√ Jenis-Jenis Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan

Jenis-Jenis Teknologi Reproduksi Pada Tumbuhan – Teknologi reproduksi ialah suatu perjuangan yang dilakukan oleh insan dalam rangka mengembangbiakkan binatang atau tumbuhan dengan upaya untuk mengatasi segala permasalahan yang ada berkaitan dengan seputar persoalan reproduksi. Sampai dikala ini, teknologi yang dimanfaatkan insan tak hanya mencakup banyak sekali aspek semisal rumah tangga, komunikasi, transportasi, dan segala aspek keterbutuhan lainya saja. Lebih luas lagi, teknologi sekarang telah dipakai dalam hal pengembangbiakan makhluk hidup yakni pada binatang dan tumbuhan.

Hingga sekarang telah banyak bermunculan banyak sekali macam teknologi tumbuhan yang dekat kaitannya dengan pengembangbiakkan tumbuhan mulai dari pembenihan hingga pada proses memanen. Selain itu teknologi juga telah bisa meningkatkan produktivitas hewan, khususnya dalam hal pembesaran binatang untuk diambil dagingnya ataupun hasil lainnya menyerupai telur dan susu. Dalam hal ini pembahasan akan lebih mengarah pada perkembangan teknologi dalam cakupan reproduksi tumbuhan.

Hasil dari pengembangan teknologi pada tumbuhan memunculkan banyak sekali penemuan sistem perkembangbiakan secara ilmiah dan modern. Beberapa penemuan perkembangbiakan tersebut diantaranya ialah :

1. Hidroponik

Hidroponik merupakan suatu sistem penanaman pada tumbuhan tanpa memakai unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Dengan demikian, penanaman tumbuhan dengan sistem ini tidak memakai media tanah sama sekali. Media tanah yang secara umum dipakai untuk bercocok tanam, disubtitusikan dengan air. Tentu saja air yang dipakai sebagai media tanam tersebut diberikan adonan larutan nutrisi serta mineral sebagai asupan tambahan bagi tumbuhan. Dengan adanya tambahan nutrisi khusus di dalam larutan air, maka tumbuhan tidak lagi memerlukan tanah yang mengandung unsur hara sebagai media tanamnya.

Sebagai pengganti media tanah, dalam penerapan sistem hidroponik juga sanggup ditunjang dengan beberapa material yang bersifat tidak mempunyai daya serap terhadap air, menyerupai contohnya spons, sekam padi, kerikil, serbuk kayu, pasir malang, dan lain sebagainya. Penanaman tumbuhan dengan sistem ini telah banyak dipakai oleh sebagian petani diseluruh dunia. Umumnya jenis tumbuhan yang memakai sistem hidroponik yaitu tumbuhan dari jenis sayur-sayuran dan buah-buahan semisal sawi, tomat, kangkung, timun, melon, selada, dan lain sebagainya.

Komponen Hidroponik

Sistem hidroponik terdiri atas beberapa komponen penting diantaranya yakni air, cahaya, oksigen, dan nutrisi. Komponen penting bagi tumbuhan hidroponik diantaranya yaitu :

a. Air

Air merupakan aspek terpenting dalam sistem penanaman hidroponik yakni sebagai media tanam penyedia nutrisi bagi tumbuhan.

b. Cahaya

Intensitas asupan cahaya yang cukup juga sangat besar lengan berkuasa pada pertumbuhan tak terkecuali pada tumbuhan yang hidup dengan memakai sistem ini.

c. Oksigen

Selanjutnya komponen yang tak kalah pentingnya lagi yaitu oksigen. Kadar oksigen bagi tumbuhan hidroponik sangatlah penting dalam permeabilitas membrane sel pada tumbuhan hidroponik.

d. Nutrisi

Nutrisi bagi tumbuhan yang ditanam dengan sistem hidroponik yaitu hal penting yang harus ada. Mengingat media tanam yang dipakai yaitu air yang mesti diberi asupan nutrisi khusus sebagai embel-embel bagi tumbuhan. Berbeda halnya dengan media tanah yang di dalamnya terdapat unsur hara / makanan bagi tumbuhan.

style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">

2. Vertikultur

Vertikultur yaitu suatu teknik dalam perkembangbiakan tumbuhan dengan cara menciptakan instalasi khusus secara bertingkat untuk menanam. Penerapan sistem ini sanggup dilakukan dengan cara menggantung tumbuhan ataupun meletakkannya secara bersusun. Sama halnya dengan hidroponik, sistem ini memungkinkan untuk menghasilkan tumbuhan dengan jumlah yang besar namun tetap sanggup mendayagunakan lahan terbatas dengan sangat efisien. Karenanya, sistem ini sangatlah cocok bila diterapkan di wilayah perkotaan yang umumnya hanya terdapat lahan yang minim dan amat terbatas.

Disamping dibudidayakan dengan memakai media tanam pada umumnya, tekni bertikultur juga sejauh ini berkembang dengan cara donasi unsur hara bersama dengan air siraman melalui drip irrigation / irigasi tetes (pengaliran air secara berkesinambungan). Selain itu sanggup pula dengan memakai beberapa teknik penanaman terbaru menyerupai contohnya dengan memakai sistem vertigo dan air oponik.

3. Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan merupakan sebuah metode pengembangbiakan tumbuhan dengan cara mengambil sel ataupun jaringan sel pada suatu tumbuhan yang selanjutnya akan diletakkan di daerah yang terdapat nutrisi serta zat pengatur hormon. Sel atau jaringan sel tumbuhan tersebut nantinya akan berubah menjadi tumbuhan gres yang utuh dengan kelengkapan akar, batang, dan daun. Kultur jaringan sanggup dibagi menjadi beberapa jenis menurut jaringannya, diantaranya ialah :

a. Kultur Embrio

Kultur embrio ialah jenis kultur yang memakai sebagian dari tumbuhan yakni yang berupa embrio tanaman. contohnya ialah pada embrio kelapa kopyor.

b. Kultur Polen

Kultur polen yaitu jenis kultur jaringan yang memanfaatkan serbuk sari sebagai jaringan yang dipilih lagi untuk melaksanakan kultur (eksplan).

c. Kelapa Protoplas

Kelapa protoplas yaitu jenis kultur yang memanfaatkan sel jaringan hidup tanpa adanya dinding sebagai eksplannya.

d. Kultur Enter

Kultur enter yaitu kultur yang memanfaatkan sebagian tumbuhan yang berupa kepala sari sebagai eksplan.

e. Kultrur Kloroplas

Kultur kloroplas yaitu jenis kultur yang memanfaatkan sel hijau / kloroplas dari suatu tumbuhan untuk menciptakan tumbuhan lain yang lengkap.

f. Kultur Meristem

Kultur meristem yaitu kultur yang memanfaatkan bab tumbuhan yang berupa jaringan muda yang masih aktif membelah meristem sebagai eksplan kultur.

Sumber :

http://www.hometekno.com/2015/12/teknologi-reproduksi-pada-tumbuhan.html