Pada menjelang masa ke delapan belas, beberapa ketika sesudah Antonie Lavoisier mengemukakan mengenai hukum kekekalan massa, ilmuwan Perancis lainnya Joseph Proust (1754-1826) mempublish hasil kerjanya pada serangkaian eksperimen untuk menandakan hipotesisnya mengenai hukum perbandingan tetap.
Rangkaian eksperiment ini mengearah pada kesimpulan bahwa ketika unsur-unsur bergabung membentuk senyawa, ia akan membentuk perbandingan dengan rasio bilangan bundar terkecil yang tetap.
Pada masa ke-18 pengetahuan tetang unsur kimia tunggal dan senyawa belum terdefinisikan dengan baik. Sehingga konsep aturan perbandingan tetap Proust menjadi sulit diterima. Saat pertama kali dipublikasikan, aturan Proust ini menjadi materi perdebatan ilmiah dan dianggap sebagai sesuatu yang kontroversial. Tetapi sesudah banyak sekali eksperiment mendukung aturan Proust ini, maka konsep ini menjadi salah satu pondasi ilmu kimia pada tahun-tahun berikutnya.
Oleh alasannya ialah itu bagi kalian yang gres saja belajar ilmu kimia, memahami materi ini secara tepat akan sangat berguna. Karena materi ini merupakan dasar dari perhitungan kimia pada level lanjutan di Universitas.
Eksperiment Hukum Perbandingan Tetap Proust
Eksperiment yang dilakukan Joseph Proust ialah membandingkan Tembaga(II) Karbonat CuCO3 yang terbentuk secara alami dengan Tembaga(II) Karbonat yang dibentuk secara artifisial.
Ia mendapat bahwa pada reaksi antara tembaga, karbon dan oksigen dengan banyak sekali variasi jumlah akan menghasilkan senyawa yang sama persis dengan Tembaga(II) Karbonat yang terbentuk di alam.
Inilah yang menjadi dasar dari dikemukakannya hukum perbandingan tetap Proust.
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap Proust
Setiap senyawa kimia mempunyai komposisi unsur dengan perbandingan massa yang tetap dimanapun dan bagaimanapun cara senyawa tersebut dibuat.
Hukum perbandingan tetap Proust bersama dengan aturan perbandingan berganda Dalton menjadi aturan dasar kimia yang penting dalam kajian stoikiometri kimia.
Contoh Hukum Perbandingan Tetap
Salah satu pola paling gampang dari hukum proust ini ialah bahwa air (H2O) mempunyai komposisi 8/9 massa Oksigen dan 1/9 massa Hidrogen. Artinya komposisi dari massa Hidrogen: Oksigen pada air, darimanapun asalnya dan dalam bentuk apapun akan sama dengan 1:8.
Pun sama hal-nya dengan Karbondioksida (CO2). Dimanapun dan darimanapun asalnya CO2 niscaya akan terdiri dari perbandingan massa Karbon: Oksigen = 3:8
Contoh lainnya sanggup diilustrasikan dalam gambar berikut ini:
Reff:
https://chem.libretexts.org/Core/Physical_and_Theoretical_Chemistry/Atomic_Theory/Dalton’s_Atomic_Theory/Proust’s_Law_of_Constant_Proportion
Sumber https://mystupidtheory.com