Random post

Wednesday, July 4, 2018

√ Benarkah Garam Dihentikan Dimasak?


Sebenarnya ini isu HOAX yang sudah usang sekali, jadi dulu sudah pernah ditanyakan temanku, terus saya jawab. Tetapi kemarin ada lagi sahabat yang nge-share ini, jadi saya akan masukkan ke Enslikopedia HOAX Nasional. Benarkan garam dilarang dimasak ? simak penjelasanku di bawah ini:





Setiap harinya niscaya kita tidak lepas dari bumbu kuliner yang satu ini, garam ada hampir di semua kuliner dari sarapan sampai makan malam. Maka ketika ada kemungkinan garam yang dikonsumsi sehari-harinya ternyata menimbulkan penyakit, niscaya eksklusif kepikiran.





Makanya kecerdikan berhenti seketika dan eksklusif mengaminkan ketika membaca HOAX menyerupai ini:





Sebenarnya ini isu HOAX yang sudah usang sekali √ Benarkah Garam Tidak boleh Dimasak?




HOAX Garam Tidak Boleh Dimasak





Apalagi penyakit yang disebutkan itu yang menyeramkan kemudian dibungkus lagi dengan dalil agama. Otak otomatis menerimanya seakan-akan fakta ilmiah. Tulisan selengkapnya menyerupai ini:





LAGI LAGI AJARAN ISLAM TERBUKTI KEBENARANNYA. 

GARAM alias UYAH 

TAKUT AKAN PENYAKIT YANG TIMBUL DARI GARAM?

INI CARA RASUL MENGKONSUMSI GARAM

Nabi Muhammad Sholallohi ‘alaihi wassallam bersabda : “Sebaik-baik lauk yaitu garam” (Al-Baihaqi). 

SEBAIK BAIK LAUK ADALAH GARAM.  
Sangat bertentangan dengan dunia medis ketika ini yang menyampaikan bahwa makan garam sanggup menimbulkan banyak sekali penyakit menyerupai darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu, namun hal itu tidak akan terjadi jikalau anda mengetahui cara mengkonsumsi garam dengan baik dan secara benar. Sesuai Sunnah Rasul.

Begini Cara Mengkonsumsi Garam Agar Terhindar Dari Penyakit (Ala Rasul)
Jadi sesuai dengan hadist di atas yang menyatakan Garam bukanlah penyebab penyakit, tapi malah obat yang paling mujarab seandainya dipakai dengan cara yang betul.

Kuncinya adalah
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!!.  
Ingat dilarang dimasak !!!
Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam kuliner ketika kuliner sedang MENDIDIH/ PANAS. 

Hal tersebut akan menimbulkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang banyak sekali penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan badan kita.

Begini Cara yang betul penggunaan garam biar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan jadi Penyakit. 

Masaklah kuliner yang ingin dimasak sehingga selesai. 
Contohnya: sayur, masukkan garam dalam kuliner apabila kuliner dan airnya sudah berangsur dingin,atau dalam keadaan dingin.

Ingat kuliner yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!! 

Selagi makan, sediakan semangkuk garam dan taburkan di atas kuliner yang ingin dimakan sesuai selera masing2.

Garam yaitu mineral bagi tubuh, “Banyak amalan yang dilakukan oleh para Salafus sholeh ialah dengan mengambil garam sebelum memulai makan” 

Garam dipakai sebagai pembuka makan dengan mengambilnya dengan ujung jari dan dimasukkan ke mulut.
INGAT GARAM ADALAH MINERAL !!!!  
Kelebihannya atau keuntungannya mengkonsumsi garam antara lain ialah:

Mengobati lebih dari 70 penyakit, antara lain Darah tinggi, Diabetes, Tulang keropos, Gondokan, Pusing sakit kepala dll serta tidak akan mengalami keadaan mati mendadak.
Silakan sebarkan, sekiranya anda ingin orang-orang yang anda cintai menjadi sehat.

Berbagai penyakit yang disinyalir timbul akhir garam menyerupai tanda-tanda jantung dan tekanan darah tinggi yaitu akhir dari penggunaan garam yang salah dan berlebih. 
Karena kalau memasak jangan dikasih garam. Ingat, garam jangan dimasak.

InsyaaLlah penyakit darah tinggi, jantung sanggup dihindari dengan cara makan yg baik.

Jadi kesimpulannya yg benar garam itu adanya di meja makan bukan di dapur.

MARILAH BERUBAH AGAR SEHAT SEMUA.

ORANG ASING LEBIH AWAL MENGGUNAKAN GARAM SELALU DI MEJA
Tuk lebih banyak tahu perihal atthib annabawi atau kedokteran Islam.
Gabung yuk bersama HNI
#HNI HALAL IS MY WAY
Semoga bermanfaat





Sebenarnya ini HOAX yang obvious sekali. Pertama-tama, penggunaan abjad kapital yang tidak hanya pada judul artikel, itu sudah terang sekali kalau sengaja dibentuk pembacanya panik, merasa informasinya penting, benar, harus segera dibagikan. Padahal isinya kosong, penulisnya bahkan nggak mengerti cara mengantarkan informasi.





Garam Menyebabkan Penyakit?





Pertama-tama pernyataan “makan garam sanggup menimbulkan banyak sekali penyakit menyerupai darah tinggi, dehidrasi, keropos tulang dan penyakit empedu” itu hanya benar jikalau konsumsi garamnya berlebihan. Di dalam jurnal-jurnal kesehatan disebutkan “high sodium intake” yang artinya konsumsi natrium berlebihan.





Kuncinya adalah
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK !!!.  
Ingat dilarang dimasak !!!
Kesalahan kita (kebanyakan orang Indonesia) ialah kita memasak garam yaitu memasukkan garam ke dalam kuliner ketika kuliner sedang MENDIDIH/ PANAS. 





Ini ilmu dari mana? Saya kuliah Ilmu Kimia sudah 5 tahun belum pernah sanggup perbedaan sifat serta imbas dari garam di air panas dan garam di air dingin.





Garam itu larut di dalam air dalam temperatur ruang, dengan pemanasan garam akan lebih gampang larut. Kaprikornus garam yang dimasukkan ketika sedang dimasak itu lebih gampang terlarut/terserap ke air. Itu saja bedanya.





Kecuali kalau dimasaknya melebihi temperatur $1000^OC$ barulah garam mempunyai sifat yang berbeda lantaran akan meleleh. Kalau tidak sanggup membayangkan, itu panasnya hampir sama dengan pelelehan besi murni. Tidak mungkin dicapai dari kompor dapur.





Ketika dimasak dan bercampur dengan makanan, garam masih mempunyai sifat aslinya, rasanya masih asin, sama persis ketika dilarutkan dalam keadaan tidak panas. Kemudian kalimat ini:





Hal tersebut akan menimbulkan garam menjadi racun/toksik… Jika garam dimasak dengan cara di atas, garam akan menyebabkannya ber-asid dan membahayakan kesehatan serta mengundang banyak sekali penyakit, selain itu kandungan yodium pada garam juga akan hilang dengan percuma. Ingat yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan badan kita.





Ini karangan semuanya, sampah, crap! Baca saja, kalimat pertama memakai titik tiga “…” penulis kurang pintar macam apa yang memakai lebih dari satu titik untuk mengakhiri kalimat? Baca lagi kalimat kedua, kata “ber-asid” itu artinya apa? asam? Darimana asamnya kalau itu garam? Kemudian diakhiri dengan “Yodium sangat bermanfaat untuk kesehatan” Iya semua orang juga tahu! Nggak ada hubungannya dimasak, nggak dimasak dengan kandungan Yodium. Ngawur.





Begini Cara yang betul penggunaan garam biar garam benar-benar menjadi obat bagi Anda, bukan jadi Penyakit. 

Masaklah kuliner yang ingin dimasak sehingga selesai. 
Contohnya: sayur, masukkan garam dalam kuliner apabila kuliner dan airnya sudah berangsur dingin,atau dalam keadaan dingin.

Ingat kuliner yang dimasak harus tanpa garam ingat tanpa garam !!!!! 





Kalimat pertama menggulang kata garam dua kali. Penulis kurang pintar macam mana yang mengulang kata benda yang sama di satu kalimat? Kalimat kedua berisi informasi yang tak terang muaranya. Kalimat ketiga, bukan hanya mengulangi kata benda “garam” dua kali tetapi juga mengakhirinya dengan lima tanda seru, ya lima “!!!!!”.





MARILAH BERUBAH AGAR SEHAT SEMUA.

ORANG ASING LEBIH AWAL MENGGUNAKAN GARAM SELALU DI MEJA
Tuk lebih banyak tahu perihal atthib annabawi atau kedokteran Islam.
Gabung yuk bersama HNI
#HNI HALAL IS MY WAY
Semoga bermanfaat





Seperti kebanyakan HOAX perihal kesehatan, ujungnya yah jualan! Pokok laku manis, ngarang, bohong, menyesatkan nggak papa lah, demi kebaikan bersama. Sebentar lagi level diamond, sanggup jalan-jalan ke luar negeri gratis!





Intinya ialah ini HOAX yang dibalut dengan dalil agama. Agamanya enggak salah, dalilnya enggak salah, penulisnya yang ilmunya dangkal tapi pengen level diamond dan jalan-jalan ke luar negeri.





Kesimpulannya ini hanyalah HOAX yang dibalut dengan dalil agama dengan interpretasi sesuka hati asalkan ada yang mau gabung grup bisnisnya.





Karena kebetulan pembaca sudah mampir di blog ini, berikut ini informasi perihal garam yang kredibel dari situs Sekolah Nutrisi Harvard:





Beberapa Risiko Kesehatan lantaran Garam





Tidak sanggup dipungkiri bahwa kelebihan konsumsi garam sanggup meningkatkan resiko terjangkit beberapa penyakit. Ini umumnya terjadi pada kalangan usia 50-an, pengidap diabetes, dan yang mempunyai tekanan darah yang tinggi.





Konsumsi garam berlebihan menimbulkan sel kekurangan air, akhirnya haus, ketika minum air, maka jumlah cairan di badan meningkat, termasuk cairan darah meningkat, jumlah darah yang meningkat menimbulkan jantung harus bekerja lebih keras, jantung bekerja keras maka tekanan darah meningkat, inilah yang meningkatkan risiko gagal jantung dan kerusakan kardiovaskular (stroke).





Nah.. Yang perlu di ingat ialah pengecap kita mempunyai sensitivitas yang berubah seiring bertambahnya konsumsi garam. Misalkan setiap kali makan konsumsi garam 10gr, kemudian coba dinaikkan ke 15gr, maka ketika mencicipi yg hanya 10gr, akan terasa kurang asin.





Sekarang bayangkan kalau jumlah garam itu kita tingkatkan terus lantaran ketidak puasan kita, apa yang terjadi? Akan ada kebiasaan makan garam yagn berlebihan. Saat masih muda mungkin tidak akan terlalu terasa di badan lantaran metabolismenya masih prima.





Namun dalam jangka panjang, ketika sudah tua, akan menimbulkan gagal jantung yang sudah kujelaskan di atas. Oleh lantaran itu sebaiknya meminimalisir standar garam harian kita.





Manfaat Garam





Selain mempunyai potensi menimbulkan penyakit, mengonsumsi garam ternyata juga merupakan pecahan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.





Manfaat garam diantaranya ialah menjaga koneksi antar sel syaraf, menawarkan relaksasi pada otot badan dan juga mengontrol ion-ion badan biar tetap stabil dan seimbang.





Artinya garam menjadi berbahaya hanya jikalau konsumsinya berlebihan. Oleh lantaran itu sebaiknya ketika memasak meminimalisir penggunaan garam. Kurang asin sedikit tidak masalah, asalkan kesehatan terjamin.





Thanks for reading!



Sumber https://mystupidtheory.com