Random post

Wednesday, November 8, 2017

√ Pengertian Peribahasa, Jenis, Ciri Dan Misalnya (Bahas Lengkap)

Pengertian Peribahasa, Jenis, Ciri dan Contohnya (Bahas Lengkap) – Pada kesempatan kali ini kami akan membahas bahan wacana peribahasa. Ya banyak dari kita tentu sudah tau dan sering mendengar peribahasa, mirip misalnya ialah “malu bertanya sesat dijalan”. Banyak peribahasa yang berkembang di masyarakat Indonesia.



Pengertian Peribahasa, Jenis, Ciri dan Contohnya (Bahas Lengkap)


Untuk itulah kami akan mengulas apa itu peribahasa, apa saja jenis-jenisnya, ciri-ciri, struktur dan tentu saja pola peribahasa. Ikutilah pembahasan dibawah ini secara secama.


Pengertian Peribahasa


Menurut Wikipedia, Peribahasa ialah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakukan, perbuatan atau hal mengenai diri seseorang. Cakupan peribahas ialah ungkapan, pepatah, perumpamaan, ibarat/tamsil, semboyan, bidal/pameo.


Pengertian lain dari peribahasa sanggup diartikan sebagai ungkapan yang secara tidak langsung, namun tersirat memberikan suatu hal yang sanggup dipahami pembaca atau pendengarnya. Sedangkan berdasarkan Kamus Linguistik peribahasa ialah bagian kalimat yang telah membeku bentuk, makna, dan fungsinya dalam masyarakat.


Jenis-Jenis Peribahasa


Peribahasa mempunyai beberapa macam atau jenis yang sanggup kalian lihat mirip dibawah ini:


Ungkapan


Ungkapan ialah kalimat yang bersifat kiasan yang menjelaskan wacana keadaan atau sifat seseorang yang dinyatakan dengan pepatah atau beberapa patah kata. Contohnya: panjang tangan, besar kepala, kabar angin dan lain-lain.


Pepatah


Pepatah ialah salah satu jenis dari peribahasa yang mengandung nasehat dari orang-orang renta dan biasanya peribahasa jenis ini digunakan dalam mematahkan lawan bicara. Contohnya: sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit, supaya lambat asal selamat, kecil-kecil cabe rawit, bagai kejatuhan bulan dan lain-lain.


Perumpamaan


Perumpamaan ialah jenis peribahasa yang berisikan kata-kata yang mengungkapkan keadaan atau tingkah laris seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitar dan biasanya diawali dengan kata bagai, bak, mirip dan lain sebagainya. Contohnya: bagai harimau menyembunyikan kuku.


Ibarat/Tamsil


Ibarat atau tamsil ialah jenis peribahasa yang berupa kalimat kiasan yang sering memakai kata mirip yang tujuannya untuk membandingkan suatu kasus atau hal. Contohnya: Tua-tua keladi makin renta makin jadi


Semboyan


Semboyan ialah kumpulan kata, kalimat atau frasa yang digunakan sebagai prinsip atau pedoman. Contohnya: Rajin pangkal pandai, higienis pangkal sehat, ekonomis pangkal kaya


Bidal/Pameo


Bidal atau pameo ialah jenis peribahasa yang terkandung didalamnya sindiran, ejekan, dan juga peringatan. Contohnya: Hidup segan mati tak mau, aib bertanya sesat dijalan, bagai kerakap di atas batu.


Ciri-Ciri Peribahasa


Dalam peribahasa terdapat ciri-ciri yang sanggup dilihat sebagaimana klarifikasi dibawah ini.



  • Struktur susunannya tetap yang mempunyai arti kata-kata yang dalam peribahasa sudah niscaya dan tidak sanggup diubah.

  • Biasanya digunakan untuk menyindir atau memperindah bahasa.

  • Kata-kata yang digunakan teratur, yummy didengar dan mempunyai makna.

  • Dibuat atau diciptakan berdasarkan pandangan dan perbandingan yang sangat teliti terhadap alam dan kejadian yang terjadi dalam masyarakat.

  • Peribahasa dibuat dengan ikatan bahasa yang padat dan indah sehingga akan menempel dimasyarakat sampai turun temurun.


 Pada kesempatan kali ini kami akan membahas bahan wacana peribahasa √ Pengertian Peribahasa, Jenis, Ciri dan Contohnya (Bahas Lengkap)


Contoh Peribahasa


Berikut ini kami sertakan beberapa pola dari peribahasa



  1. Ada udang dibalik batu: Ada suatu maksud tersembunyi

  2. Ada gula ada semut: dimana ada kesenangan disitu banyak orang datang

  3. Bagai air di daun talas: Orang yang tidak punya pendirian, selau berubah-ubah

  4. Air beriak tanda tak dalam: Orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak ilmunya

  5. Bagai ayam kehilangan induk: Bercerai berai alasannya kehilangan tumpuan

  6. Bagai makan buah simalakama: Seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit dipilih

  7. Tong kosong nyaring bunyinya: Orang udik biasanya banyak bicaranya

  8. Anjing menggonggong, khalifah berlalu: Walaupun banyak halangan dalam perjuangan kita, kita dihentikan berputus asa

  9. Seperti katak dalam tempurung: Orang yang tidak banyak pengetahuan

  10. Besar pasak daripada tiang: Banyak pengeluaran daripada pemasukan/pendapatan

  11. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: Bersama-sama dalam suka dan duka, baik dan jelek sama-sama ditanggung

  12. Bermain air basah, bermain api hangus: Setiap usaha/pekerjaan niscaya ada resiko/susahnya

  13. Belum beranak sudah ditimang: Belum berhaisl tetapi sudah bersenang bahagia lebih dulu

  14. Belum bertaji hendak berkokok:Belum berilmu/kaya/berkuasa sudah menyombongkan diri

  15. Bagai kacang lupa akan kulitnya: Orang  yang tidak tahu diri, lupa asalnya

  16. Bagai duri dalam daging:Selalu tidak menyenangkan hati dan menggangu pikiran

  17. Tak ada gading yang tak retak: tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya

  18. Bagaikan api dalam sekam: perbuatan jahat yang tak tampak

  19. Sedikit-demi sedikit lama-lama menjadi bukit: Sedikit demi sedikit lama-lama akan banyak

  20. Bagai pinang dibelah dua: Seseorang yang kembar/sama sifat dan karakternya

  21. Tak ada rotan akar pun jadi: Apabila yang baik tidak ada, maka yang kurang baik juga sanggup dimanfaatkan


Demikianlah tadi telah dijelaskan wacana Pengertian Peribahasa, Jenis, Ciri dan Contohnya (Bahas Lengkap), semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian wacana peribahasa. Terimakasih telah berkunjung



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id