Random post

Sunday, August 12, 2018

√ Teladan Pantun Karmina


Contoh Pantun Karmina – Pantun merupakan suatu puisi lama, sehabis membahas aneka macam jenis pantun pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas pantun karmina beserta dengan hal-hal yang berkaitan didalamnya.









Pantun ini disebut sebagai pantun kilat, mengapa ? lantaran pantun ini hanya memiliki dua baris. Ingin tahu lebih rinci dan jelasnya? Mari kita simak pembagian terstruktur mengenai dan klarifikasi dibawah ini secara lengkap. Semoga gampang dipahami





Pengertian





Pantun karmina merupakan sebuah jenis pantun kilat atau sanggup juga disebut sebagai pantun dua rangkai. Selain itu karmina ini merupakan salah satu ciri atau corak dari sastra melayu.





Dapat dilihat dari asal mulanya karmina nyatanya berasal dari empat baris, yang pada tiap barisnya memiliki empat suku kata, namun dipersingkat menjadi dua baris ketika diucapkan seakan – akan menjadi sebuah kalimat tertentu.





Ciri – Ciri





Jika telah mengetahui pengertiannya, berikut dibawah ini ciri-ciri pantun karmina yang akan dijabarkan satu demi satu :  





  • Tiap bait terdapat atau terdiri dari dua baris.
  • Baris pertama merupakan suatu sampiran.
  • Baris kedua merupakan suatu isi.
  • Unsur bersajak yakni a-a.
  • Tiap bait terdiri mulai dari 8 hingga 12 suku kata.
  • Isi dari sebuah pantun karmina yakni tersirat menyatakan sindiran secara lugas.




40+ Contoh Pantun Karmina





Untuk lebih pahamnya, berikut beberapa pola pantun kilat (karmina) :





Bagian 1 :


Jiwa santun jiwanya sehat

Inilah pantun kilat nasehat

 

Ada bedak obat campak

Ilmu banyak hidupnya enak

 

Ikan nilam dikapal karam

Ilmu dalam jiwapun tentram

 

Makan soto tebas dibatu jajar

Ilmu didapat dengan belajar

 

Minum susu dengan roti

Carilah ilmu dengan sepenuh hati

 

Bunga bermekah kayu terbongkah

Rajin sedekah hiduppun berkah

 

Dahulu bendo kini besi

Dahulu sayang kini benci

 

Banyak udang banyak garam

Banyak orang banyak ragam

 

Mencari talas didalam hutan

Orang malas tak punya masa depan

 

Jika hidup tanpa pegangan

Semua berakhir dengan angan-angan

 

Kalau sudah malas belajar

Masa depan sulit dikejar

 

Ada jelaga dikereta

Mata terjaga hati tertata

 

Buah ranum kulitnya luka

Bibir tersenyum banyak yang suka

 

Burung irian burung cendrawasih

Cukup sekian dan terima kasih

 

Candi mendut rusak jalannya

Orang gendut banyak makannya


Situ bagendit jangan dicaci
Kakek genit digoda banci


Ikan kakap makan kepompong
Banyak cakap suka bohong


Didanau rumpun bambu ada buaya
Kalau tak tahu jangan aib tanya



Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri


Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut bahagia hati


Pinggan tak retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak ,kami tak ingin


Kayu lurus didalam gudang
Sapi kurus banyak tulang


Ayam andal terbang ke awan
Ayo kita menjadi kawan


Ikan sembilang di balik batu
Sudah dibilang jangan mengganggu




Bagian 2 :


Dahulu ketan kini ketupat
Dahulu preman kini ustadz


Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula


Buah nangka bentuknya bulat
Sudah renta bangka belum ingat akhirat


Kelapa diparut yummy rasanya
Biar perutnya gendut baik hatinya


Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar


Parfum dicium harum baunya
Baca Al-Quran paham maknanya


Tiada umat sepandai Nabi
Turutlah ilmu sebelum mati


Siapkanlah bekal menjelang wafat
Dengan sebarkan ilmu yang bermanfaat


Kiri kanan berbatang sepat
Perut kenyang anutan dapat


Limau purut di tepi rawa
Sakit perut lantaran tertawa


Dahulu parang,sekarang besi
Dahulu sayang,sekarang benci


Sudah garahu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula


Jalan – jalan ke trotoar
Walau kampungan tapi pintar


Burung elang burung kutilang
Aku pulang membawa uang


Tas hitam di atas meja
Saya cakep siapa yang punya




Bagian 3 :


Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula


Kura – kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu


Gelatik di pohon jati
Cantik yang tetap baik hati


Gelatik mematuk kayu ubi
Cantik itu yang berbudi


Gelatik berada dalam rumah
Cantik itu beradab yang ramah


Gelatik menghirup buah salak
Cantik itu lantaran akhlak


Gelatik mematuk pohon polong
Cantik itu suka menolong


Gelatik burung yang kicauan
Cantik itu karna beriman


Gelatik berada di pohon lada
Cantik itu yang berlapang dada


Gelatik terbang ke atas awan
Cantik itu yang dilihat dermawan


Gelatik main di suatu batu
Cantik itu jika membantu


Ada jelaga di kereta
Mata terjaga hati tertata


Buahnya ranum kulitnya luka
Bibir tersenyum banyak yang suka


Tari saman yang indah gerakannya
Tanda keyakinan yang lapang dadanya


Berang – berang makan bekicot
Si kebijaksanaan banyak bacot


Indah taman makan tajin
Tanda keyakinan kerjanya rajin


Indahnya taman waktu temaram
Tanda keyakinan hidupnya tentram


Indahnya taman di bilabong
Tanda keyakinan orangnya tak sombong





Mengapa pantun karmina disebut sebagai pantun kilat ?

Karena pantun ini singkat atau hanya memiliki dua baris dimana tersirat eksklusif makna nya

Apa yang dimaksud pantun karmina ?

Pantun karmina merupakan sebuah jenis pantun kilat atau sanggup juga disebut sebagai pantun dua rangkai. Selain itu karmina ini merupakan salah satu ciri atau corak dari sastra melayu

Apa perbedaan sajak pada pantun karmina ?

Pada pantun ini memakai sajak a-a dimana terdapat hanya 2 baris sedangkan pantun lainnya bersajak a-b-a-b dimana terdiri dari 4 baris.





Demikianlah pembahasan artikel kali ini, agar bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.





Baca juga artikel lainnya :








Sumber https://rumusrumus.com