Masa-masa ketika masih menjadi seorang santri di pesantren ialah masa yang paling membahagiakan, pengalaman pesantren ketika sekolah SMP, ya saya sekolah sambil pesantren. Kehidupan sebagai santri amatlah berbeda dari sebelumnya lantaran mengerjakan apa-apa itu sendiri ataupun berkelompok, contohnya untuk mencuci pakaian, merapihkan tempat, lemari atau bahkan masak, namuin untuk masak biasanya dilakukan berkelompok.
Namun dibalik itu niscaya ada saja santri yang tidak memperhatikan kebersihan sehingga terkena beberapa penyakit, penyakit yang sering santri (ditempat saya) alami biasanya penyakit kulit mulai dari gatal-gatal, kurap, jamur, cacar air, cenang (benjolan berisi bisul kehijauan) sekitar area tangan dan kaki. Tetapi ada juga santri yang tidak terkena penyakit tersebut.
AREA PESANTREN
Area pesantren bekerjsama bersih, yang kotor itu biasanya area daerah santrinya itu sendiri contohnya daerah mereka tisur ataupun kamar mandi. Di pesantren saya mandi memakai air anutan irigasi sungai citarum (pesantren Al Hasan, dawuan barat cikampek), selain untuk mandi air ini juga untuk mencuci pakaian, kaktus bahkan untuk memasak air, tapi jangan salah ya airnya mengalir. Kami tidak memakai air yang tidak mengalir (biasanya diujung balong/empang) lantaran itu sangat kotor.
SANTRI TERSERANG PENYAKIT KULIT
Pengalaman saya ketika terjangkit penyakit kulit untuk pertama kalinya ialah gres sekitar 3 bulan menjadi santri, kala itu ada teman yang sedang sakit cacar air dan itu satu kobong(tempat tinggal berupa vila) dengan saya, tak usang saya pun ikut sakit cacar air. Padahal mandi dengan air yang mengalir, tapi cara air itu dapat menyerang kita melalui kontak sentuhan ataupun bekas daerah tidurnya.
Sudah sembuh dan beberapa bulan kemudian saya terkena cenang yang menyerang kaki sampai muncul benjolan berisikan bisul berwarna kehijauan, rasanya sangat gatal, hal ini lantaran pada ketika itu sedang demam isu kemarau dan air irigasi tidak dapat mengaliri area pesantren, sehingga kami santri mandi diair yang tidak mengalir yang cukup kotor. Kemungkinan penyakit ini muncul lantaran perkara kekeringan ini.
Ketiga kalinya saya pun terkena kurap yang menjadikan kemerahan diarea kaki dan paha, kurap menyebar sangat cepat apabila tidak diobati, ini terjadi lantaran saya mungkin kontak eksklusif dengan penderita kurap lainnya. Sembuhnya pun sangat usang lantaran sudah mulai membaik tapi rasa gatal masih ada dan menciptakan kurap makin merajalela ditubuh ini, balasannya pada masa sekolah Sekolah Menengan Atas penyakit kurap gres dapat sembuh dengan obat dari RS.
WAJARKAH SANTRI TERSERANG PENYAKIT KULIT?
Menurut saya wajar, lantaran itu kembali lagi pada kondisi daya tahan badan (imun) dan kondisi lingkungannya itu sendiri. Kedua santri bersikap hirau taka cuh terhadap kebersihan akan membawanya pada penyakit dan apabila sudah terjangkit diantara mereka ada pula yang tidak peduli dengan aharapan akan sembuh dengan sendirinya, padahal ini tidak dapat sembuh dengan baik jikalau tidak diobati dengan benar.
KESIMPULAN
Penyakit kulit yang menyerang santri disebabkan oleh
Faktor lingkungan yang tidak bersih
KOntak eksklusif dengan penderita yang terjangkit penyakit kulit
Faktor santri yang kurang peduli terhadap kebersihan dirinya dan lingkungan
Makara sebagai santri harus dapat menjaga diri dari banyak sekali macam penyakit dan rajin membersihkan setidaknya daerah tidur sendiri, pakaian atau lemarinya. Sebagai orang bau tanah juga harus prihatin akan hal ini, dengan mengontrol setidaknya satu bulan sekali untuk melaksanakan pemerikasaan terhadap anaknya yang menjadi santri.
Sumber http://www.hendrisetiawan.com
Random post
Monday, May 14, 2018
√ Penyakit Kulit Sering Dialami Santri Wajar? | Pengalaman
Penulis hiyahiya
Diterbitkan May 14, 2018