Masa remaja ialah masa peralihan. Waktu dimana seorang anak berusaha mencari jati dirinya seiring dengan pertumbuhannya menjadi dewasa. Pencarian jati diri ini dipersulit lagi dengan pilihan untuk berkuliah sesudah SMA. Oleh lantaran itu kali ini saya akan share perihal cara menentukan jurusan kuliah yang sempurna sesuai kemampuan. Simak di bawah ini:
Aku akan share pendapatku perihal cara menentukan jurusan kuliah, beberapa tips ini saya lakukan ketika dulu lulus SMA. Namun beberapa lainnya tidak menjadi pertimbanganku pada waktu itu, jadi saya kutipkan dari beberapa sumber terpercaya.
7 Cara Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat
Kuliah ialah sesuatu yang sangat penting dalam kelanjutan pendidikan. Sebab pada level pendidikan ini, untuk pertama kalinya kita menentukan bagaimana kelanjutan kehidupan di masa depan. Pun kuliah juga mempersiapkan 80% karir kita suatu ketika nanti. Maka tips-tips ini saya urutkan dari pertimbangan paling utama:
1. Pertimbangkan Cita-cita dan Passion
Kalau kita berbicara perihal impian kepada anak Taman Kanak-kanak ataupun anak SD, maka dengan entengnya mereka akan menyampaikan “ingin jadi Presiden!”, “ingin jadi Dokter!” atau “jadi Youtuber!” sekalipun. Karena pengetahuan mereka perihal tantangan dan kesulitan menjadi Presiden, Dokter dan Youtuber sangatlah terbatas, jadi pilihan apapun tak ada resikonya. Namun kalau kasus impian ini ditanyakan kepada anak SMA. Jawabannya mungkin tidak akan seyakin tanggapan bawah umur SD tadi.
Bagi kau yang ingin menentukan jurusan kuliah yang tepat, pertimbangan pertamanya ialah impian dan passionmu. Ketika impian dan passion kau sudah nyambung, maka tetapkan jurusan kuliah bukanlah permasalahan yang sulit.
Jika ingin menjadi dokter, maka sudah terang jurusan kuliah yang harus kau tuju ialah kedokteran. Jika kau ingin menjadi seorang mekanik, maka jurusan kuliah yang harus dipilih ialah jurusan keteknikan. Kamu tidak bisa menjadi seorang dokter ataupun mekanik kalau menentukan kuliah di jurusan politik ataupun bisnis.
Namun bagaimana kalau tidak punya cita-cita? Well mari kita lihat passionmu.
Passion itu kalau diterjemahkan dalam bahasa indonesia, maka kata yang paling mendekatinya ialah “gairah”. Dalam hal menentukan jurusan kuliah, kau harus pertimbangkan gairah hidupmu. Apa yang menciptakan kau berangasan ke sekolah?
Apakah kau sangat berangasan ketika ada pelajaran matematika? Ilmu kimia? atau mungkin justeru pada pelajaran Bahasa Jepang? Sosiologi? atau yang lainnya? Kalau pelajaran-pelajaran tersebut berlangsung apakah waktu terasa cepat berlalu? Tiba-tiba sudah istirahat, padahal masih ingin melanjutkan belajar?
Jika Kamu mencicipi hal-hal tersebut maka kau telah menemukan passionmu untuk mempelajari bidang pelajaran tertentu, hanya tinggal mengarahkannya saja ke jurusan kuliah yang tepat.
Pada dasarnya passion ialah sesuatu hal yang menciptakan kau bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berlatih, mengulang, mencoba hal tersebut tanpa merasa jenuh. Ini bisa saja berupa acara berguru bidang tertentu (seperti matematika), skill tertentu (seperti berbahasa), ataupun melaksanakan hobi tertentu (bermusik dan melukis). Segala hal yang menciptakan kau lupa waktu ketika melakukannya ialah passion.
Lalu kalau telah menemukan passion, bagaimana menentukan jurusan kuliah yang berbagai itu? Oke! Kalau kau sudah menyadari apa passionmu, maka fokuskan ke jurusan yang memungkinkan.
Misalkan, passion kau ialah berguru kimia, maka pilihan jurusan kuliah yang bisa dipilih ialah: Pendidikan Kimia, Sains Kimia, Teknik Kimia, Farmasi, Analis.
Pilihan-pilihan ini bisa kau kerucutkan lagi menurut dari pertimbangan berikutnya.
2. Pertimbangkan Peluang Kerja
Kalau kau bertanya ke orang tuamu yang berpendidikan perihal pertimbangan menentukan jurusan kuliah, maka mungkin kebanyakan dari mereka akan melihat peluang kerja sebagai prioritas utama. Sebab kebanyakan dari orang renta biasanya berfikiran bahwa anaknya harus segera lulus kuliah dan sanggup pekerjaan, hidup senang selamanya.
Termasuk sampai sekarang, orang tuaku masih mempertanyakan peluang kerja kalau nanti saya lulus di bidang Theoretical Chemistry. Wajar saja.
Pertimbangan peluang kerja dari jurusan kuliah yang akan kau ambil ini juga bisa menjadi senjata ampuh untuk meyakinkan orang tuamu kalau pilihan kuliahmu tepat. Peluang kerja di sini bukan berarti banyak lowongannya kemudian itu menjadi prospek, tetapi perlu juga mempertimbangkan jenis keahlian yang digunakan, manfaat dan pendapatan yang diperoleh.
Sebab kalau cuma menghitung jumlah lowongan kerja, maka tidak perlu bersekolah, ojek online dan buruh sawah juga banyak lowongan kerjanya. Jika hanya mencari yang gajinya besar, bandar jodi online juga besar gajinya, tapi khan nggak ada manfaatnya. Makara harus mempertimbangkan beberapa faktor, dan yang paling utama ialah dari segi keuntungannya buat masyarakat, passion kau dan pendapatannya.
Mungkin di artikel lain berikutnya saya akan bahas Jurusan Kuliah Terbaik dengan Prospek Kerja menurut Data Statistik Indonesia. InsyaAllah ini akan memperlihatkan citra yang ’tepat’ mengenai prospek kerja menurut data yang jelas. Soalnya saya baca di banyak web, semuanya mencantumkan daftar jurusan dengan prospek kerja manis tanpa data statistik apapun! Daftar sulapan kalau saya bilangnya. XD
3. Sesuaikan Kemampuanmu
Tips menentukan jurusan kuliah yang satu ini agak sedikit “jahat”. Oleh lantaran itu tenangkan dirimu dulu sebelum membacanya. Tarik nafas dalam dalam.
Tidak ada yang salah untuk seseorang yang tidak mempunyai kemampuan ekonomi yang cukup, kemudian menarget masuk fakultas kedokteran. Tetapi, bagaimanapun kau harus melihat lebih detil lagi bahwa jurusan tersebut memerlukan kemapanan ekonomi dan kemampuan akademik yang tinggi.
Dengan mengetahui detilnya, maka kau bisa mengatur seni administrasi untuk menyanggupi persyaratan tersebut. Kamu bisa saja mencari beasiswa, menambah uang dari berkerja sambilan selama kuliah, ataupun mencari sumber pendanaan lainnya. Tetapi secara umum memang sangat jarang bawah umur dari kalangan ekonomi bawah untuk masuk ke kedokteran.
Berikutnya yang juga penting ialah kemampuan akademis. Jika cita-citamu ngin menjadi dokter, passionmu juga sudah cocok, kemampuan ekonomi diatas rata-rata, tetapi kemampuan akademikmu masih kurang, maka patut untuk melirik jurusan lainnya yang bekerjasama dengan kesehatan. Bisa saja masuk ke jurusan Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Gigi, ataupun jurusan kesehatan lainnya.
Ini bukan dalam arti pesimis, tetapi lebih ke realistis. Sebab memaksakan masuk ke jurusan kedokteran padahal kemampuan belajarmu masih tergolong rendah, hanya akan menyiksa kau nantinya. Untuk bisa mengikuti rutinitas berguru di kelas dan menuntaskan skripsi, kau harus punya kesiapan berguru yang setidaknya selevel dengan mahasiswa kedokteran lainnya.
Jika memang cita-citamu untuk jadi dokter sangat tinggi, maka langkah pertama ialah kau harus menyamai kemampuan berguru bawah umur kedokteran lainnya. Bandingkan prestasimu dengan sahabat lainnya yang akan masuk kedokteran dan lihat dimana letak kekuranganmu. Perbaiki dan tingkatkan!
Cara ini juga berlaku kalau kalian ingin menentukan jurusan kuliah lain. Misalkan kau benci matematika, kemudian kau tetapkan untuk masuk jurusan fisika. Maka sebaiknya pikirkan ulang. Sebab sudah bisa dipastikan kalau kau akan menderita sekali.
4. Diskusikan dengan Orang Tua
Salah satu kepingan dari budaya masyarakat Indonesia ialah sifat kekeluargaan yang tinggi. Kalau orang di Jepang, pada umumnya, bawah umur dibebaskan akan menentukan masuk jurusan apa. Tetapi kebanyakan orang renta di Indonesia akan ikut campur dalam hal tetapkan jurusan kuliahmu.
Bagimanapun, Orang Tua kau punya andil penting dalam pendidikanmu. Baik itu di masa kuliah nanti ataupun di Sekolah Menengan Atas yang sudah berlalu. Makara keputusanmu nantinya itu harus kau diskusikan dengan orang tuamu.
Jika kau sudah punya gambaran, maka jelaskan pada orang tuamu menyerupai yang sudah kusebutkan di atas. Jelaskan cita-citamu, prospek kerja jurusan kuliah yang akan kau pilih kemudian juga kesesuaian dengan kemampuanmu.
Namun kalau masih ragu, maka kau coba kerucutkan pilihan jurusan kuliah impian tersebut kemudian minta pertimbangan orang tuamu untuk keputusan final. Pertimbangan dari orang renta biasanya lebih matang dan bijak, alasannya ialah setiap orang renta niscaya menginginkan yang terbaik pada anaknya.
5. Bertanyalah Kepada Mahasiswa Jurusan Tersebut
Aku kebetulan lulus Sekolah Menengan Atas di daerah, sehingga tidak ada kampus sains di sana. Makara tidak ada opsi untuk konsultasi dengan mahasiswa Jurusan Kimia di sana.
Namun ketika ini berbeda, sangat berbeda. Kalaupun kau berada di daerah, masih bisa mencari mahasiswa jurusan apapun di sosial media, untuk bertanya-tanya.
Dengan bertanya eksklusif kepada mahasiswa jurusan tersebut, kau bisa menerima citra yang lebih terang untuk menentukan jurusan kuliah yang tepat.
Tetapi jangan coba-coba bertanya to the point “Apa keunggulan jurusan ini?” Big No! Jangan! Kamu harus menilainya sendiri menurut pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Lakukan pendekatan pertanyaan dengan menanyakan apa saja yang dipelajari? Apa acara penelitian yang dilakukan? Kegiatan laboraturium? Praktek Lapang?
Nilai sendiri, pertimbangkan, dan putuskan.
6. Jangan Praktis Terpengaruh Pendapat Temanmu
Mungkin selama sekolah Kamu punya sahabat yang sangat berakal dan pendapatnya selalu kau pakai untuk menentukan apa yang akan kau lakukan. Misalkan temanmu ngajak main futsal kemudian kau disarankan jadi kiper, dan ternyata benar kau emang manis jadi kiper dan merasa senang.
Namun kali ini saatnya kau berlepas dari saran sahabat sekelasmu itu. Teman seusiamu mungkin benar untuk banyak hal selama kalian menjalin persahabatan, tetapi untuk urusan menentukan jurusan kuliah, jangan percayakan padanya.
Sahabatmu itu tidak pernah menghadapi tugas-tugas kuliah, tidak pernah berguru di laboraturium dengan serius, tidak pernah dimaki dosen lantaran salah mengerjakan tugas, pun tak pernah mencicipi menulis essai analitik untuk sebuah kasus.
Pendapat sahabatmu tidak lebih dari perasaanya saja, tanpa logika. Kalau kau serius meminta saran ke temanmu, kemungkinan beliau akan mengajakmu di satu jurusan, atau satu fakultas, atau bahkan satu kampus. Dia tidak pernah tahu bagaimana prospek jurusanmu nantinya, lantaran beliau ialah anak Sekolah Menengan Atas yang sangat emosional, beliau cuma pengen main bareng sama kau lagi.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, memasuki masa kuliah ialah saatnya untuk beranjak menjadi dewasa. Berpisah dengan sahabat dan menemukan teman-teman gres ialah kepingan dari kehidupan orang dewasa. Kamu harus menentukan jurusan kuliah yang sempurna sesuai dengan kemampuanmu, bukan yang erat dengan temanmu.
Grow up Boy!
7. Jangan Takut untuk Mengambil Keputusan
Pesanku yang terakhir ini ialah “obat penenang” buat kamu. Banyaknya pertimbangan cara menentukan jurusan kuliah yang telah saya paparkan di atas niscaya memperlihatkan kau beban moral yang berat.
Walaupun bukan maksudku, namun mungkin beberapa dari kau akan menjadi ketakutan untuk menentukan jurusan kuliah lantaran pertimbangan yang banyak itu. Maka kali ini saya kasih penenang semoga kau bisa berfikir jernih dalam memutuskannya.
Salah satu panduan utamaku dalam tetapkan sesuatu ketika ini, diajarkan oleh salah satu mentor menulisku Pak Nur Muhammadian:
Keputusan yang telah kau pilih, ialah keputusan yang terbaik pada ketika itu!
Artinya adalah: Keputusan menentukan jurusan kuliah apapun di hari ini, itu ialah yang terbaik. Karena kau sudah punya pertimbangan yang matang pada hari ini juga.
Kalaupun nanti di masa depan nanti kau berubah pikiran dan pindah ke jurusan lain, itu bukanlah lantaran kau salah tetapkan di hari ini, melainkan lantaran itu ialah keputusan terbaik di hari nanti juga. Waktu dan situasi yang berbeda akan memperlihatkan keputusan yang berbeda.
Dengan cara pandang menyerupai itu, kau akan melihat hidup ini dengan sudut pandang yang lebih luas. Tidak ada penyesalan akan keputusan yang diambil di masa kemudian dan tidak ada beban untuk tetapkan menurut pertimbangan yang ada untuk masa depan.
Akhir dari goresan pena mengenai cara menentukan jurusan kuliah yang sempurna sesuai kemampuan ini, saya akan mengutip kata-kata Simon Sinek, spesialis generasi millenials:
There is no decision that we can make that doesn’t come with some sort of ballance or sacrifice – Simon Sinek
Artinya adalah: Tidak ada keputusan yang bisa kita ambil yang tidak menghasilkan laba ataupun pengorbanan. Makara setiap keputusan itu niscaya akan menciptakan suatu laba dan pengorbanan. Oleh lantaran itu jangan pernah takut untuk memutuskan, dan jangan pernah tetapkan tanpa pertimbangan.
Yapz! Semoga ini memperlihatkan citra yang menyeluruh bagi kalian untuk tetapkan menentukan jurusan kuliah.
Thanks for coming and Keep Learning!
Reff:
- Brian Burnsed, 5 Ways To Pick Right College Major, usnews.com, Sept 12, 2011. Mar 1st, 2018.
- The Princeton Review, Guide to Choosing College Major, princetonreview.com, Mar 1st, 2018.
Sumber https://mystupidtheory.com