Definisi, Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat, dan Jenisnya – Setelah sebelumnya kita membahas kalimat beragam setara, maka kali ini pembahasan dilanjutkan ke kalimat beragam bertingkat. Kalimat beragam bertingkat merupakan jenis kalimat beragam yang salah satu klausanya berperan sebagai induk kalimat terhadap klausa lainnya. Hal ini mengakibatkan kedua klausanya tidak sederajat atau setara kedudukannya. Klausa yang merupakan anak kalimat dalam kalimat beragam ini tidak sanggup bangkit sendiri tanpa adanya klausa lainnya yang berperan sebagai induk kalimat. Kedua klausa tersebut bila dipisah dari kalimat beragam yang utuh tidaklam mempunyai makna secara esensial.
Contoh:
Banjir yang terjadi di Jakarta sangatlah dahsyat sehingga merendam sebagian besar wilayah kota tersebut.
Penjelasan:
Induk Kalimat = Banjir yang terjadi di Jakarta sangatlah dahsyat (dapat bangkit sendiri dan mempunyai makna).
Anak kalimat = Sehingga merendam sebagian besar wilayah kota tersebut. (tidak sanggup bangkit sendiri dan tak mempunyai makna).
Kalimat beragam bertingkat adapula yang mempunyai lebih dari 2 klausa. Klausa ke tiga biasanya disebut dengan cucu kalimat, merupakan klausa yang paling rendah kedudukannya dari induk kalimat dan anak kalimat. Contoh:
Paman memperlihatkan kepadaku sebuah novel gres yang sangat elok sewaktu ia pulang dari toko buku.
Induk kalimat = Paman memperlihatkan kepadaku sebuah novel baru
Anak kalimat = yang sangat elok sewaktu ia pulang
Cucu kalimat = dari toko buku
Anak kalimat mempunyai fungsi tertentu yang sanggup diklasifikasikan ke dalam 2 jenis diantaranya yakni :
1. Anak Kalimat Sebagai Inti
Berdasarkan fungsi ini, anak kalimat berperan sebagai subjek atau predikat dalam kalimat.
Contoh :
– Putra pergi berbelanja sayuran di pasar sampai sore hari. (anak kalimat sebagai predikat)
Induk kalimat = Putra pergi berbelanja sayuran di pasar
Anak kalimat = sampai sore hari
– Bersama dengan sahabatnya, Priyono pergi memancing di kolam. (anak kalimat sebagai subjek).
Induk kalimat = Priyono pergi memancing di kolam
Anak kalimat = bersama dengan sahabatnya
2. Anak Kalimat Sebagai Tambahan
Dalam hal ini anka kalimat berkedudukan sebagai fungsi tambahan berupa keterangan atau bisa juga sebagai pelengkap.
a. Anak kalimat sebagai pelengkap
Contoh:
Indra selalu menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.
Induk kalimat = Indra selalu menyisihkan uang jajannya
Anak kalimat = untuk ditabung (pelengkap)
b. Anak kalimat sebagai keterangan
Contoh:
Paman telah menjalani profesi sebagai jurnalis semenjak ia masih kuliah.
Induk kalimat = Paman telah menjalani profesi sebagai jurnalis
Anak kalimat = semenjak ia masih kuliah (keterangan)
Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat
1. Kalimat Majemuk Urutan Waktu
Kalimat beragam urutan waktu sanggup diidentifikasikan dengan penggunaan konjungsi saat, ketika, kala itu, sebelum, waktu itu, sesudah, dan lainnya.
contoh:
– Fadil telah membaca komik onepiece semenjak ia masih duduk di kursi SMA
– Adikku datang dari Palembang ketika malam nanti.
– Adikku dilahirkan ketika gerhana bulan terjadi.
– Kakek itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah adzan maghrib tadi.
2. Kalimat Majemuk Atributif
Kalimat beragam bertingkat ini ditandai dengan penggunaan penghubung yang pada kalimatnya. Contoh :
– Lelaki yang memakai beling mata itu yaitu murid terpandai di sekolahku.
– Orang bau tanah yang malang itu mengais-ngais makanan sisa di pembuangan sampah.
– Kucing hitam yang berbulu lebat itu yaitu kepunyaanku.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
3. Kalimat Majemuk Bertingkat Penjelas
Kalimat beragam jenis ini memakai konjugsi atau kata penghubung bahwa.
Contoh :
– Pembawaannya yang damai dan berwibawa menunjukan bahwa ia yaitu orang yang dewasa.
– Kebolehannya dalam menggocek bola menunjukan bahwa dirinya telah menjalani latihan yang keras.
– Tubuh Andriansyah yang atletis mengindikasikan bahwa dirinya sangat rajin dalam berolahraga.
4. Kalimat Majemuk Sebab Akibat
Kamimat beragam bertingkat ini ditandai dengan adanya penggunaan kata penghubung sehingga, makanya, dan oleh sebab itu.
contoh:
– Riska sangat ramah kepada siapapun oleh sebab itu ia disenangi banyak orang.
– Randi yaitu anak terpandai di sekolah sehingga banyak diantara sahabat sekelasnya yang berguru padanya.
– Agus yaitu anak yang nakal, makanya ia dijauhi oleh teman-temanya.
5. Kalimat Majemuk Pengandaian
Pada kalimat beragam bertingkat jenis ini bersifat pengandaian dan memakai kata penghubung seolah-oleh, seakan-akan, seperti, dan lainnya dalam kalimat. Contoh :
Contoh:
– Gina bersikap seolah-olah dirinya lah yang berada di pihak yang benar.
– Aris berlagak mirip orang kaya padahal dirinya hanyalah seorang pengamen jalanan.
– Hedi bersikap sangat natural dan biasa saja seolah-oleh dirinya tak bersalah.
6. Kalimat Majemuk Bertentangan dengan Kenyataan
Pada kalimat beragam bertingkat jenis ini menyatakan makna kontradiksi dengan mengguanakn konjungsi Kenyataannya, Padahal, dan lainnya. Contoh :
– Salim belum juga menikah padahal ia sangat tampan
– Pak Kusriadi selalu banyak bicara dan berlagak dirinya pintar, kenyataannya ia sangatlah tidak berpendidikan.
7. Kalimat Majemuk Hubungan Cara
Kalimat beragam jenis ini menyatakan kekerabatan cara dengan memakai konjungsi dengan dan menggunakan.
Contoh :
– Heri berlatih sepakbola dengan sangat gigih.
– Jery menghitung jumlah ternak miliknya hanya dengan memakai jarinya.
8. Kalimat Majemuk Perbandingan
Pada jenis kalimat beragam bertingkat ini menyatakan perbandingan dengan memakai kata hubung daripada, ibarat, dan lainnya.
Contoh :
– Usahanya sekarang sia-sia menyerupai kayu dibakar api.
– Lebih baik menahan lapar daripada kenyang dalam kehinaan.
9. Kalimat Majemuk Hubungan Tujuan
Kalimat ini memakai kata hubung berupa supaya dan biar yang menyatakan kekerabatan terhadap tujuan tertentu. Contoh :
– Rusli menambah kunci pengaman pada sepeda motornya biar tidak gampang dicuri.
– Kautsar berguru silat supaya bisa menjaga diri sendiri.
10. Kalimat Majemuk Bersyarat
Kalimat Majemuk Bertingkat jenis ini memakai kata hubung jika, apabila, dan seandainya. Contoh :
– Ibu akan memasak yang lezat bila ayah pulang malam ini.
– Adik minta dibelikan sepeda gres apabila ia mendapat peringkat pertama.
– Kelasku akan mendapat juara umum sekolah seandainya bisa memenangkan satu cabang perlombaan lagi.
Baca Juga:
Sumber https://ruangseni.com