Senjata Tradisional Jawa Barat – Senjata tradisional pada zaman dulu memang sangat dibutuhkan, selain sebagai senjata untuk melindungi diri dari musuh, juga berfungsi sebagai senjata untuk berburu dan mempertahanka hidup. Karena zaman belum se-maju zaman sekarang, untuk bertempur pun para jagoan Indonesia memakai senjata tradisional sebagai alat tempur mereka.
Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai senjata tradisional yang berasal dari Jawa Barat.
Baca Juga :
4 Senjata Tradisional Jawa Timur | Celurit Yang Melegenda
Sejarah, Pembuatan, dan Jenis Senjata Tradisional Jawa Tengah
7 Senjata Tradisional Bali Beserta Sejarah dan Penjelasannya
Senjatara tradisional yang khas dari Jawa Barat sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Senjata tradisional yang umumnya dipakai sebagai senjata untuk berburu, berladang dan mempertahankan diri dari musuh, saat ini senjata tradisional lebih berfungsi sebagai suatu identitas bangsa yang menjadi kekayaan budaya.
Tidak hanya itu saja, beberapa senjata tradisional juga mempunyai falsafah yang tersirat dibalik fisiknya yaitu sebagi senjata / perkakas. Nah, salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang paling dikenal yaitu kujang. Karena menjadi sebuah simbol tempat khas Jawa Barat. Lalu apa sajakah senjata tradisional selain kujang yang khas dari Jawa Barat, simak pembahasannya berikut ini.
1. Senjata Tradisional Jawa Barat – Kujang

Kujang merupakan senjata tradisiona dan simbol khas tempat Jawa Barat ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Memiliki panjang 20-25 cm, terbuat dari materi besi, baja serta materi pamor (baja putih yang terdapat pada bilah keris).
Kujang pertama kali dibentuk pada kurun ke 8 dan 9, akan tetapi ada beberapa pihak yang menyatakan bahwa kemungkinan senjata tradisional kujang ini telah dipakai sebelum itu, yang mendasarkan pada kemungkinan teoritis terhada dari bentuk kujang itu sendiri.
Senjata kujang ini menggambarkan ketajaman dan daya kritis di dalam kehidupan. Selain itu, kujang ini juga merupakan sebuah senjata yang melambangkan keberanian dan kekuatan dalam melindungi kebenaran. Kujang menjadi sebuah ciri khas baik dalam senjata, hiasan, alat pertanian ataupun sebagai cindera mata.
Karena kujang mempunyai beberapa varian bentuk dan ragamnya, kujang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya;
- Kujang Ciung (kujang yang bentuknya menyerupai burung ciung)
- Kujang Jago (kujang yang bentuknya menyerupai ayam jago)
- Kujang Kuntul (kujang yang bentuknya menyerupai burung kuntul)
- Kujang Bangkong (kujang yang bentuknya menyerupai bangkokng (kodok))
- Kujang Naga (kujang yang bentuknya menyerupai ular naga)
- Kujang Badak (kujang yang mempunyai bentuk menyerupai badak);dan
- Kudi (perkakas yang bentuknya menyerupai kujang tetapi agak kurus).
Kemudian kalau dilihat dari fungsinya, kujang sanggup dibedakan juga menjadi beberapa macam, diantaranya;
- Kujang sebagai pusaka (melambangkan keagungan dari seorang raja ataupun pejabat kerajaan)
- Kujang sebagai pakarang (kujang yang berfungsi sebagai senjat perang)
- Kujang sebagai pengarak (kujang sebagai alat upacara);dan
- Kujang pamangkas (kujang yang berfungsi sebagai alat / perkakas dalam pertanian, menebang tanaman dan nyacara).
Bagian-bagian dari kujang (kujang yang tergolong lengkap), yaitu:

- Papatuk kujang atau congo, yaitu bab ujung yang runcing dan dipakai untuk menoreh atau mengcungkil.
- Eluk kujang atau siih, yaitu lekukan-lekukan pada bab tubuh kujang yang fungsinya untuk mencabik-cabik tubuh musuh.
- Waruga kujang yaitu badan/tubuh pada wilayah kujang.
- Mata kujang yaitu lubang-lubang kecil yang terdapat pada waruga kujang yang jumlahnya bervariasi, 5 hingga 9 lubang. Tetapi ada juga kujang yang tidak mempunyai mata (tidak berlubang) yaitu kujang buta.
- Tonggong kujang, yaitu sisi tajam pada bab punggung kujang.
- Tadah kujang, yaitu lengkungan kecil di bab bawah perut kujang.
- Paksi kujang, yaitu bab ekor kujang yang berbentuk lancip.
- Selut kujang, yaitu ring atau cincin yang dipasang di ujung gagang kujang.
- Combong kujang, yaitu lubang yang terdapat di bab gagang kujang.
- Ganja atau landaian kujang yaitu sudut runcing yang mengarah ke ujung kujang.
- Kowak atau sarung kujang, yaitu sarung kujang yang terbuat dari kayu samida dan mempunyai basi khas serta sanggup menambah daya magis pada kujang; dan
- Pamor pada kujang berbentuk garis-garis (sulangkar) dan bintik-bintik (tutul) yang sudah tergambar pada waruga kujang. Fungsi dari sulangkar dan tutul selain menambah nilai artistik juga berfungsi untuk menyimpan racun.
2. Senjata Tradisional Jawa Barat – Baliung

Baliung atau kampak merupakan senjata tradisional yang dipakai untuk menebang pohon besar dan sebagai salah satu perkakas untuk membangun rumah. Gagangnya terbuat dari kayu yang agak panjang yaitu sekitar 30-35 cm.
Tenaga yang dipakai ketika memakai baliung ini membutuhkan tenaga yang besar dari pada bedog, alasannya pada bab pangkal, baliung terbuat dari besi baja yang lebih besar dan tebal.
3. Senjata Tradisional Jawa Barat – Bedog

Senjata tradisional selanjutnya yaitu bedog. Bedog merupakan senjata tradisional berupa pisau yang berukuran lebih besar (golok) yang fungsinya sebagai pemotong (tuktak-teukteuk), menebang pohon (nuar), menebang kayu, menyembelih dan memotong binatang juga sebagai peralatan untuk bekerja di kebun.
- Bedog secara umum dibedakan menjadi beberapa jenis bedog yang didasarkan pada fungsinya, antara lain:
- Bedog gagaplok yang berfungsi untuk menyabit atau memotong di kebun.
- Bedog pameuncitan dipakai untuk menyembelih hewan.
- Bedog pamoroan yaitu bedog yang dipakai untuk berburu.
- Bedog jonggol /hambalan dipakai untuk mengupasa kelapa.
- Bedog pamugeulan berfungsi untuk menebang poho-pohon.
- Bedog sotogayot (nyisit awi pibilikeun) berfungsi untuk memotong bilah bambu atau material lainnya.
Bedog juga mempunyai varian ukuran. Ada yang berukuran panjang 30-40 cm. ada juga yang berukuran panjang kurang dari 30 cm. bagian-bagian bedog antara lain :
- Perah ( gagang bedog)
- Wilah (bilah) yaitu bab utama dari bedog yang terbuat dari materi besi dan baja. Wilah ini biasanya terdiri dari bab buntuk paksi (pangkal bedog yang ditancapkan pada gagang.
- Beuteung (bagian tajam bedog).
- Tonggong bedog (bagian tumpul pada bedog).
- Ujung wilah (congo); dan
- Serangka bedog (sarung bedog).
Selain dari 3 senjata tradisional Jawa Barat di atas, masih banyak lagi beberapa senjata tradisional yang dipakai oleh masyarakat sunda Jawa Barat ini. sebagaimana yang sudah tercatat dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian : senjata sang Prabu ialah; pedang, pamuk, golok, abet (pecut), peso teundeut dan keris.
Sementara senjata orang tani yaitu: kujang, baliung, kored, patik, dan pisau sadap. Dan senjata sang pendeta ialah: peso raut, kala katri, peso dangdang, pakisi dan pangot.
Demikian pembahasan lengkap mengenai senjata tradisional Jawa Barat yang supaya sanggup menambah pengetahuan. Mudah-mudahan bermanfaat, jangan lupa untuk like, share dan komen. Terimaksih telah berkunjung. Hatur nuhun…
Sumber aciknadzirah.blogspot.com