Random post

Thursday, June 14, 2018

√ Pengertian Dan 30 Pola Majas Eufimisme

Pengertian dan 30 Contoh Majas Eufimisme – Majas eufimisme ialah suatu ungkapan gaya bahasa yang lebih halus untuk menggantikan istilah atau peryataan yang dirasa garang dan tabu untuk diungkapkan secara pribadi dan terang-terangan. Perhatikan beberapa pola dari majas eufimisme dalam kalimat berikut :


Contoh :


1. Disekitar kita masih banyak para tuna wisma yang menggelandang di jalan.


Penjelasan :


Istilah bergaris miring dimaksudkan untuk memaknai seseorang yang tidak mempunyai daerah tinggal atau rumah. Istilah tuna wisma menjadikan ungkapan makna dikesankan lebih halus dibandingkan dengan peryataan dengan bentuk kata yang sesungguhnya.


2. Lelaki penyandang tuna rungu itu berkomunikasi dengan isyarat tangan.


Penjelasan :


Istilah bergaris miring di atas mempunyai makna orang yang tidak bisa mendengar atau tuli. Ungkapan dengan istilah “tuna rungu” ialah istilah yang mempunyai kesan lebih halus dan sopan bila dibandingkan dengan bentuk kata yang gotong royong yakni “tuli.”


3. Meski gadis cilik itu menyandang tuna netra, ia telah bisa menghafal Al Qur’an sebanyak 30 juz.


Penjelasan :


Pada kalimat di atas majas eufimisme ditunjukkan pada penggunaan istilah “tuna netra” yang mempunyai makna penyandang cacat yang tidak bisa melihat. Istilah yang umum dipakai ialah “buta”. Akan tetapi istilah umum tersebut menimbulkan kesan yang kurang lezat didengar. Berbeda halnya bila memakai istilah “tuna netra” yang mempunyai makna yang sama, akan tetapi kesan yang ditimbulkan menjadi lebih santun dan halus.


4. Meski ibunya ialah seorang pramuwisma dan hidup serba kekurangan, akan tetapi ia bisa bersekolah sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


Penjelasan :


Istilah bergaris miring pada kalimat di atas mempunyai makna “pembantu rumah tangga.” Penggunaan istilah tersebut dirasa lebih halus dan santun dalam penerapannya pada kalimat bila dibandingkan dengan penggunaan bentuk kata aslinya. Belakangan ini istilah pembantu rumah tangga juga telah diubah menjadi “asisten rumah tangga” yang mempunyai kesan lebih halus dibandingakan dengan istilah “pembantu rumah tangga.”


5. Lulusan perguruan tinggi tinggi ternama di Indonesia itu tersebut tak aib berprofesi sebagai pramusaji di restauran kecil itu.


Penjelasan :


Istilah bergaris miring pada kalimat bermaknakan “pelayan rumah makan.” Istilah yang dipakai dalam kalimat tentu dirasa lebih santun dibandingkan dengan penggunaan bentuk kata aslinya.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Perhatikan kembali pola majas eufimisme dalam kalimat pada pola 6 – 30 berikut :


6. Meski hanya berprofesi sebagai pramuniaga, akan tetapi gadis itu mempunyai kesepakatan yang berpengaruh untuk memberangkatkan ibu dan ayahnya pergi haji.

7. Mari kita berdoa bersama supaya sahabat yang telah mendahului kita diterima arwahnya di sisi Tuhan.

8. Mohon maaf bila putera kami agak kesulitan dalam memahami pelajaran sekolah, harap dimaklumi alasannya ialah putera kami agak tertinggal dibandingkan dengan belum dewasa seusianya. (keterbelakangan mental)

9. Saya permisi ke belakang sebentar, bila ingin duluan silahkan saja! (kamar mandi)

10. Tak ada yang menyangka bahwa perempuan secantik itu ialah penyandang tunawicara. (tidak bisa bicara)

11. Karena banyak peraturan yang dilanggarnya, maka polisi itu kini dibebastugaskan. (dipecat)

12. Anggota legislatif sensasional yang seringkali tampil di televisi itu kini terkena hukuman pelanggaran kode etik dan terancam diistirahatkan dari masa baktinya. (diberhentikan)

13. Jika nanti ayah lebih dulu menghadap Tuhan, kamu harus menggantikan posisi ayah sebagai presiden administrator di perusahaan kita. (meninggal dunia)

14. Paman kebingungan ketika ia mendapat informasi bahwa dirinya akan dimutasi kerja simpulan bulan ini. (dipindah tugaskan)

15. Meski mempunyai keterbatasan dengan sebutan penyandang tuna netra, Pak Kosim tetap rajin shalat berjamaah di masjid. (tidak bisa melihat)

16. Gadis manis penyandang tuna netra itu ternyata bakir berpidato bahasa Inggris dan Arab. (tidak bisa melihat)

17. Saya ingin memberikan hal yang penting bahwa nenek kami telah berpulang ke rahmatullah malam tadi. (meninggal)

18. Aku harap kamu tidak kaget mendengar isu ini, ayahmu telah menghadap Tuhan di saat-saat kritis ketika di rumah sakit. (meninggal)

19. Para perempuan tuna susila yang terjaring operasi pekat tadi malam dibina dan diberi pengarahan oleh dinas sosial kota Bandar lampung. (pekerja sec komersial)

20. Pendengaran kakek sudah mulai bermasalah, rasa-rasanya tak usang lagi ia menjadi tunarungu. (tidak bisa mendengar)

21. Kecelakaan semalam merenggut kedua bola matanya, mendadak ia kini telah menjadi tuna netra. (tidak bisa melihat)

22. Lelaki itu belum usang menyandang tuna rungu, sebelum kecelakaan mengerikan di jalan Soekarno Hatta itu terjadi. (tidak bisa mendegar)

23. Lelaki bau tanah tuna wicara itu kini menjadi pengusaha mebel populer di kota Bandar Lampung. (tidak bisa berbicara)

24. Saya sudah tidak bisa bekerja di sini lagi, mungkin saya harus pulang besok. (mengundurkan diri)

25. Aku rasa kita sudah bisa meneruskan kekerabatan ini lagi, kita selesaikan saja urusan-urusan kita sekarang! (putus hubungan)

26. Pasca kecelakaan kereta api kemarin, ia dirawat cukup usang dan mendadak ia menjadi tunawicara karenanya. (tidak bisa berbicara)

27. Karena gundah dan frustasi harus mencari pekerjaan di mana, kesannya Marni terpaksa berprofesi sebagai perempuan tuna susila. (pekerja sec komersial)

28. Sementara ini keluarga paman akan tinggal bersama kita, bantulah pamanmu yang kini telah menjadi tunawisma. (tidak mempunyai daerah tinggal)

29. Karena tuntutan ekonomi, jesica terpaksa menjadi perempuan tunasusila di kota. (pekerja sec komersial)

30. Tidak mengapa bila saya harus menjadi pramusaji di daerah ini, asalkan adik-adikku bisa tetap bersekolah. (pelayan rumah makan)


Sumber :

http://www.wartabahasa.com/2012/01/majas-eufimisme-dan-contoh-contohnya.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Eufemisme


Baca Juga:


Contoh Puisi Majas Personifikasi & Penjelasan Maknanya

Definisi & Puluhan Contoh Kalimat Kata Penghubung (Konjungsi)

Pengertian dan 36 Contoh Majas Alegori



Sumber https://ruangseni.com