Random post

Saturday, June 9, 2018

√ Pengertian Dan Puluhan Pola Majas Epifora

Pengertian dan Puluhan Contoh Majas Epifora – Majas epifora termasuk dalam majas penegasan, dalam majas penegasan terdapat majas paralelisme yaitu majas pengulangan dilakukan dalam kata pada baris. Majas paralelisme dibagikan menjadi majas anafora dan majas epifora. Jika majas anafora pengulangan dilakukan pada awal kalimat, jadi majas epifora kebalikan dari majas anafora. Mejas epifora yaitu pengulangan terjadi di final kalimat. Diartikan pula sebagai majas repetisi yang dibentuk dengan mengulang kata atau frasa pada final kalimat. Majas ini biasa dipakai pada puisi.


Contoh majas epifora dalam kalimat :


1. Bebaskan kau, Lepaskan aku, Lupakan aku, Hapuslah aku.

2. Memang saya mencintaimu, Sungguh saya mencintaimu, Tak pernah lelah mencintaimu, Izinkan saya mencintaimu.

3. Aku tiba ketika kau tidur, Ibu pulang ketika kau tidur, Dan saya pergi kau masih tetap tidur.

4. Jika kau butuh ku akan datang, Jika kau panggil ku akan datang, Jika ku mau ku akan datang, Meskipun kau tak minta ku akan datang.

5. Bahasa resmi kita ialah bahasa Indonesia, Kita berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, Kita disatukan oleh bahasa Indonesia.


6. Cintaku hanya untuk kamu, Ku tak sanggup hidup tanpa kamu, Ku ingin tetap bersama kamu.

7. Hidupku ini hanya mimpi, Khayalku ini hanya dalam mimpi, Inginku tak akan jadi kasatmata alasannya ialah hanya mimpi.

8. Biarkan saya mencarinya, Bebaskan saya mencarinya, Izinkan saya mencarinya.

9. Taruh makanan di atas meja, Letakkan bangku di samping meja, Belajar juga menggunakan meja, Tapi jangan duduk di atas meja.

10. Jika kau merasa sedih, Jangan jadikan semua ikut bersedih, Karena hidup jalan tanpa sedih, Maka hilangkan hal yang buat kau sedih.


11. Jangan hingga kita lupa, Anak udik sukanya lupa, Terlalu kaya jadinya lupa, Maka jangan jadi orang pelupa.

12. Aku ada tanpa kau minta, Cintaku untukmu tanpa kau minta, Aku tiba tanpa kau minta, Dan saya akan perg tanpa kau minta.

13. Duduk ialah hidup, Berjalan ialah hidup, Bermain ialah hidup, Bekerja ialah hidup, Belajar juga hidup.

14. Untuk sanggup uang harus kerja, Penuhi kebutuhan harus kerja, Untuk sanggup makan harus kerja, Untuk kelangsungan hidup juga harus kerja.

15. Pagi-pagi berangkat ke sekolah, Ibu dari pasar lewati sekolah, Bermain layangan di halaman sekolah.


16. Sebelum beraktifitas tak lupa makan, Ketika sibuk jangan lupa makan, Karena sakit alasannya ialah lupa makan.

17. Kadang suka bercampur duka, Kala suka tanpa duka, Ketika menerima gosip duka, Aku ikut mencicipi duka.

18. Ketika disekolah harus membaca buku, Sampai dirumah melihat ayah membaca buku, Di perpustakaan banyak orang membaca buku.

19. Udara yang kita dapatkan dari alam, Makanan yang kita makan dari alam, Kehidupan kita bergantung pada alam, Kaprikornus kita harus menjaga alam.

20. Ketika kendaraan beroda empat berjalan mundur, Kehidupan juga melaju mundur, Karena semua juga ikut-ikutan mundur.


21. Saat kalah tetaplah berjalan, Untuk menuju sukses mulailah berjalan, Tapi jangan hingga berhenti dikala berjalan.

22. Memang kita anak muda, Tanggung jawab untuk anak muda, Masa depan ditangan anak muda, Ayolah mencar ilmu dan bekerja keras wahai anak muda.

23. Untuk melihat menggunakan mata, Memahami gunakan mata, Menilai sesuatu menggunakan mata, Berjalan juga pakai mata, Jangan hingga tingkah kita butakan mata.

24. Ketika malam turun hujan, Hingga pagi masih hujan, Seharian bumi terkena hujan, Banjir dimana-mana sesudah hujan.

25. Pohon ambruk disebut tumbang. Tak sehat tubuh hasilnya tumbang. Jatuh ke tanah namanya tumbang.


26. Jangan buat ku terluka, Jika kau tak mau terluka, Jangan hingga buat orang lain terluka.

27. Hari senang semua suka, Makan yummy makanan yang di suka, Berteman banyak hatinya suka, Hidup ini marilah hilangkan murung mari suka-suka.

28. Dalam hidup jangan banyak berharap, Karena kita nanti selalu berharap, Jika nanti lelah berharap, Kelak kita tak lagi berharap.

29. Harapan hilang dan juga sirna, Putus cinta kasihnya sirna, Dalam gelap cahaya ikut sirna, Bukan hanya impian yang sanggup sirna.

30. Anak muda impian bangsa, Untuk memajukan kehidupan bangsa, Mencapai kesejahteraan bangsa, Yang dijadikan tujuan berbangsa.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Contoh majas epifora dalam puisi :


Darimu Tuhan

Hidup ini kuasa-Mu Tuhan.

Jalan takdirku dari-Mu Tuhan.

Suka dan murung dari-Mu Tuhan.

Matiku pula kuasa-Mu Tuhan.

Hidup dan matiku ku serahkan pada-Mu Tuhan


Pulang

Sampai kapan kau tak kan pulang.

Aku sudah menantimu pulang.

Akan kujemput jikalau kau ingin pulang.

Semua orang menantimu pulang.

Tapi kau tak mau lagi pulang


Hilang

Jangan kau pernah menghilang.

Karena saya tak kan menghilang.

Jika memang nanti saya menghilang.

Atau kau yang akan menghilang.

Tapi jangan hingga cinta kita menghilang


Bimbang

Gundah itu berarti bimbang.

Selama hidup selalu bimbang.

Tentukan hidup masih bimbang.

Pikirkan cinta juga tetap bimbang.

Tak tahu hingga kapan terus bimbang.

Padahal hidup jangan hanya bimbang.

Agar hidup jadi bahagia.


Maaf

Banyak salah ku minta maaf.

Penuh duduk perkara juga minta maaf.

Ingin bertobat saling minta maaf.

Jangan aib untuk minta maaf.

Hal mulia itu ialah minta maaf.

Ayo mulai saling berikan maaf.


Dusta

Kehidupan yang penuh dengan dusta.

Hari ini lakukan dusta.

Besok juga berbuat dusta.

Setiap hari tak lupa berdusta.

Setiap detik lakukan susta.

Karena sudah terbiasa berdusta.


Baca Juga:


Pengertian dan Contoh Majas Perumpamaan atau Asosiasi

Pengertian dan 35 Contoh Majas Sinestesia

Pengertian dan 3 Contoh Paragraf Perbandingan



Sumber https://ruangseni.com