Random post

Friday, September 7, 2018

√ Majas Personifikasi

Majas Personifikasi – Tahukah Anda yang dimaksud dengan majas personifikasi ?. Dari sekian banyak jenis majas yang kita kenal selama ini, majas personifikasi yaitu salah satunya. Saya yakin, buat Anda yang sedang atau pernah duduk dibangku sekolah sering mendapat soal yang berkaitan dengan majas ini. Mengenai majas itu sendiri, sanggup ditemukan materinya didalam pelajaran Bahasa Indonesia.


Tahukah Anda yang dimaksud dengan majas personifikasi  √ Majas Personifikasi


Walaupun begitu, ternyata masih banyak diantara kita yang belum memahami dengan sepenuhnya. Untuk itulah, pada kesempatan kali ini rumusrumus.com akan menunjukkan pembahasan secara rinci mengenai majas ini.


Pengertian


Majas personifikasi merupakan majas yang melekatkan sifat-sifat insan manusiawi pada suatu benda mati sehingga seakan-akan mempunyai sifat-sifat seolah mereka telah melaksanakan sesuatu ibarat manusia. Majas personifikasi berfungsi untuk menunjukkan gambaran yang lebih terang mengenai situasi yang dilukiskan dan menunjukkan bayangan angan (citraan) yang nyata atau konkret. Penggunaan majas ini sanggup ditemukan dibeberapa jenis karya sastra, ibarat : cerpen, puisi, lagu, dan lainnya.


Ciri – Ciri


Personification termasuk salah satu dari Majas Perbandingan, yaitu majas yang digunakan untuk membandingkan atau menyandingkan suatu objek dengan objek lainnya.


Beberapa ciri-cirinya sebagai berikut :



  1. Majas ini lazimnya memakai pilihan kata untuk menunjukkan suasana atau sifat insan dikaitkan suatu benda mati.

  2. Gaya bahasa personifikasi juga membandingkan benda mati atau hidup tetapi bukan insan ibarat : binatang dan tumbuhan sehingga seakan-akan berperilaku ibarat manusia.

  3. Gaya bahasa ini juga menggambarkan wacana suatu situasi dengan bayangan angan atau gambaran yang nyata (konkret).


Contoh Kalimatnya


Contoh 1 :




  • Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa badan yang dipeluk malam, menggigil kedinginan.

  • Hari ini satu harapku, pelangi akan muncul tersenyum padaku.

  • Dompet mulai berbisik meminta untuk segera di isi.

  • Matahari pagi muncul menyapa orang orang yang tengah menyemai disawah.

  • Teriakan petir seakan hendak menghancurkan dunia.

  • Komputer ini menuntaskan semua kiprah tugas yang diberikan padaku selama ini.

  • Baju baju di toko itu menggodaku untuk memilikinya.

  • Mata orang pada lukisan itu terus mengikuti dan menatapku.

  • Hari berjalan begitu cepat seolah tak ada jeda untuk sekedar menarik nafas dalam dalam.

  • Tulisannya menceritakan betapa menderita kehidupannya dahulu kala.

  • Sebulan sekali perlu untuk menyisihkan waktu berwisata ke pedesaan mendengarkan merdunya nyanyian alam sekitar.

  • Cahaya matahari mengintip dari balik jendela kamarku, memaksaku untuk terbangun.

  • Sudah dua jam lebih pemadam kebakaran bertarung melawan api di lokasi kebakaran.

  • Bulan dan bintang akan terus menemani perjalanan malam ini.

  • Tarian daun berguguran begitu indah dilihat ketika senja ibarat ini.



Contoh 2 :




  • Karang besar itu menghalangi ombak yang berlarian menuju pantai.

  • Rangkaian pulau dari tahun ke tahun semakin berkurang terkikis oleh hantaman ombak setiap waktunya.

  • Terlihat awan mulai murung, bertanda hari akan hujan.

  • Di kawasan lereng kabut tebal juga hambar menyelimuti desa ketika pagi menjelang.

  • Langit pun ikut melindungi para pengunjuk rasa pada 112 kemarin.

  • Motor renta ini mulai terbatuk batuk ketika digunakan untuk perjalanan jauh.

  • Sekertas uang dua ribu itu menyelamatkannya dari rasa lapar selama 2 hari.

  • Sungguh tutur katanya menusuk hati menciptakan saya terluka.

  • Ketika saya melihat rembulan, beliau ibarat tersenyum padaku seakan saya tengah merayunya.

  • Daun pohon kelapa melambai lambai kepada para nelayan untuk secepatnya merapat ke daratan.

  • Ucapan dari para Ulama itu sanggup meredam kemarahan para pengunjuk rasa yang datang.

  • Banjir bandang menyapu puluhan rumah warga di Jakarta Utara.

  • Biarlah seluruh alam menertawai aku, saya akan tetap menunggu walau sampai sekarang tanpa ada kepastian darimu.

  • Kucing lucu ini sudah menemaniku semejak saya kecil.

  • Bencana bajir di Jakarta kemarin menelan 3 korban jiwa.



Contoh 3 :




  • Akhir tahun kemudian seorang anak Sekolah Menengan Atas hilang di pantai teleng ria diseret ombak.

  • Siang ini matahari tengah bersembunyi dibalik awan.

  • Paket itu tiba ketika saya tengah berada di Jakarta.

  • Angin malam ini menarik hati membelai rambut dan wajahku.

  • Beberapa tahun yang kemudian Gunung Merapi memuntahkan lahar dari dalam tubuhnya.

  • Aroma makanan itu menarik hati pengecap untuk segera di cicipi.

  • Siang malam bayangan dirimu selalu mengusik.

  • Informasi wacana kesuksesan Rivai menghampiriku sangat cepat.

  • Beberapa bulan ini Riau tengah diselimuti dengan asap tebal alasannya yaitu pembakaran hutan.

  • Aku bengong mendengarkan lirih bisikan angin yang masuk ke telinga.

  • Suara nyanyian dari puluhan burung memenuhi langit langit hutan.

  • Harta sanggup membutakan banyak orang.

  • Pemandangan diatas gunung memanjakan mata para pendaki.

  • Helm itu melindungimu dari benturan keras kalau terjatuh.

  • Tugas ini sudah hampir dikejar deadline. besok harus selesai.



Contoh 4 :




  • Suara Kakek menyadarkanku dari lamunan panjang masa mudanya.

  • Narkoba dan Obat terlarang telah membunuh jutaan korbannya.

  • Materi kalkulus telah masuk di kepalaku.

  • Smartphone telah mempengaruhi para penggunanya.

  • Perahu nelayan melaju kencang membelah lautan bergegas pulang.

  • Skripsi menyadarkanku dari rasa malas berkepanjangan.

  • Siapa kira siang ini mentari begitu ceria, dibandingkan tadi pagi.

  • Hawa hambar diluar menahanku untuk berangkat ke sekolah.

  • Kebencian anak itu terhadap temannya telah menutup pintu hatinya rapat rapat.

  • Berhentilah merokok alasannya yaitu sanggup membunuh orang orang terdekatmu.



Demikianlah pembahasan artikel kali ini, biar bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.


Baca juga artikel yang terkait :



 




Sumber https://rumusrumus.com