetahuan kimia organik yang cukup tinggi untuk melakukannya. Yang mana dalam hal ini pelaku tak akan mampu.. No way in Hell! :V
Okey, sudah ajah.. Sekian dulu.. Semoga bermanfaat. Mudah-mudahan besok saya bisa bangkit pagi untuk menulis lagi.. Thanks for reading.. Jangan lupa komen kalau ada pertanyaan atau kripikan dan sarapan. 😀
Sumber https://mystupidtheory.com