Random post

Sunday, January 28, 2018

√ Aneka Macam Uraian Cara Penyebaran Flora Biji

Berbagai Uraian Cara Penyebaran Tumbuhan Biji – Tumbuhan biji atau biasa disebut Spermatophyta merupakan kelompok flora yang mempunyai organ berupa biji. Kata Spermatophyta diambil dari bahasa Yunani, yakni “sperma” yang berarti biji dan “phyton” yang bermakna tumbuhan. Berdasarkan namanya maka organ biji menjadi ciri khas dari flora ini. Spermatophyta atau yang biasa dikenal dengan sebutan flora biji ini mempunyai habitat di dua tempat. Kebanyakan di antara mereka hidup di darat namun ada pula yang hidup di air.


Berdasarkan ukurannya, flora ini mempunyai ketinggian yang beragam. Dimulai dari ukuran kecil ibarat flora mawar sampai yang mencapai tinggi 115 meter dengan diameter batang 14m ibarat pada pohon Sequoiadendron Giganteum di California, USA. Adapun berdasarkan bentuknya flora biji dikelompokkan menjadi jenis pohon dan perdu. Keduanya sanggup dibedakan secara fisik dimana pohon mempunyai batang dan cabang berbentuk kayu yang keras serta merupakan flora lengkap (memiliki akar, batang, dan daun). Contohnya yaitu jati, duku, kelapa, dan beringin. Sedangkan perdu ialah flora berkayu dengan banyak cabang dan tinggi yang lebih rendah jikalau dibandingkan dengan jenis pohon lainnya. Perdu umumnya mempunyai batang dan daun berwarna hijau serta cabang dan rantingnya tampak bergerombol. Ciri lainnya ialah pada periode tertentu flora ini bisa menghasilkan bunga dan biji dalam waktu yang relatif singkat.


Tumbuhan yang mengandalkan biji sebagai alat perkembangbiakannya ini sanggup cukup gampang dikenali dengan kekhasannya yakni adanya alat kelamin (biji) yang terang terlihat sehingga disebut Phanerogamae. Pada biji terdapat calon individu atau biasa disebut dengan embrio yang nantinya akan tumbuh menjadi flora baru. Oleh sebab dalam proses berkembang biaknya Spermatophyta menghasilkan embrio melalui suatu pembuluh, maka flora ini disebut juga dengan Embriophyta Siphonogamae. Seperti halnya makhluk hidup lainnya maka Spermatophyta juga mempunyai cara untuk mempertahankan keturunannya. Cara tersebut dibagi menjadi dua, yakni pertama, perkembangbiakan secara vegetatif/asecual melalui organ-organ vegetatif yang mencakup tunas, tunas adventif, rhizoma, dan stolon.


Kedua ialah perkembangbiakan secara generatif/secual melalui pembentukan biji yang diawali dengan pembentukan gamet yaitu sel yang diproduksi untuk tujuan reproduksi generatif. Proses ini disebut dengan Gametogenesis. Tahapan selanjutnya ialah penyerbukan atau disebut Polinasi dimana serbuk sari jatuh di permukaan putik. Berikutnya ialah Fertilisasi, yakni bertemunya gamet jantan dan betina yang kemudian menghasilkan embrio.


Pada flora biji terdapat proses penyebaran biji yang berfungsi bagi kelestarian spesies itu sendiri. Kecenderungan predator dan patogen memangsa beberapa spesies dengan kesamaan genetika sanggup ditekan jikalau anakan disebar jauh dari induknya sehingga keduanya mempunyai habitat yang berlainan. Berkaitan dengan habitat, penyebaran biji memberi peluang bagi biji untuk menerima tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya dan berpeluang memperkecil persaingan dengan flora induk. Penyebaran biji terjadi tidak dengan sendirinya. Proses ini membutuhkan perantara. Berikut ialah macam-macam cara penyebaran biji beserta nama perantaranya.


1. Anemokori


Anemokori berasal dari kata Anemo yang berarti angin. Berdasarkan namanya maka angin menjadi mediator dalam penyebaran biji. Kemampuan angin membawa benda-benda ringan membuatnya menjadi mediator penyebaran jenis biji yang kecil, tidak berat, dan bersayap. Biji yang kecil dan tidak berat hanya sedikit dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Sayap berfungsi membantu mendorong biji sesuai arah angin. Contoh biji yang cara penyebarannya dengan proteksi angin ialah biji bunga Dandelion.


2. Hidrokori


Penyebaran biji pada flora yang hidupnya akrab air atau di wilayah perairan ialah dengan proteksi air (hidro=air) itu sendiri. Contoh flora yang penyebaran bijinya dibantu oleh air ialah kelapa dan bakau. Meskipun berukuran besar, biji kelapa yang diselubungi buah kelapa sanggup mengapung di air dikarenakan sabut kelapa yang bekerja ibarat prinsip pelampung menciptakan kelapa mempunyai banyak rongga udara sehingga sanggup terapung. Hal ini tentu sangat membantu dalam penyebaran biji pada buah kelapa ke tempat yang berbeda dengan indukannya.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


3. Zookori


Zookori diambil dari kata Zoo yang berarti hewan. Sesuai namanya, penyebaran biji pada zookori memanfaatkan binatang sebagai perantaranya. Hewan yang berperan dalam proses ini ialah jenis-jenis binatang bersayap ibarat serangga (entomokori), kelelawar (kiropterokori), burung (ornitokori) dan mammokori (mamalia). Penjelasan serta penjabarannya ialah sebagai berikut :


a. Entomokori


Entomokori ialah penyebaran biji dengan mediator serangga. Proses ini lazim terjadi pada biji berukuran kecil dan berminyak ibarat wijen dan tembakau.


b. Kiropterokori


Kiropterokori ialah penyebaran biji melalui mediator kelelawar. Kelelawar biasanya memakan buah dan kemudian menjatuhkan bijinya di tempat lain sehingga flora gres tumbuh di tempat lain. Contohnya jambu biji dan pepaya.


c. Ornitokori


Ornitokori ialah penyebaran biji dengan mediator burung. Burung memakan biji-bijian dan mengeluarkan yang tidak sanggup dicerna oleh tubuhnya bersama kotoran. Contohnya ialah beringin, benalu, dan kersen.


d. Mammokori


Mammokori merupakan penyebaran biji yang dilakukan oleh binatang mamalia ibarat musang. Contohnya ialah kopi pupulutan.


4. Antropokori


Antropokori (antro=manusia) merupakan penyebaran biji yang melibatkan insan sebagai perantaranya. Hal ini sanggup dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Dikatakan tanpa sengaja ibarat saat biji dari sebuah flora menempel pada pakaian insan sehingga terbawa ke tempat lainnya. Contohnya pada rumput. Sedangkan secara sengaja terjadi saat pengolahan lahan pertanian dimana terdapat proses penanaman bibit (biji) di dalamnya. Contohnya pada penanaman padk, jagung, dan lain sebagainya.


5. Gravitasi


Gravitasi merupakan gaya tarik bumi terhadap sebuah benda. Gravitasi merupakan cara penyebaran biji paling sederhana. Saat volume buah semakin bertambah maka ia akan semakin berat sehingga terjatuh ke tanah. Buah itupun dengan sendirinya berbagi bijinya. Semakin lingkaran bentuk buah maka besar kemungkinan biji semakin jauh tersebar dari induknya.


Baca Juga:


Sistem Reproduksi s3kual Pada Tumbuhan Angiospermae

Sistem Reproduksi Tumbuhan Asecual Alami & Buatan

Tumbuhan Angiospermae – Definisi, Ciri, Struktur, & Siklus Hidup



Sumber https://ruangseni.com