Pengertian Teks Anekdot, Ciri, Struktur, Kaidah, & Contoh – Teks anekdot ialah sebuah kisah singkat yang secara umum berisi kritikan dan dikemas dengan cara unik, lucu, dan menarik. Bentuk kritikan yang terdapat pada teks ini secara umum yakni realita sosial yang seringkali terjadi dalam kehidpuan masyarakat. Akan tetapi terkadang teks anekdot juga berisikan kisah tidak konkret atau tidak benar-benar terjadi. Ciri-ciri yang terdapat pada teks anekdot yakni sebagai berikut :
– Bentuknya menyerupai dengan dongeng
– Isi ceritanya secara umum diperankan oleh insan dan hewan
– Bersifat unik, lucu, dan menarik
– Berisikan unsur kritikan, sindiran, atau bahkan ejekan.
A. Strukur Teks Anekdot
Struktur teks anekdot diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Abstraksi
Abstraksi yakni suatu bab dari anekdot menampakkan awal paragraf yang secara umum berisikan pembahasan wacana isi teks
2. Orientasi
Orientasi yakni bab dari anekdot yang menawarkan latar belakang dari sebuah bencana atau bencana yang hendak dituliskan dalam teks.
3. Krisis
Krisis yakni bab anekdot yang menampilkan konflik yang terdapat dalam teks
4. Reaksi
Reaksi yakni bab anekdot yang menampilkan respon dan jawaban dari seorang tokoh terhadap konflik
5. Koda
Koda yakni bab anekdot yang berisikan kesimpulan dari teks
6. Kaidah
Kaidah teks merupakan contoh umum yang menyusun sebuah teks anekdot. Kaidah teks anekdot sanggup diturunkan kembali menjadi beberapa unsur diantaranya ialah :
– Kalimat perintah
– Kalimat seru
– Kata kerja
– Konjungsi (kata hubung)
– Peryataan retoris
– Penggunaan bahasa lampau
Perhatikan contoh teks anekdot berikut :
Contoh Anekdot 1 :
Berani Kotor Itu Baik
Suatu saat seorang anak kecil berpakaian putih bermain lumpur di selokan. Ia mengambil lumpur-lumpur tersebut dan dengan sengaja ia lumuri di pakaiannya yang berwarna putih. Kejadian itu dilihat oleh ibunya yang dengan sigap menarik tangan puteranya seraya berkata “kamu itu sudah mandi nak, jangan main kotor-kotoran begitu, lihat bajumu yang putih itu jadi kotor semua!” Sang anak pun berkata “enggak apa-apa bu, kata tante yang di TV itu, ‘berani kotor itu baik’.’”
Penjelasan :
Struktur teks anekdot iklan detergen
Abstrak : Suatu saat seorang anak kecil berpakaian putih bermain lumpur di selokan
Orientasi : Ia mengambil lumpur-lumpur tersebut dan dengan sengaja ia lumuri di pakaiannya yang berwarna putih.
Krisis : Kejadian itu dilihat oleh ibunya yang dengan sigap menarik tangan puteranya
Reaksi : “kamu itu sudah mandi nak, jangan main kotor-kotoran begitu, lihat bajumu yang putih itu jadi kotor semua!”
Koda : “enggak apa-apa bu, kata tante yang di TV itu, ‘berani kotor itu baik’.’”
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
Contoh 2 :
Sekuat Macan
Suatu saat ada seorang dukun dan asistennya dalam sebuah hutan pada program reality show TV. Mereka menuju ke sebuah daerah yang angker. Sang dukun berperan sebagai pemanggil arwah dan memasukkannya ke dalam badan asistennya untuk berkomunikasi dengan roh tersebut.
Roh dalam badan tangan kanan : “wuaaaaaa (berteriak), siapa yang berani memanggil embah?”
Dukun : “saya mbah, kalau boleh tau. Mbah ini siapa?”
Roh dalam badan tangan kanan : “saya ini macan putih penunggu hutan ini.” mau apa kau? Mengganggun kesenanganku saja.”
Dukun : “Apa mbah ini sangat sakti?”
Roh dalam badan tangan kanan : “tentu saja, saya ini sakti sekali.” Wuuuuaaauumm (mengaum).
Dukun : “kalau boleh tahu, apa yang menyebabkan mbah bisa sesakti kini ini? apa kami para insan juga bisa menyerupai mbah?”
Roh dalam badan tangan kanan : gampang, syaratnya mudah. Makan saja biskuat setiap hari. Semua bisa jadi macan.
Contoh 3 :
Berantas Kemiskinan
Calon Bupati : “saudara-saudaraku sekalian, saya berjani bila saya terpilih nanti, saya akan memberantas kemiskinan di kabupaten ini.”
Rakyat : “Hidup bapak Dusto, hidup bapak Dusto!”
Wartawan : “saya penasaran, bagaimana cara bapak memberantas kemiskinan di kabupaten ini? warga di sini hampir 78 % berada di bawah garis kemiskinan loh pak.”
Calon Bupati : “Caranya simpel saja. mau tahu?”
Rakyat : “Mauuu. Hidup bapak Dusto!”
Calon Bupati : “Cara memberantas kemiskinan sangatlah sederhana dan mudah.” Sayalah satu-satunya calon bupati yang mengetahui diam-diam cara memberantas kemiskinan yang ada di kabupaten ini.”
Wartawan : “singkat saja pak, apa diam-diam cara bapak yang bisa memberantas kemiskinan di kabupaten ini?”
Calon Bupati : “Gampang, basmi saja orang-orang miskin, Selesai dan habis perkara. Maka dengan begitu persentase kemiskinan di kabupaten ini akan menurun seketika.”
Contoh 4 :
Sipir dan Nara Pidana
Suatu saat dalam sebuah penjara, sang sipir berdialog dengan seorang tahanan yang masih muda belia. Terjadilah percakapan berikut :
Sipir : “hei nak, kesalahan apa yang kau perbuat sampai-sampai kau masuk penjara?”
Pemuda : “kesalahan saya sangat berat pak.”
Sipir : “Berapa vonis eksekusi yang kau terima nak?”
Pemuda : “lima tahun penjara pak.”
Sipir : “wah, tidak mengecewakan usang juga itu. Tadi saya bertanya, kesalahan apa yang kau lakukan?”
Pemuda : “saya menabrak seekor kucing sewaktu saya mengendarai kendaraan beroda empat pak.”
Sipir : “kamu hanya menabrak seekor kucing, tapi dipidanakan? Bahkan vonis eksekusi kau hingga lima tahun begitu? Memang kucing mahal jenis apa yang kau tabrak?”
Pemuda : “saya menabrak kucing biasa pak, masalahnya yakni saya juga menabrak kakek renta yang berjualan cilok di bersahabat kucing itu.”
Sumber :
http://www.webmateri.com/2016/08/pengertian-teks-anekdot-ciri-struktur-kaidah-contoh.html
Baca Juga:
6 Contoh Anekdot Tentang Hukum di Indonesia
Penggunaan Tanda Baca Titik Koma dan Contohnya
Contoh Surat Pembaca Tentang Kebersihan Lingkungan Sekolah
Sumber https://ruangseni.com