Senjata Tradisional Aceh – Senjata tradisional yang memiliki banyak manfaat dan fungsi mirip untuk berburu, mempertahankan diri dan lain sebagainya. Begitu pula dengan Aceh. Zaman dahulu masyarakat Aceh menggunakan senjata tradisional sebagai pembantu keperluan hidup mereka. Selain berburu juga sebagai alat pertahanan diri dari musuh ataupun binatang buas yang liar.
Pada masa penjajahan, para hero Indonesia menggunakan senjata tradisional dalam memeragi para penjajah. Sebagai pola yaitu bambu runcing. Saat Belanda menjajah Indonesia, bambu runcing merupakan senjata tradisional yang paling mereka takuti.
Akan tetapi di zaman sekarang, sudah sangat jarang para masyarakat manapun menggunakan senjata tradisional. Lebih berfungsi sebagi benda pusaka dan sebagai kelengkapan dalam ucapara adat, alat kesenian dan sebagainya.
Aceh yang populer memiliki beberapa senjatanya yang khas, bahkan sudah go internasional yang diusulkan oleh Balai Pelestarian Budaya (BPNB) Aceh, sebagai warisan dan Karya Budaya Dunia UNESCO. Berikut ada 3 senjata Aceh yang terkenal.
1. Senjata Tradisional Aceh – Rencong
Rencong yang merupakan senjata tradisional milik Aceh ini dianggap sebagai simbol identitas diri, yaitu simbol keberanian dan ketangguhan suku Aceh. Rencong dipakai pada zaman Kesulatanan Aceh yaitu pada ketika pemerintahan Sultan Ali Mughaya Syah (Sultan Pertama Aceh).
Senjata Rencong ini selalu menemani dan diselipkan di pinggang Sultan Aceh, para ule balang dan juga masyarakat menggunakan rencing sebagai senjata dalam mempertahankan diri. Senjata rencong dikenalkan oleh Sultan dengan para darah biru lainnya.
Rencong milik Sultan dan para bangsawan, biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang dipakai oleh masyarakat biasanya dibentuk dari besi putih atau kuningan dengan sarung yang terbuat dari kayu dan tanduk kerbau.
Sebagai senjata tradisional Aceh, rencong terdiri dari 4 macam, yaitu;
- Rencong Meucugek (Meucugek)
Meucugek atau cugek ini merupakan istilah perekat. Bentuk dan gagang rencong dibentuk panahan dan memiliki perekat yang berfungsi memudahkan penggunanya ketika menikamkan senjata ini ke tubuh musuh/lawan.
- Rencong Meupucok
Rencong ini memiliki pucuk yang terbuat dari ukiran-ukiran logam emas di atas gagangnya. Rencong ini biasa dipakai sebagai hiasan pada acara-acara resmi yang bekerjasama dengan program tabiat ataupun kesenian.
- Rencong Pudoi
Rencong ini disebut pudoi alasannya ialah rencong ini memiliki gagang yang pendek dan lurus. Sehingga terkesan rencong tersebut belum selesai. Sebutan pudoi Aceh ini ialah istilah untuk sesuatu yang dianggap belum selesai/sempurna.
- Rencong Meukuree
Yaitu yang memiliki hiasan pada bab matanya. Hiasan tersebut sanggup berupa gambar lipan, ular, bunga ataupun yang lainnya
2. Senjata Tradisional Aceh – Siwah
Siwah merupakan salah satu senjata tradisional khas Aceh sejenis rencong. Tajamnya yang serupa dengan rencong, siwah ialah senjata untuk menyerang. Bentuknya pun sama dengan senjata rencong (baik ukuran besar ataupun panjang) tapi siwah melebihi rencong.
Selain itu senjata tradisional siwah ini juga langka ditemui, harganya yang mahal juga siwah ini ialah bab perlengkapan dari raja-raja atau ulebalang-ulebalang. Untuk siwah yang diberikan hiasan dari emas dan permata pada sarugn dan gagangnya, berfungsi sebagai pelengkap bukan sebagai senjata.
3. Senjata Tradisional Aceh – Peudeung
Senjatara tradisional selanjutnya yaitu peudeung. Peudeung dalam bahasa Aceh yaitu pedang. Peudeung atau pedang Aceh ini dipakai sebagai senjata untuk menyerang juga mirip siwah dan rencong. Jika rencong sebagai senjata untuk menikam, maka peudeung dipakai berbarengan dengan itu, yaitu sebagai senjata pencincang atau mentetak.
Menurut tempat asal peudeung ini, di Aceh dikenal dalam beberapa peudeung yaitu peudeung Habsyah (dari Abbesinia), peudeung Turki (dari raja-rajaTurki) dan peudeung Poertugis (dari Eropa Barat).
Senjata peudeung ini memiliki bermacam-macam bentuk gagang menjadi beberapa bentuk;
- Peudeung Tumpang Jingki ( gagang pedang yang ibarat lisan yang terbuka).
- Peudeung Ulee Meu-apet (pada gagangnya terdapat apet atau penahan supaya tidak gampang terlepas).
- Peudeung Ulee Tapak Guda ( gagang yang ibarat telapak kaki kuda).
Demikian pembahasan mengenai 3 senjata tradisional Aceh yang mudah-mudahan sanggup menambah pengetahuan kita. Supaya lebih bermanfaat, jangan lupa like dan share ya. Terimakasih telah berkunjung.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com