Random post

Sunday, November 19, 2017

√ Uraian Sistem Pencernaan Pada Burung Mamalia

Uraian Sistem Pencernaan Pada Burung & Mamalia – Sistem pencernaan yakni serangkaian alat- alat / organ khusus pada insan dan binatang yang mempunyai fungsi sebagai akseptor kuliner yang selanjutnya mencernanya sampai menjadi nutrien dan energi. Sistem pencernaan yang terdapat pada insan dan binatang sangatah beragam, demikan halnya pada burung dan mamalia. Penjelasan mengenai sistem pencernaan yang terdapat pada burung dan mamalia yakni sebagai berikut :


1. Sistem Pencernaan pada Burung


Burung mempunyai sistem pencernaan yang sangat beragam. Alat-alat pencernaan pada tiap jenis burung menyesuaikan dengan banyak sekali macam kuliner yang sudah barang tentu saja berbeda. Ragam jenis kuliner pada burung cakupannya mencakup serangga, buah-buahan, biji-bijian, daging, madu, dan lain sebagainya. Akan tetapi secara umum, kelompok binatang ini mempunyai alat pencernaan yang serupa meskipun tak sama persis. Sebagai rujukan yakni burung merpati yang memakan biji-bijian.


Alat-alat pencernaan yang terdapat pada burung merpati terdiri atas kerongkongan, mulut, tembolok, usus, kloaka, dan lambung. Burung tidak mempunyai gigi di dalam paruhnya. Makanan diambil dengan memakai paruh dan selanjutnya ditelan. Makanan yang masuk melalui paruh selanjutnya akan melewati kerongkongan dan berhenti sementara di dalam tembolok untuk disimpan. Tembolok sanggup dikatakan sebagai pembesaran dari kerongkongan bab bawah. Setelah melewati tembolok, kuliner akan eksklusif menuju ke dalam lambung.


Lambung pada kelompok ungas terbagi atas dua macam diantaranya ialah kelenjar dan lambung pengunyah. Lambung kelenjar memproduksi getah pencernaan yang nantinya akan dipakai untuk mencerna makana secara kimiawi.


Di bab dalam lambung pengunyah terdapat beberapa otot yang kuat. Di sinilah kuliner akan digilas dan dihancurkan dengan pinjaman kerikil kerikil yang ikut ditelan bersamaan dengan makanan. Di dalam lambung pengunyah (empedal) terjadi sebuah proses pencernaan yakni secara mekanik. Setelah berlangsung pencernaan secara mekanik di dalam lambung pengunyah, selanjutnya kuliner akan memasuki usus halus. Di dalam usus halus, kuliner dicerna secara kimiawi dengan pinjaman getah pankreas serta getah empedu. Pada bab ini zat-zat atau sari kuliner hasil dari proses pencernaan akan diserap oleh dinding usus, kemudian sisanya akan masuk ke dalam usus besar. Diantara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu yang mempunyai fungsi sebagai ekspansi bidang penyerapan. Dari usus besar feses didorong menuju ke dalam rectum yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui kloaka. Kolaka yakni daerah bermuaranya tiga buah kanal utama diantaranya ialah kanal ginjal, kanal kelenjar kelamin, dan kanal makanan.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


2. Sistem Pencernaan pada Mamalia Memamah Biak (Ruminansia)


Kelompok mamalia disebut pula sebagai binatang memamah biak atau ruminansia yakni binatang yang makanannya berupa dedaunan atau rerumputan. Kelompok binatang ini juga identik dengan kelenjar susu yang terdapat pada tubuhnya. Karenanya binatang mamalia juga dikenal dengan sebutan binatang menyusui. Kelompok binatang menyusui ini berupa kambing, sapi, kerbau, dan lain sebagainya.


Di dalam rongga verbal binatang menyusui ini terdapat pengecap sebagai pengatur letak kuliner sebelum ditelan. Makanan berupa rerumputan atau dedaunan tidak serta merta dikunyah, melainkan eksklusif ditelan sampai masuk ke dalam perut besar. Perut pada binatang mammalia terbagi atas empat macam, diantaranya ialah perut besar (rumen), perut jala (reticulum), perut masam (abomasum), dan perut kitab (omasum).


Perut besar, perut kitab, dan perut jala pada hakikatnya yakni modifikasi dari esophagus / kerongkongan. Sedangkan yang diasumsikan sebagai perut yang bahu-membahu yakni abomasum atau perut masam. Makanan dari rongga verbal memasuki perut besar atau rumen. Di dalam perut besar terjadi fermentasi selulosa dengan pinjaman nakteri. Hasil fermentasinya berupa asam lemak, vitamin, asam asetat, gas, dan asam laktat. Hasil dari fermentasi tersebut sebagiannya diserap di bab dalam rumen, sebagian yang lai yakni gas diabsorpsi. Selanjutnya dikeluarkan melalui paru-paru. Akan tetapi adapula yang dikeluarkan ketika sedang bersendawa.


Hewan memamah biak mempunyai gigi-gigi yang susunannya terdiri atas gigi seri yang dipakai untuk memotong kuliner dan gigi geraham yang berfungsi sebagai penggilas makanan. Gigi seri hanya terdapat pada bab rahang bawah. Gerakan rahang yang terdapat pada bab kanan dan kiri merupakan gerakan menggilas makanan. Diantara gigi geraham dan seri terdapat ruangan yang tidak ditumbuhi oleh gigi. Ruang tersebut dinamakan diasterna. Melalui ruang inilah binatang memamah biak sanggup menjulurkan pengecap untuk menjalankan fungsinya.


Melalui perut besar, kuliner diteruskan sampai menuju ke bab reticulum (perut jala). Pada bab inilah kuliner dicerna secara kimiawi sehingga membentuk beberapa gumpalan kecil. Gumpalan-gumpalan tersebut selanjutnya dikeluarkan kemudian dimasukkan kembali ke dalam rongga verbal untuk dicerna secara mekanik dengan cara dikunyah.


Proses mengunyah kuliner sampai dua kali inilah yang menjadikan kelompok mamalia disebut pula sebagai binatang memamah biak. Proses ini sanggup berlangsung ketika binatang sedang beristirahat. Setelah tamat dikunyah, kuliner ditelan kembali dan selanjutnya masuk ke dalam omasum / perut kitab. Pada dikala inilah terjadi proses penyerapan air. Proses selanjutnya yakni kuliner akan diteruskan sampai memasuki ke dalam abomasum / perut masam untuk sanggup dicerna secara kimiawi. Di bab perut inilah kuman akan dicerna dan diubah menjadi protein ruminansia. Hasil dari pencernaan selanjutnya akan masuk ke dalam usus dua belas jari dan masuk menuju ke dalam usus halus. Pada bab usus halus terjadi penyerapan hasil dari proses pencernaan yang sebelumnya telah dilakukan. Selanjutnya sisa kuliner yang tidak diserap akan masuk ke dalam usus besar dan mengalami penyerapan air dan pembusukan sehingga menjadi feses. Setelah feses terkumpul di dalam rektum, selanjutnya akan dikeluarkan melalui anus.


Sumber :

Bachtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas / MA Kelas XI. Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa


Baca Juga:


23 Contoh Soal Biologi Kelas 11 Sekolah Menengan Atas Tentang Sistem Peredaran Darah & Jawaban

Definisi Jaringan Ikat, Sel Penyusun, Jenis, Ciri, dan Fungsi

Daun – Definisi, Fungsi, Dan Struktur Lengkapnya



Sumber https://ruangseni.com