Diferensiasi Sosial - Tahukah teman bahwa masyarakat dikelompokkan atas kriteria tertentu ? Penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria tertentu secara horizontal dinamakan dengan diferensiasi sosial. Lalu diferensiasi sosial itu apa ?, Apa Ciri ciri Diferensiasi Sosial Dan bagaimanakah lahirnya diferensiasi sosial serta bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat ?
Diferensiasi Sosial |
Untuk mengetahui semua hal tersebut pada kesempatan ini kita akan membahas salah satu kajian sosiologi yaitu diferensiasi sosial atau perbedaan sosial. Pada dasarnya diferensiasi memperlihatkan adanya keragaman dalam sebuah komunitas. Baik ditinjau dari suku, sopan santun istiadat, bahasa, ras, budaya, agama, dan lain sebagainya.
Konsep diferensiasi sosial tidak mutlak diartikan sebagai suatu diferensiasi martabat dan derajat manusia. Konsep diferensiasi sosial memperlihatkan adanya diferensiasi yang terdapat dalam masyarakat tanpa memandang kelas-kelas sosial yang bersifat hierarchies. Dengan demikian, konsep diferensiasi sosial lebih diartikan sebagai perbedaan yang bersifat horisontal, bukan pembedaan kelas yang bersifat vertikal.
Pengertian Diferensiasi Sosial
Pembedaan sosial (Diferensiasi Sosial) merupakan perwujudan pembagian sosial masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horizontal, sehingga tidak memunculkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis.
Soerjono Soekanto beropini diferensiasi sosial merupakan variasi pekerjaan, prestise, serta kekuasaan kelompok di masyarakat, yang dikaitkan dengan interaksi atau akhir umum dari proses interaksi sosial yang lain. Perwujudan pengelompokan masyarakat atas dasar perbedaan pada kriteria-kriteria yang tidak memunculkan tingkatan-tingkatan antara lain dalam hal agama, ras, jenis kelamin, klan, profesi, suku bangsa, dan lain nya.
Ciri-ciri Diferensiasi Sosial
Ada beberapa ciri yang sering dipakai sebagai tolak ukur diferensasi sosial. Ciri-ciri ini merupakan identitas khas yang menjadikan sebuah kelompok tampak berbeda dengan kelompok lainnya. yang menimbulkan timbulnya diferensiasi sosial sehingga menciptakan individu atau kelompok terpisah dan berbeda satu sama lain. Adapun ciri-ciri diferensiasi sosial yang dimaksud ialah sebagai berikut:
Ciri-ciri fisik
Yakni ciri-ciri yang bekerjasama dengan sifat-sifat kasat mata yang ditunjukkan oleh ras, menyerupai warna rambut, warna kulit, postur tubuh, bentuk dan warna mata, dan lain sebagainya. ciri ini mengakibatkan penggolongan insan ke dalam golongan tertentu berdasarkan perbedaan
Ciri-ciri budaya
Ciri ciri budaya ialah ciri-ciri yang bekerjasama dengan sopan santun istiadat dan kebudayaan yang berkembang pada kehidupan masyarakat. Setiap bangsa mempunyai sopan santun istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Di Indonesia saja, terdapat ratusan sistem sopan santun dan sistem budaya, menyerupai yang terdapat pada masyarakat Sunda, Jawa, Bali, Lombok, Madura, Dayak, Batak, dan lain sebagainya. Dalam cakupan dunia pastinya sistem sopan santun dan system budaya akan semakin banyak jumlahnya. Masyarakat Afrika, Asia, Eropa, Amerika dan Australia tentu mamiliki karakteristik yang khas yang berbeda dengan lainnya.
Ciri-ciri Sosial
Ciri ciri Sosial merupakan ciri yang bekerjasama dengan fungsi warga masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana sudah maklum bahwa setiap warga masyarakat mempunyai fungsi dan kiprah yang berbeda-beda yang berkaitan dengan pekerjaan, profesi, atau mata pencaharian sehari-hari, baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan sosial. pekerjaan, profesi, atau mata pencaharian yang dipilih oleh tiap orang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang bersifat vertikal, melainkan memperlihatkan adanya perbedaan talenta dan minat antara orang yang satu dengan lainnya yang bersifat horisontal.
Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
Setelah teman memahami pengertian dan bagaimana terjadinya diferensiasi sosial, tentunya teman ingin tahu bentuk-bentuk diferensiasi sosial juga kan ? Nah, selanjutnya kita akan membahas lebih lanjut beberapa bentuk diferensiasi sosial yang terdapat di masyarakat. Terdapat 2 parameter yang dipakai untuk menggelompokkan masyarakat dalam bentuk diferensiasi sosial, yaitu parameter sosiokultural dan parameter biologis.
Parameter Sosiokultural
Berdasarkan parameter sosiokultural, kita mendapat 4 bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi suku bangsa (tribal differentiation), diferensiasi klan (clan differentiation), diferensiasi agama (religion differentiation) dan diferensiasi pekerjaan / profesi (profession differentiation).
1. Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal Differentiation)
Suku bangsa merupakan segolongan insan yang terikat oleh identitas dan kesadarannya yang diperkuat oleh adanya kesamaan kebudayaan, masa kemudian dan bahasa.
Koentjaraningrat mendefinisikan suku bangsa sebagai suatu golongan insan yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan persatuan kebudayaan, di mana kesadaran dan identitas tersebut seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Kesamaan sopan santun istiadat, bahasa, maupun kesamaan nenek moyang (sejarah) ialah ciri dari suatu suku bangsa.
Ciri-ciri fundamental suatu kelompok yang disebut sebagai suku bangsa ialah sebagai berikut.
- Bahasa wilayahnya sama.
- Kebudayaan dan penafsiran terhadap norma-norma pergaulan yang sama.
- Adat istiadatnya sama.
- Tipe fisiknya sama.
Pada faktanya, konsep suku bangsa tidak sesederhana definisi di atas. Hal tersebut disebabkan oleh kenyataan bahwa batas-batas dari kesatuan insan yang mencicipi diri terikat oleh keseragaman kebudayaan sanggup melebar atau menyempit seiring dengan terjadinya percampuran antar suku bangsa dari aneka macam tempat yang kemudian menetap bersama dalam satu tempat yang sama sebagai sebuah kelompok masyarakat.
Diferensiasi Sosial, Suku Bangsa (Tribal Differentiation) |
Di Indonesia kita mengetahui beraneka ragam suku bangsa. Beberapa suku bangsa terbesar di Indonesia ialah Aceh, Sunda, Jawa, Bali, Batak, Minangkabau, Dayak, Bugis, Toraja, Ambon dan Lombok. Beberapa kriteria yang memilih batas-batas masyarakat suku bangsa yang menjadi pokok dan lokasi aktual suatu uraian mengenai kebudayaan suatu suku bangsa ialah sebagai berikut.
- Kesatuan masyarakat dengan sistem sosial yang seragam.
- Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.
- Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh wilayah geografis.
- Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh identitas penduduk itu sendiri.
- Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologis.
- Kesatuan penduduk yang interaksi di antara mereka sangat dalam.
- Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami pengalaman sejarah yang sama.
Yang terpenting dalam diferensiasi suku bangsa adalah, diferensiasi yang bersifat horisontal sehingga setiap suku bangsa mempunyai persamaan derajat, harkat, dan martabat.
2. Diferensiasi Klan (Clan Differentiation)
Kesatuan terkecil dari kerabat unilateral disebut sebagai klan. Pada sebuah klan, masyarakat yang bertalian darah (genealogis) dipengaruhi oleh faktor pertalian darah yang sangat kuat, sedangkan masyarakat yang bertalian dengan faktor teritorial (daerah) hampir tidak terlihat. Setiap orang merasa ada korelasi darah antara satu dengan yang lainnya, alasannya mereka merasa satu leluhur (satu keturunan). Begitu juga kelangsungan hak dan kewajiban diurus dalam suatu kelompok, di mana anggota kelompok itu ditentukan berdasarkan garis keturunan wanita atau laki-laki.
Dari uraian diatas kita sanggup mengidentifikasi, bahwa ciri-ciri klan ialah sebagai berikut.
- Pemilihan pasangan hidup diatur / ditetapkan berdasarkan prinsip endogami (pemilihan pasangan dari dalam klan).
- Ikatan kekerabatannya berdasarkan pertalian darah atau persamaan leluhur.
- Merupakan kelompok kolaborasi abadi.
- Hubungan diantara anggota sangat lah erat.
Klan yang terdapat di masyarakat menganut system korelasi yang berbeda-beda. Namun terdapat 3 Sistem korelasi yang umum berlaku, yaitu matrilineal, patrilineal dan bilateral (parental).
- Sistem Kekerabatan MatrilinealSistem korelasi matrilineal merupakan system korelasi yang menarik garis keturunan dari pihak wanita atau ibu. Di indonesia sistem korelasi ini antara lain dianut oleh masyarakat Minangkabau.
- Sistem Kekerabatan PatrilinealSistem korelasi patrilineal merupakan system korelasi yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau laki-laki. Di indonesia sistem korelasi ini antara lain dianut oleh masyarakat Batak.
- Sistem Kekerabatan Bilateral (Parental)Sistem korelasi bilateral ialah system korelasi yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, baik dari wanita atau ibu maupun dari laki-laki atau ayah. Di indonesia sistem korelasi ini dianut oleh masyarakat Jawa.
3. Diferensiasi Agama (Religion Differentiation)
Agama merupakan suatu sistem terpadu mengenai kepercayaan dan praktik yang bekerjasama dengan hal yang suci dan menyatukan semua pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Semua pemikiran agama mengatur korelasi antara sesama insan maupun korelasi antara insan dengan Tuhan nya.
Agama sangat penting bagi insan untuk memelihara ketertiban dan kestabilan dalam masyarakat. Di Negara kita dilarang ada perilaku anti agama serta dilarang ada paham yang meniadakan Tuhan. Setiap warga Negara harus percaya dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan bertakwa kepada-Nya, hal tersebut sesua dengan sila pertama dalam Pancasila.
Diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan agama tercipta pada kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri dari insan manusia yang mempercayai suatu agama tertentu termasuk dalam sebuah komunitas atau golongan yang disebut dengan umat. Seperti pada penggolongan yang lainnya, Diferensiasi agama juga tidak mencerminkan tingkatan-tingkatan secara hierarkis, artinya tidak berarti sebuah agama tertentu lebih tinggi tingkatannya dari agama yang lainnya. dan hal ini jangan hingga dijadikan pembeda tingkatan dalam interaksi sosial di masyarakat. Karena seandainya perbedaan ini dibesar-besarkan, yang terjadi justru ketidak harmonisan dan kekacauan dalam korelasi bermasyarakat.
4. Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation)
Masyarakat terbagi berdasarkan lapisan-lapisan sosial yang didasarkan pada ukuran ilmu pengetahuan, kepangkatan, kekayaan, kehormatan dan kekuasaan. Namun demikian ukuran tersebut tidak bersifat mutlak. Ukuran ini didasarkan pada diferensiasi profesi masing-masing yang ditentukan oleh status sosial dalam masyarakat.
Diferensiasi Profesi didasarkan pada suatu pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Dalam kehidupan bermasyarakat telah tumbuh dan berkembang aneka macam macam profesi atau pekerjaan yang merupakan sumber penghasilan menyerupai seniman, guru, arsitek, dokter, tentara, olah ragawan, politisi, petani, pedagang, advokat, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut lah yang mengakibatkan diferensiasi sosial.
Parameter Biologis
Berdasarkan parameter biologis, kita mengenal tiga Bentuk diferensiasi sosial, yaitu diferensiasi umur (age differentiation), diferensiasi jenis kelamin (sec differentiation) dan diferensiasi ras (racial differentiation).
1. Diferensiasi Umur (Age Differentiation)
Selama ini dalam masyarakat kita berkembang suatu anggapan bahwa orang yang lebih renta merupakan penentu setiap kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bersama. Situasi semacam ini tidak hanya berlaku pada masyarakat tradisional, namun juga pada masyarakat feodal. Terutama dalam hal contoh korelasi antara orang renta dan anak dalam suatu keluarga, anak tidak mempunyai hak dalam menciptakan kebijakan. dalam beberapa hal Apa yang dikatakan orang tuanya ialah benar dan harus dilaksanakan. Akan tetapi di zaman modern ini, diferensiasi sosial tidak mengacu pada siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai, melainkan merujuk pada fakta adanya perbedaan berdasarkan umur dalam aneka macam aspek kehidupan sosial.
2. Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex Differentiation)
Diferensiasi jenis kelamin ialah pembedaan insan berdasarkan perbedaan jenis kelamin, yaitu wanita (Wanita) dan lakilaki (Pria). Dalam masyarakat Pembedaan ini cenderung pada pembedaan peranan antara Pria dan Wanita. Misalnya dalam suatu keluarga, peranan seorang Pria sebagai kepala keluarga dan wajib mencarikan nafkah untuk keluarganya, sedangkan Wanita ialah sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai kewajiban mengurus segala sesuatu yang bekerjasama dengan rumah tangga contohnya memasal dan membersihkan rumah.
Di samping hal tersebut, perbedaan evaluasi antara Pria dan Wanita sanggup disebabkan oleh hal-hal dibawah ini:
- Secara psikologis, mendidik dan membesarkan anak wanita relatif lebih sulit jikalau dibandingkan dengan mendidik anak laki-laki. Mendidik wanita seandainya terlalu protektif, anak akan menjadi tertekan, akan tetapi apabila terlalu longgar, anak sanggup terjerumus dalam pergaulan bebas yang akan merugikan dirinya sendiri.
- Secara biologis, fisik laki-laki relatif lebih berpengaruh di banding dengan fisik perempuan. Hal tersebut berkaitan dengan produktivitas fisik, utamanya dalam hal pekerjaan.
- Adanya Anggapan bahwa anak laki-laki merupakan penerus garis keturunan keluarga. Pandangan tersebut lebih khusus ada dalam masyarakat yang menganut sistem korelasi patrilineal, di mana lakilaki memang menjadi penerus garis keturunan dari keluarga.
3. Diferensiasi Ras (Racial Differentiation)
Ras merupakan pengelompokan insan yang didasarkan dari ciri-ciri fisik atau biologis yang menempel pada diri manusia. Terdapat ciri-ciri fisik yang khas yang dimiliki oleh manusia, menyerupai bentuk dan warna rambut, postur tubuh, bentuk dan warna bola mata, bentuk hidung, warna kulit, bentuk wajah, bentuk bibir, dan lainnya.
Diferensiasi Ras |
Banton beropini bahwa ras ialah sebuah tanda peran, perbedaan fisik yang dijadikan dasar untuk memutuskan kiprah yang berbeda-beda, ras juga sanggup didefinisikan secara sosial dan Fisik. Secara sosial menyangkut kiprah dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan sedangkan Secara fisik mencakup kondisi fisik yang terlihat, seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, bentuk dan warna bola mata, bentuk hidung, warna kulit, bentuk wajah, bentuk bibir, dan lain-lain. Namun dalam perkembangannya, kita lebih membatasi pengertian ras hanya dari sudut pandang fisik atau biologis nya saja.
Meskipun begitu, pembagian ras ini bukan berarti tidak akan menimbulkan permasalahan. Salah satu penyebab problem sosial wacana ras ialah adanya beberapa insan yang menganggap bahwa cara hidup golongannya (ras nya) merupakan yang paling benar dan baik, sedangkan cara hidup golongan lain (ras lain) dianggap salah dan kadang disertai dengan perasaan menolak golongan tersebut.
Yang terpenting dalam menyikapi diferensiasi Ras adalah, diferensiasi yang bersifat horisontal sehingga setiap ras insan mempunyai persamaan derajat, harkat, dan martabat, tidak ada kedudukan ras yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Sekian klarifikasi artikel mengenai Diferensiasi Sosial Lengkap dengan Pengertian Diferensiasi Sosial, Ciri Diferensiasi Sosial dan Bentuk Diferensiasi Sosial, supaya artikel diatas sanggup bermanfaat bagi teman maupun untuk sekedar menambah wawasan dan pengetahuan teman mengenai Pengertian Diferensiasi Sosial, Ciri Ciri Diferensiasi Sosial dan Bentuk Diferensiasi Sosial. Terimakasih atas kunjungannya.
Diferensiasi Sosial (Lengkap Pengertian, Ciri dan Bentuknya)
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR