Random post

Saturday, December 16, 2017

√ Flora Biji Terbuka (Gymnospermae) – Definisi, Pembagian Divisi, Proses Reproduksinya

Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae) – Definisi, Pembagian Divisi, & Proses Reproduksinya – Tumbuhan biji terbuka atau gymnospermae yakni jenis kelompok flora yang pada bakal bijinya terbuka dibagian permukaan daun serta buahnya (megasporofil). Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, asal kata dari gymnos yang berarti “telanjang” dan spermae yang berarti “benih”. Kelompok flora ini secara umum terdiri atas flora dengan ciri khas berkayu, mempunyai bentuk fisik yang beragam, tidak terdapat bunga yang bergotong-royong (pada serpihan bunganya mereduksi menjadi kantung bakal biji serta serbuk sari), dan pada sporofilnya terpisah dan membentuk strobilus betina dan strobilus jantan.


Sistem perakaran pada flora biji terbuka yakni akar tunggang dengan batangnya yang tegak lurus dan bercabang. Pertumbuhannya lebih cenderung menebal secara sekunder, dikarenakan zat kambium yang terdapat pada batang dan akar. Pada sistem perkembangbiakannya, penyerbukan lebih sering terjadi alasannya yakni sumbangan angin atau yang biasa disebut dengan anemogami. Sebab sumbangan angin tersebut yang mengakibatkan serbuk sari pribadi jatuh sempurna pada bakal biji. Sel kelamin pada flora ini berupa spermatozoid yang sanggup melaksanakan pergerakan secara aktif. Gymnospermae sanggup dikelompokkan ke dalam empat kelas diantaranya ialah kelas ginkyoinae, kelas coniferae, kelas cycadinae, dan kelas gnetinae. Penjelaan serta penjabarannya yakni sebagai berikut :


1. Kelas Cycadinae


Tumbuhan biji terbuka pada kelas ini mempunyai bentuk fisik mirip palem dan hampir tidak bercabang kecuali sedikit sekali. Susunan sporofilmya terbentuk di dalam strobilus berumah dua yang di dalam satu strobilusnya terdapat satu buah alat kelamin. Strobilus jantan ukurannya lebih besar dan tersusun atas beberapa sporofil yang berisisik serta mengandung banyak mikrosporangium. Pada strobilus megasporofil atau betina, sporofilnya berupa sisik yang dilengkapi dengan dua bakal biji. Pada flora kelas cycadinae (cycadales) hanya terdapat satu bangsa dan satu suku (cycadaceae). Contoh dari flora kelas ini diantaranya ialah pakis haji atau cycas rumphii dan dioon sp.


2. Kelas Ginkgoinae


Pada flora biji terbuka kelas ginkgoinae, salah satu anggotanya ialah pohon dioceus yang berumah dua. Pohon tersebut mempunyai tunas dengan ukuran yang bermacam-macam (panjang dan pendek). Pada serpihan daunnya mempunyai tangkai yang panjang mirip kipas. Pada mikrosporofil atau benang sarinya berjumlah sedikit dan susunan makrosporofilnya tidak terlalu cerah dengan dua bakal biji yang terdapat pada tangkai yang panjang. Pada serpihan kulit luar serpihan bijinya berdaging dan pad akulit serpihan dalamnya bertekstur keras. Pada kelas gymnospermae terdapat dua bangsa yakni ginkgoaceae dan ginkgoales. Contoh flora ginkgoinae yakni ginkgo biloba.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


3. Kelas Conifera


Tumbuhan biji terbuka kelas coniferae merupakan jenis flora dengan ciri utama yakni terdapat tajuk dengan bentuk kerucut dan pada daunnya berbentuk mirip jarum. Coniferae mempunyai arti yakni “mendukung kerucut”, asal kata dari conus yang berarti “kerucut” dan ferain yakni “mendukung”. Tumbuhan berbiji terbuka dalam kelas conifer sanggup dibagi ke dalam beberapa ordo diantaranya ialah ordo podocarpales, ordo araucariales, ordo cupressales, dan ordo pinales. Pada tiap-tiap ordo pada umumnya tersusun atas satu suku. Misalnya saja pada anggota ordo araucariales, sukunya yakni agathis alba / araucariaceae. Ordo podocarpales, sukunya yakni podocapus imbricate / podocarpaceae, dan lain sebagainya.


4. Kelas Gnetinae


Ciri utama yang terdapat pada gymnospermae kelas gnetinae yakni pada serpihan batangnya yang berkayu, pembuahannya yang terjadi dengan cara membentuk buluh serbuk sari, dan berkelamin tunggal. Pada kelas ini terdiri atas tiga jenis ordo, diantaranya yakni ordo gnetales, ordo ephedrales, dan ordo welwitschiales. Tumbuhan pada kelas ini mempunyai strobilus jantan dan betina yang ada pada satu badan indoividu.


Reproduksi Gymnospermae


Reproduksi yang terjadi pada flora biji terbuka sanggup dilakukan dengan cara secual dan asecual. Akan tetapi yang sering terjadi yakni perkembangbiakan secara secual. Sebagai tumpuan yakni flora pinus yang mempunyai daur hidup yang unik. Pembuahan terhadap sel telur terjadi di dalam jaringan sporofit indukan. Sebagaimana flora biji terbuka pada umumnya yakni pinus mempunyai tajuk dengan bentuk mirip kerucut / strobilus. Strobilus tersebut yakni wadah bagi sporangium untuk memproduksi makrospora dan mikrospora.


Pada sistem perkembanbiakan secara secual, gamet jantan / mikrospora melaksanakan pembelahan diri dan memproduksi serbuk sari yang selanjutnya dilepaskan ke udara. Selain itu sel telur yang berasal dari pembelahan megaspora juga ikut terbentuk pada strobilus betina. Selanjutnya perkecambahan serbuk sari akan terbentuk sehabis serbuk sari menempel pada strobilus betina. Kemudian serbuk sari akan membentuk buluh atau tabung serbuk sari tipis yang membawa inti dari sprema menuju sel telur. Berikutnya terjadilah peleburan antara inti sperma dengan sel telur dan membentuk zigot. Zigot selanjutnya melaksanakan perkembangan sehingga menjadi embrio dengan mengambil makanan dari endosperm. Pada ketika itulah biji membentuk semacam struktur suplemen yang berupa sayap tipis. Setelah setahun, kerucut betina akan melepaskan bijinya secara perlahan. Biji-biji tersebut selanjutnya menyebar ke segala arah dengan mediator angin. Apabila biji telah hingga pada wilayah yang tepat, maka perkecambahan akan terjadi dan selanjutnya akan terbentuk flora baru.


Sumber :

http://www.nafiun.com/2012/12/tumbuhan-berbiji-terbuka-gymnospermae-klasifikasi-pengertian.html


Baca Juga:


Tumbuhan Berpembuluh – Pengertian Dan Pembagian Divisi

Tumbuhan Tidak Berpembuluh – Definisi Dan Divisinya

Kingdom Plantae – Definisi, Klasifikasi, dan Ciri



Sumber https://ruangseni.com