Random post

Friday, August 10, 2018

√ Cangkul Untuk Menanam Kentang Di Mars

Wait.. Judul macam apa ini? XD. Yap kali ini, lagi-lagi saya ingin kalian mengikuti logika berfikirku, seorang perjaka yang menuliskan judul mystupidtheory di blognya.


lagi saya ingin kalian mengikuti logika berfikirku √ Cangkul Untuk Menanam Kentang di Mars
Cangkul untuk bertani


Salah satu hal yang cukup menarik perhatianku perihal Indonesia adalah pada duduk kasus pertanian, tentu saja selain banyak masalah-masalah lainnya. Ketertarikanku ini bergotong-royong banyak dipengaruhi oleh sobat yang sedang mengerjakan proyek pertanian organik. Lebih tepatnya beliau memaksaku mengkonsumsi informasi-informasi pertanian yang beliau baca.


Sebagai negara yang berada di tempat tropis, Indonesia mempunyai tanah dengan kemampuan produksi pertanian yang luar biasa besar. Namun kenyataanya, membaca isu impor beras ataupun kurangnya pasokan beras itu sudah jadi masakan sehari-hari buat kita. Contohnya dari dua goresan pena ini:


https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20171023/281874413648571


http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2017/07/10/impor-beras-masih-tinggi-404884


Sebelumnya, saya bersama dengan teman-teman PPI Jepang, khususnya di Tim Kajian Strategis pernah menuliskan sebuah artikel dan klip video yang membahas terkait rendahnya produksi beras ini. Bisa kalian baca di sini.


 


Cangkul


Apa kalian pernah ada yang kepikiran siapa penemu cangkul? atau gak kepikiran sama sekali? Well.. Cangkul yang modelnya menyerupai yang ada di Indonesia itu adalah temuan semenjak zaman prasejarah. Kaprikornus semenjak insan beralih dari sistem masyarakat berburu dan meramu (nomaden), mereka menemukan cangkul untuk bercocok tanam dan produksi makanan.


Adalah sebuah hal yang sangat mengherankan bergotong-royong sebab cangkul ini masih digunakan untuk pertanian di zaman dimana handphone sudah touchscreen dan internet sudah sangat cepat. Tapi begitulah kenyataanya, sesudah membaca goresan pena ini, cobalah keluar dan berjalan ke sawah, lihat alat apa yang digunakan pak tani.


Dalam artikelku bersama dengan PPI Jepang pada waktu itu, kami mencoba memusnahkan penggunaan cangkul yang sudah kuno banget dan beralih ke pengadopsian teknologi dalam bidang pertanian khususnya pada mesin dan alat bantu pertanian.


Kalau pertanian masih seputaran nyangkul, ngebajak, mencabut rumput di sawah dan semuanya dilakukan tanpa mesin, jujur saja apa kalian mau turun ke sawah? Yap.. Tidak ada anak muda yang akan tertarik pada dunia pertanian jikalau seluruh waktu dan tenaganya dihabiskan untuk pekerjaan agresif semacam itu.


 


Pertanian Modern


Kalau kalian belum pernah tahu bagaimana pertanian modern dijalankan, coba cek di YouTube cara petani amerika bertani gandum, cara pertanian Jepang dan cara pertanian di New Zealand.


Model pertanian gandum di Amerika memakai mesin-mesin sekelas traktor dan bulldozer untuk mengolah lahan, sehingga masuk akal sekali jikalau seorang petani bisa mengerjakan lahan seluas beberapa hektar.


Hal ini tidak dicapai secara instant. Kalau melihat sejarahnya pengembangan model pertanian semacam ini dilakukan semenjak revolusi industri.


Sama halnya dengan Indonesia pada ketika ini, ketika mengenalkan penggunaan teknologi, maka kaum buruh dan pekerja agresif tani tersingkir dan kehilangan pekerjaanya. Hanya saja di Indonesia nampaknya ini masih menjadi polemik, sedangkan di Amerika pada masa itu, polemik yang terjadi tidak dihiraukan oleh pemerintahnya.


Well.. Pengenalan dan pengaplikasian mesin pertanian niscaya akan menghapuskan kaum buruh tani dan pekerja kasar, tetapi juga akan menumbuhkan petani-petani gres yang daya produksinya lebih tinggi (petani terpelajar). Jika tidak berani mengambil keputusan ini, maka pertanian Indonesia bakalan terseok-seok terus menerus.


Di negara-negara maju dengan produksi pertanian yang luar biasa besar, pemuda-pemudinya mau menjadi seorang petani sebab skala pertanaian dan teknik pertaniannya sudah mengadopsi teknologi-teknologi terbaru. Mereka tidak lagi menghabiskan waktunya untuk pekerjaan kasar.


Kebanyakan dari perjaka yang menentukan menjadi petani, itu dikarenakan banyaknya waktu luang yang dimiliki petani sehingga sanggup dihabiskan untuk menikmati musik, melaksanakan hobi dan membaca buku. Sangat jauh berbeda kondisinya dengan yang dialami Indonesia kini.


Oleh sebab itu peralihan dari pertanian prasejarah ke pertanian dengan mesin ini harus segera digalakkan di Indoensia.


 


Menanam Kentang di Luar Angkasa


Pastinya kalian sudah nonton kan “The Martian”, sebuah film yang dirilis pada tahun 2015 dan disutradarai oleh Ridley Scott. Fiksi ilmiah ini digarap dengan sangat serius sehingga dalam pembuatannya informasi sains yang disampaikan cukup memadai dan reliable.


Salah satu konten sains yang dibawakan adalah penanaman kentang di luar angkasa. Hal ini telah dilakukan pada tahun 1995 oleh NASA yang bekerja sama dengan Universitas Wisconsin-Madison. Walaupun pada penelitian tersebut, penanamannya dilakukan di pesawat luar angkasa yang kondisinya jauh berbeda dengan pada film The Martian yang melaksanakan penanaman di Mars.


Tetapi banyak jago astrobiologi yang meyakini bahwa kondisi Mars yang mengandung air akan sangat mungkin untuk dijadikan media tanam kentang, tentu saja sesudah manipulasi tekanan dan temperaturnya.


Ilmuwan dari China telah merencanakan penanaman kentang di bulan, dengan memanfaatkan kandungan air di bulan. sedangkan negara lain sedang berlomba-lomba untuk menanam kentang di Mars. Saintis sendiri telah melaksanakan penelitian yang cukup jauh perihal bagainama bercocok tanam di luar angkasa. Berikut ini beberapa tanaman yang sudah bisa ditanam di luar angkasa:


https://en.wikipedia.org/wiki/Plants_in_space


Yap! Negara-negara maju telah beralih dari mencangkul ke penggunaan mesin bahkan akan beralih ke pertanian antar planet, kemudian apakah pertanian Indonesia masih berbasis cangkul?


Kalau toh kita ingin menciptakan cangkul ini menjadi khazanah kekayaan tradisi Indonesia, maka bagaimana kalau menciptakan cangkul yang bisa digunakan di Mars? Alih-alih mengevolusi cangkul, beberapa bulan yang kemudian kita malah mengimpor cangkul. Dimana letak khazanah kekayaan tradisinya? :!


Thanks for reading.! Aku tunggu komentar dan diskusinya. 🙂


 


https://www.andnowuknow.com/bloom/potato-became-first-vegetable-grown-space-help-wisconsin/jordan-okumura/41853#.WhO-YxNL-Tc


https://en.wikipedia.org/wiki/The_Martian_(film)


https://www.theguardian.com/global-development/2016/mar/14/spuds-in-space-growing-potatoes-on-mars-climate-change-the-martian-ridley-scott


 



Sumber https://mystupidtheory.com