Random post

Sunday, February 18, 2018

√ 3 Referensi Puisi Kontemporer Beserta Artinya

3 Contoh Puisi Kontemporer Beserta Artinya – Puisi ialah kumpulan beberapa bait dan baris yang dipadankan sehingga menjadi satu kesatuan selaras hingga menjadikan isi yang bermakna tersendiri. Puisi tersebut diperkuat oleh tema yang menyertainya, sehingga terperinci ungkapan apa yang akan disampaikan oleh penyair. Berikut ini ialah tumpuan beberapa puisi kontemporer beserta artinya :


Contoh 1 :


Janji-Janji Ya Janji di Janji


Janji berkata menjanjikan di tengah gunjing

Kau berjanji menjanjikan tapi mati janji

Janji-janjian indah pada daerah kesepakatan digunjingkan

Janji menjanji janjinya sembunyi digunjing


Gunjing berkata menjanjikan janji-janjian

Janji terbiarkan bukan kesepakatan digunjingkan

Gunjing-gunjingan di atas kesepakatan tergunjingkan

Gunjing dan gunjing terus gunjing


Janji tergunjing terhenti digunjing

Terus gunjing-gunjingan akan janji

Janji berada digunjing

Gunjingan menangkap kesepakatan demi janjian atau janji


Makna puisi 1 :


“ Janji-Janji Ya Janji di Janji ”, maksud dari judul puisi kontemporer ini ialah menceritakan mengenai pemimpin yang banyak mengucapkan kesepakatan tetapi tidak pernah ditepati, sehingga masyarakat menuntut atas kesepakatan yang ia janjikan. “Janji berkata menjanjikan di tengah gunjing” artinya seorang pemimpin mengumbar kesepakatan di tengah-tengah keramaian masyarakat. “Kau berjanji menjanjikan tapi mati janji” artinya pemimpin berani memberi janji, tetapi kesepakatan teringkari. “Janji-janjian indah pada daerah kesepakatan digunjingkan” artinya sedangkan janji-janji indah itu sudah diucapkan di tengah-tengah keramaian masyarakat dan disaksikan oleh mereka.


“Janji menjanji janjinya sembunyi digunjing” artinya janji-janji itu sengaja disembunyikan tidak di realisasikan kepada masyarakat. “Gunjing berkata menjanjikan janji-janjian” artinya masyarakat merasa kesal dengan kesepakatan yang dari pemimpin tidak dibuktikan. “Janji terbiarkan bukan kesepakatan digunjingkan” artinya pemimpin tidak menghiraukan lagi janjinya. “Gunjing-gunjingan di atas kesepakatan tergunjingkan” artinya semakin panas masyarakat dengan pemimpin yang tidak menandakan janjinya. “Gunjing dan gunjing terus gunjing” artinya masyarakat terus mempermasalahkan dengan kesepakatan yang tidak dibuktikan tersebut.


“Janji tergunjing terhenti digunjing” artinya kesepakatan pemimpin yang dulu disaksikan masyarakat banyak dituntut oleh mereka. “Terus gunjing-gunjingan akan janji” artinya masyarakat mendatangi dan terus menuntut pembuktian kesepakatan tersebut. “Janji berada digunjing” artinya masyarakat mempunyai bukti-bukti ucapan kesepakatan yang diucapkan oleh pemimpin. “Gunjingan menangkap kesepakatan demi janjian atau janji” artinya masyarakat sangat menuntut janjinya akan dibuktikan atau pemimpin yang bakal dituntut mereka.


Contoh 2 :


Gulita Merana dan Rana Gelap


Gelap dan gulita merana

Merana merana rana di gelap nan gulita

Gulita setia merana dan rana yang merana

Merana semakin merana di atas merana rana

Merana ini disampaikan pada gelap dan gulita

Gulita meneruskan merana dan merana yang rana


Rana merana rana hingga merana di gulita

Gulita jauh merana gulita gelap gulita

Gulita di sana rana gelap merana dan rana

Gulita gelap gulita gelap dan gelap

Menanti merana menanti rana merana

Kau hingga rana merana di sini rana merana gulita




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Makna Puisi 2 :


“Gulita Merana dan Rana Gelap” maksud dari judul puisi ini ialah ungkapan sebuah rasa rindu yang mendalam pada seseorang yang jauh di sana dikala malam tiba. “Gelap dan gulita merana” artinya malam yang sunyi dan sepi dihadapi hanya seorang saja tanpa teman di sisi. “Merana merana rana di gelap nan gulita” artinya ia merasa sangat kesepian tiada daerah untuk mencurahkan rasa. “Gulita setia merana dan rana yang merana” artinya hanya malam sunyi dan sepi yang setia menemani disampingnya. “Merana semakin merana di atas merana rana” artinya lantaran terbawa suasana sepi ia teringat akan semua kenangan yang dulu pernah terjalin indah dan suasana semakin murung menyayatnya.


“Merana ini disampaikan pada gelap dan gulita” artinya hanya bisa curhat dengan malam yang bisu tiada lagi orang di sini. “Gulita meneruskan merana dan merana yang rana” artinya suasana malam memberikan rasa rindu pada orang yang di kejauhan sana. “Rana merana rana hingga merana di gulita” artinya ia sungguh senang dengan suasa malam yang telah memberikan rasa rindunya pada orang yang di kejauhan sana. “Gulita jauh merana gulita gelap gulita” artinya walaupun mata tidak melihat secara eksklusif namun perasaan bisa merasakannya di malam itu. “Gulita di sana rana gelap merana dan rana” artinya merasa yakin dengan ia yang jauh di sana mencicipi perasaan yang sama juga.

“Gulita gelap gulita gelap dan gelap” artinya berharap pada suatu hari nanti kita akan bertemu di daerah yang sama. “Menanti merana menanti rana merana” artinya berharap penanti yang terselimuti rindu ini niscaya akan dipertemukan juga. “Kau hingga rana merana di sini rana merana gulita” artinya semoga ilahi malam ini juga memberikan rasa ini padamu dan mengizinkan untuk hidup bersama.


Contoh 3 :


Kilau Tegak Mengilau


Tegak! Telah tegak setegaknya

Kilau dan mengilau tegak

Kilau darah mengalir tegak

Tiba tegak muara telaga tegak


Nampak tegak tak bangun tegak merunduk

Berdiri gak tegak dan tegak

Tegak gak bangun dan diri

Diam dalam kilau nan mengilau tanpa tegak


Makna Puisi 3 :


“Kilau Tegak Mengilau” makna dari puisi ini ialah penggambaran seseorang yang sombong tidak peduli dengan sesamanya. “Tegak! Telah tegak setegaknya” artinya penggambaran seseorong yang sungguh sangat tinggi sekali kesombongannya. “Kilau dan mengilau tegak” artinya harta berlimpah ruah menjadi senjata kesombongan. “Kilau darah mengalir tegak” artinya kesombongan akan hartanya telah mendarah daging. “Tiba tegak muara telaga tegak” artinya nasehat tiba tidak akan pernah terbuka pintu hatinya alasannya ialah pintu hati telah tertutup dengan kesombongan.

“Nampak tegak tak bangun tegak merunduk” artinya nampak sangat sombong tidak pernah mau melihat ke bawah. “Berdiri gak tegak dan tegak” artinya sebaiknya tinggalkan segera sifat sombong. “Tegak gak bangun dan diri” artinya lantaran kesombongan tidak menghantarkan pada kebahagiaan diri sendiri. “Diam dalam kilau nan mengilau tanpa tegak” artinya hentikan segera sifat sombong akan kekayaan harta yang dimiliki.


Baca Juga:


5 Contoh Puisi Tentang Sumpah Pemuda Terbaru

5 Contoh Puisi Nasehat Agama Terbaru

Kumpulan Contoh Puisi Tentang Narkoba



Sumber https://ruangseni.com