Random post

Saturday, September 8, 2018

√ Majas Metafora

Majas Metafora – Pada artikel sebelumnya telah disinggung mengenai beberapa majas yang telah dipublikasikan. Nah kali ini kita akan membahas majas metafora beserta dengan hal yang berkaitan didalamnya. Untuk itu marilah mengikuti rumusrumus.com untuk mengupas beberapa majas lainnya, alasannya ialah diartikel ini lengkap klarifikasi majas masing-masing. Berikut klarifikasi lebih lengkapnya


 Pada artikel sebelumnya telah disinggung mengenai beberapa majas yang telah dipublikasika √ Majas Metafora


Pengertian


Majas metafora merupakan suatu gaya bahasa dalam karya sastra yang bermakna kiasan biar menggambarkan suatu objek dengan membandingkan eksklusif dan sempurna atas dasar sifat yang sama atau hampir sama dengan objek lainnya.


Pendapat lain mengartikan, majas ini ialah suatu ungkapan secara eksklusif berupa perbandingan analogis dimana kata atau frasa yang dipakai bukanlah makna yang bahwasanya tetapi untuk menggambarkan perbandingan atau persamaan suatu objek terhadap objek lainnya.


Tujuan


Gaya bahasa metafora ini banyak dipakai diberbagai karya sastra yang mana tujuannya untuk mengungkapkan suatu makna dengan penitikberatan pada kesan yang akan ditimbulkan. Dengan itu, penggunaan juga ditujukan biar mengatasi suatu keterbatasan pilihan kata atau juga suatu bentuk ekspresi seorang penulis.


Ciri – Ciri


Berdasarkan pengertian majas ini, adapun ciri-cirinya sebagai berikut:



  1. Menggunakan kata-kata atau frasa yang mempunyai makna kiasan untuk menyamakan atau membandingkan suatu objek dengan objek lainnya.

  2. Membandingkan suatu objek atau keadaan dengan menggunakan perbandingkan eksklusif tanpa adanya kata pembanding menyerupai kata bagaikan, laksana, atau bak.

  3. Tidak dipakai kata penghubung atau konjungsi pada kalimat-kalimatnya.


Jenis – Jenis


Majas ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :


1. Metafora in Praesentia


Gaya bahasa ini merupakan suatu jenis majas dimana objek yang ingin dibandingkan disampaikan bersamaan terhadap pembandingnya sehingga maknanya bersifat eksplisit.


Contoh : Elfina merupakan kembang desa yang menyita banyak perhatian laki-laki di desa Bungasaro.


Pada kalimat diatas, kata ‘kembang desa’ mempunyai makna bahwa Elfina ialah gadis yang sangat cantik.


2. Metafora in Absentia


Gaya bahasa ini merupakan suatu jenis majas yang mengungkapkan sesuatu secara implisit sehingga terkadang disalahartikan oleh pembacanya alasannya ialah sanggup terjadi penyimpangan makna.


Contoh : Banyak cowok di desa Bungasaro yang ingin mempersunting mawar desa itu.


Pada kalimat tersebut, kata ‘mawar desa’ sanggup mempunyai banyak makna, menyerupai ; gadis, cantik, perempuan yang belum menikah.


Contoh Kalimat


Contoh 1 :




  1. Agung memang seorang buaya darat yang tak tahu diri.

  2. Tidak semua dongeng percintaan yang romantis bermuara pada pernikahan.

  3. Perasaan menyesal dan kesedihan yang mendalam membayangi wanita malang itu.

  4. Koruptor kelas kakap itu selalu mencari kambing hitam atas kejahatannya.

  5. Kehadiran buah hati yang begitu ditunggu semakin menambah keharmonisan keluarga Elfina.

  6. Epan seorang kutu buku sejati, tak heran kalau nilainya di sekolah selalu bagus.

  7. Tetangga gres kaya itu tebal hati sehingga tidak memperhatikan lingkungan di sekitarnya.

  8. Individu yang bermulut harimau pasti dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya.

  9. Sejak dulu Prabowo merupakan tangan kanan di perusahaan Joko.

  10. Setelah ditelusuri, ternyata Fina masih merupakan keturunan darah biru dari keluarga ibunya.

  11. Nurwanto terkesan cuci tangan terhadap duduk kasus yang sedang terjadi di perusahaannya.

  12. Waspadalah terhadap tikus berdasi yang ada di sekitar mu.

  13. Safina menjadi buah bibir karena perilakunya yang dianggap tidak masuk akal oleh teman-temannya.

  14. Setiap kali Fina pergi ke luar negeri, ia selalu membawa buah tangan untuk keluarganya.

  15. Lelaki pemabuk itu sudah dianggap sampah masyarakat oleh warga di sekitar daerah tinggalnya.



Contoh 2 :




  1. Jika kalian berdebat dengan orang berkepala batumaka akan rumit urusannya.

  2. Jika kita final berwisata, kita harus membawa buah tangan dikala kembali.

  3. Kecantikan adikku membuatnya menjadi bunga desa.

  4. Orang itu menjadi buah bibir alasannya ialah kehebatannya.

  5. Sifat ringan tangan memang bagus, namun harus ada batasannya.

  6. Semua orang harus tutup mulut biar duduk kasus tidak bertambah besar.

  7. Jangan berkecil hatiketika mendapatkan kekalahan.

  8. Dia sudah usang hidup sebatang kara di jalanan.

  9. Kejadian itu membuatku naik darah.

  10. Grup grup band itu sedang naik daun.

  11. Dini selalu menjadi anak emas di sekolahnya.

  12. Pelajar merupakan bunga bangsa negara ini.

  13. Pemuda itu menjadi tulang punggung keluarganya.

  14. Eko selalu saja mencari kambing hitamdari duduk kasus yang ia hadapi.

  15. Doni begitu bahagia melihat dewi malam telah datang.



 


Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.



Baca juga artikel lainnya :



 





Sumber https://rumusrumus.com