Alat Musik Tradisional Sunda – Sunda merupakan salah satu suku besar di Indonesia yang sangat kreatif. Banyak musisi-musisi besar yang terlahir dari tanah sunda, dan banyak juga lagu pop sunda yang ikut memperlihatkan bukti kepopularitasannya dalam kesenian sunda.
Contohnya Doel Sumbang dan musisi sunda lainnya, yang meraih kesuksesan dalam lagu pop sunda tepatnya pada tahun 1980 hingga 1990. Karena memang suku sunda ini selalu kaya akan kreasinya yang tinggi, termasuk dalam keseniannya.
Banyak alat musik tradisional asal sunda yang masih eksis dimainkan diberbagai tempat, Seperti di kota Bandung yang seakan tidak tergoda oleh kemajuan zaman dengan banyaknya alat musik modern, tetapi di Bandung masih banyak yang memakai alat musik tradisional khas sunda ini masih dimainkan dalam pertunjukan sekalipun.
Daftar Isi
5 Alat Musik Tradisional Sunda Yang Masih Eksis Dimainkan Saat Ini
1. Karinding

Salah satu alat musik tradisional sunda ini terbuat dari bambu. Karinding banyak dikenal di banyak sekali kawasan Jawa Barat menyerupai Garut, Tasikmalaya, Cianjur, dan Citamiang. Di kawasan tersebut, alat musik tradisional karingding ini dibentuk dari pelepah pohon aren(kawung).
Sedangkan di kawasan lainnya menyerupai Limbangan dan Cililin, karinding dibentuk dari bambu. Alat musik karinding ini juga sangat unik, selain dari asal kawasan pembuatannya, pemakaian karinding juga sanggup mempengaruhi materi pembuat karinding itu sendiri.
Untuk karinding yang dibentuk dari bambu, dipakai oleh perempuan. Bentuknyapun sedikit lebih kecil dan memanjang. Sedang untuk karinding yang dibentuk dari pelepah pohon aren dipakai oleh pria. Dari bentuknya, sedikit lebih pendek semoga gampang disimpan pada tempat bako/tembakau.
Cara memainkannya yaitu dengan cara ditempatkan di lisan kemudian digetarkan dengan jari. Karinding juga biasa dimainkan secara bersama-sama, selain rame juga akan menciptakan kemistri tersendiri bagi pemainnya supaya lebih seragam.
2. Kecapi

Kecapi merupakan alat musik tradisional sunda yang dimainkan dengan cara dipetik. Kecapi juga merupakan alat musik utama dalam tembang atau mamaos cianjuran.
Menurut fungsinya dalam mengiringi iringan musik, kecapi sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu kecapi indung ( induk ) dan kecapi rincik ( anak ). Kecapi mempunyai bunyi dengan sensasi tenang yang mendayu-dayu.
3. Angklung

Angklung yang merupakan alat musik tradisional sunda, juga sudah mendunia. Karena ketika ini, banyak wisatawan luar negeri yang juga mempelajari salah satu alat musik tradisional sunda, yaitu angklung, bahkan hingga dipelajari di negaranya. Tentu kita sebagai next generation muda dan mudi, harus melestarikan kebudayaan Indonesia ini. Angklung sendiri terbuat dari bambu, dan dibunyikan dengan cara di ayunkan atau digoyangkan ke samping.
Benturan antar pipa inilah yang menghasilkan bunyi dengan nada-nada tertentu yang diadaptasi dengan besaran ukurannya, juga biasa dimainkan secara kelompok dan membentuk sebuah alunan lagu yang indah dan menenangkan.
4. Suling

Alat musik tradisional Jawa Barat suku sunda lainnya yaitu suling. Alat musik yang dipakai dengan cara ditiup ini, terbuat dari bambu atau kayu yang dilubangi. Ada suling yang 4 lubang dan 6 lubang, biasanya suling yang 4 lubang suaranya lebih berdengung dibanding dengan suling yang 6 lubang.
Cara menggunakannyapun bila dilihat memang menyerupai agak mudah. Kita hanya perlu meniupnya dan menutup lubangnya dengan jari untuk megeluarkan nada-nada yang berbeda.
5. Degung

Alat musik tradisional sunda yang terakhir yang masih ada dan masih eksis hingga kini yaitu degung. Suku Jawa menyebutnya gamelan. Tetapi nada dan cara dalam memainkan alat musik ini berbeda dengan gamelan. Satu perangkat degung terdiri dari majemuk instrumen menyerupai saro, gong, jenglong, demung, sangkar dan suling.
Itulah lima alat musik tradisional sunda yang masih eksis dimainkan ketika ini. Sebenarnya alat musik tradisional sunda ini masih banyak, namun hanya 5 alat musik yang sudah dibahas di atas yang masih eksis meramaikan musik klasik Indonesia.
Walaupun sudah banyak alat musik modern, tetapi masih banyak warga yang masih peduli dengan alat musik tradisional. Karena tidak sanggup menyamai bunyi dan aura seni yang dihasilkan oleh alat musik tradisional ini. Hatur nuhun untuk semua warga Bandung ataupun warga dulur yang lainnya yang masih melestarikan alat musik tradisional sunda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com